“Emm,” balas Frida dengan datar, “Aku tutup dulu!”Setelah panggilan diakhiri, Frida menatap ke luar jendela. Lampu jalan di malah hari terang benderang, hanya saja semuanya terasa hampa bagi Frida.Sewaktu Frida masih menduduki bangku SMA, dia menyadari ayahnya memiliki selingkuhan di luar sana. Saat itu, Frida sangatlah kaget dan sedih. Sebab selama ini keluarga mereka sangatlah harmonis. Dia juga mengira ayahnya sangat mencintai ibunya.Hanya saja, ketika melihat ayahnya memeluk selingkuhannya, Frida tidak pernah melihat sikap selembut itu dari ayahnya. Frida tidak berani memberi tahu ibunya. Dia merasa sangat menderita dan galau dalam waktu lama. Dia juga pernah kepikiran ingin mengusir selingkuhan ayahnya demi mempertahankan keluarganya.Jadi, Frida diam-diam mengikuti mereka dan memotret untuk meninggalkan barang bukti. Hanya saja, saat dia bertengkar dengan ayahnya, ayahnya malah memberi tahu Frida dengan tenang bahwa ibunya telah mengetahui masalah ini. Bahkan, ibunya juga mem
Frida membalikkan kepalanya, lalu melihat Johan dengan terkejut.Dua hari lalu, Johan telah memotong rambutnya. Rambut yang pendek itu menonjolkan wajah tampannya. Saat Johan tersenyum, dia terlihat bagai lelaki di dalam anime yang polos dan juga sedikit nakal.“Kencan di larut malam? Kenapa nggak suruh dia ke atas?” tanya Johan dengan nada bercanda.Frida melihatnya sekilas dan tidak berbicara.Johan menatapnya. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, pintu lift terbuka dan Frida berjalan masuk.Di dalam larut malam ini, hanya ada mereka berdua di dalam lift. Suasana terasa sangat hening.Hubungan mereka boleh dikatakan agak aneh. Awalnya mereka berdua hanya menyamar sebagai pasangan. Namun setelah berhubungan dalam waktu lama, ada sedikit perubahan dengan hubungan mereka. Johan juga pernah mabuk lantaran cemburu dengan No Word. Mereka berdua bahkan pernah berciuman berkali-kali. Hanya saja, setelah matahari terbit, tidak ada di antara mereka yang mengungkit masalah malam sebelumnya. Sa
Tiba-tiba Johan merampas ponsel Frida, melemparnya ke samping. Dia langsung mencondongkan tubuhnya untuk menatap Frida.Sebenarnya masih ada yang ingin dikatakan Johan terhadapnya. Hanya saja, ketika melihat wajah Frida, pikirannya langsung kacau. Alhasil, dia melupakan semuanya.Wanita ini baru saja membasuh tubuhnya. Bola matanya terlihat berkilauan. Bibirnya juga sangatlah merah. Ditambah lagi dengan ekspresi dingin di wajah wanita itu. Hati Johan pun menjadi kalut.Frida mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan dingin, “Johan, kamu mabuk lagi?”“Aku nggak mabuk.” Johan terlihat sangat sadar. “Aku cuma ingin menciummu.”Frida menatap Johan, lalu bertanya, “Bagaimana kalau aku suka sama orang lain?”Johan menyipitkan matanya. “Apa yang lagi kamu katakan?”Tiba-tiba terlintas gambaran Frida dengan No Word di benak Johan. Hatinya terasa sakit. Hawa panas di tubuhnya bagai disiram oleh air es saja.Johan pun tersenyum menyindir mengelak tatapan Frida. Dia membangkitkan tubuhnya hendak
Langit pun sudah terang ketika Johan menyadarkan diri. Cahaya matahari yang menyilaukan mata memancar ke atas seprai biru tua. Hari ini adalah malam hari raya. Suara petasan samar-samar terdengar di luar sana. Johan perlahan menutup matanya dengan tangannya dari silau matahari. Tiba-tiba dia membayangkan apa yang terjadi semalam. Johan spontan memalingkan kepalanya.Namun, tidak ada orang di samping ranjangnya saat ini. Frida tidak ada di tempat! Johan mengamati sekeliling. Baru saja dia hendak membangkitkan tubuhnya, terdengar suara buka pintu. Dia spontan bersembunyi di balik selimut berlagak sedang tidur.Frida mendorong pintu masuk ke dalam kamar sambil menatap lelaki yang sedang berbaring di atas ranjang.Jantung Johan berdetak kencang. Dia tidak sanggup bersandiwara lagi. Dengan berat hati dia membuka matanya untuk melihat ke sisi pintu.Frida yang mengenakan terusan tidur sedang bersandar di dinding sembari menatap si lelaki.Lantaran ditatap melulu, wajah Johan menjadi merona.
Frida mengangkat kepalanya, lalu membalas dengan datar, “Aku nggak suka pernikahan bisnis dan nggak ingin sandiwara lagi. Jadi, kita akhiri saja.”Memang benar! Frida sangat tidak menyukai pernikahan bisnis dan mesra-mesraan yang palsu. Awalnya dia mengira hubungannya dengan Johan akan berbeda. Namun, hubungan mereka malah sangat mengerikan saat ini. Sepertinya mereka akan mengikuti langkah orang tua Frida.Sebenarnya Frida bisa menerima jika harus bersandiwara untuk berpasangan dengan orang lain. Hanya saja, dia tidak bisa menerima hubungannya dengan Johan yang tidak jelas seperti sekarang.Johan menatap Frida dengan terbengong melongo. Dia ingin bertanya apakah semua ini karena No Word? Hanya saja, seandainya Frida benar-benar menyukai No Word, bagaimana dengan masalah semalam? Sementara, Johan juga tidak memiliki alasan untuk menolak permintaan Frida. Sebab hubungan mereka memang hanyalah sandiwara belaka.Frida tetap bersikap tenang seperti biasanya, membuat Johan tidak bisa meneb
Siang harinya, Ranty telah dijemput oleh Matias. Saat Sonia pulang ke rumah, dia menerima pesan dari aplikasi Aquila.[ Eka: Bos, aku mau jalankan misi! Misi apa pun juga boleh! ]Soia berjalan sambil membalas. [ Kenapa tiba-tiba menggila? ][ Eka: Aku dicampakkan! Aku malah dicampakkan! ][ Sonia: Oh. ][ Eka: Atas dasar apa dia campakkan aku? Aku bahkan nggak komentar ketika dia mesra-mesraan sama cowok lain. Bahkan ketika dia tiduri aku, aku juga nggak berkomentar. Jadi, atas dasar apa dia mencampakkanku? ]Sonia terdiam.[ Eka: Dia nggak perbolehin aku buat cari dia. Kalau begitu, aku akan pergi sejauh-jauhnya. Sekarang aku ingin menjalankan misi dan meninggalkan Jembara. Aku nggak mau kembali lagi! ][ Sonia: Aku lagi rayain hari raya, nggak ada waktu luang! ][ Eka: Bos! Aku nggak pernah mohon apa-apa sama kamu. Apa kamu nggak bisa bantu aku? Aku nggak akan terima sepeser pun dari misi ini. Semuanya untuk kamu dan Ariel saja. ]Sonia bersandar di koridor sambil tersenyum.[ Kala
“Nggak, dia nggak ngomong apa-apa sama aku,” ucap Johan. Dia langsung berjalan ke lantai atas.…Sore harinya, Sonia bersama Indra menempel ornamen di depan halaman. Pelayan rumah yang ingin pulang kampung telah diliburkan, hanya tersisa seorang koki, sopir, dan Indra saja.Indra masih melajang. Jemmy sudah menganggapnya sebagai anggota keluarganya. Jadi, setiap tahunnya Indra tidak akan meninggalkan Kediaman Bina.Indra juga telah berumur. Sonia tidak mengizinkannya untuk memanjat. Dia pun mengambil bangku, memanjat, lalu menempel pajangan di atas sana.Ponsel Sonia diletakkan di dalam kamar. Setelah dia kembali ke kamar, dia menyadari Reza mengirim banyak pesan dan juga ada tiga panggilan tidak terjawab.Baru saja Sonia ingin membalas pesan Reza, dia menerima panggilan dari Reza.Begitu panggilan diangkat, terdengar suara panik lelaki dari ujung telepon. “Kamu ke mana saja? Kenapa kamu tidak angkat telepon?”Sonia menjelaskan, “Tadi aku pergi dekor halaman. Aku nggak bawa ponsel.”Re
Makan besar hari ini disajikan di ruang makan yang luas dengan suasana yang klasik. Tercium aroma bunga plum bercampur dengan wangi kayu cendana yang sangat menyegarkan hati dari ruangan terang benderang ini.Namun, tak lama kemudian aroma lembut ini tertutupi oleh aroma harum dari hidangan makan malam.Indra membawa hidangan Buddha Jump Over the Wall dan meletakkannya di atas meja sambil tersenyum. “Sup ini dimasak selama enam jam. Coba Pak Jemmy cicipi bagaimana rasanya?”Jemmy mencicipi dengan perlahan, lalu mengangguk dengan perlahan, “Kuahnya cukup kental!”“Nona paling suka makan daging di dalam sup ini. Aku ambilkan satu mangkuk untuk dia.”Jemmy pun tersenyum. “Kamu tidak perlu menghiraukan dia. Biarkan dia ambil sendiri saja. Lagi pula dia juga bukan anak kecil.”Indra pun tersenyum. “Sudah bertahun-tahun Nona tidak merayakan hari raya di rumah. Biarkan aku menganggapnya sebagai anak kecil, ya.”Sonia membawa alkohol ke dalam ruang tamu, lalu berkata dengan tersenyum, “Anak ke
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me