Share

Ingatan Tuan Satria

Author: Erdin Xes
last update Huling Na-update: 2025-04-13 14:12:03

Tuan Satria segera menghela napas sembari menepuk jidat. Ia tidak percaya melihat aksi brutal dari Rose. Tanpa sehelai kain di tubuh, Rose menari dengan penuh energi di dalam kamar tuan Satria.

"Kamu menyukai tarianku?" tanya Rose menarik masuk tuan Satria.

"Tidak!" jawab tuan Satria sembari menggelengkan kepala.

Raut wajah bahagia dari Rose seketika berubah. Ia begitu kecewa dengan sambutan dingin dari Satria. Sama sekali tidak menyangka Satria akan sedingin itu pada dirinya.

Satria mengambil pakaian Rose di atas kasur. Lalu meminta Rose kembali mengenakan pakaiannya. Menurut Satria penampilan dari Rose sama sekali tidak pantas untuk dilihat.

"Dengan cara kamu seperti ini. Aku sama sekali tidak tergoda. Ingat Rose. Aku bukan laki-laki murahan. Jadi jangan pernah berperilaku aneh lagi!" tegas Satria.

Melihat kemarahan dari Satria. Rose terdiam, ia hampir menangis. Tidak percaya Satria akan berkata demikian padanya.

"Aku hanya ingin berduaan denganmu. Aku harap itu akan membuatmu menyukaiku. Tetapi kamu sama sekali tidak menyukainya," ucap Rose dengan wajah sedih.

Tidak hanya menegur Rose dengan keras. Tuan Satria, juga mengusir Rose dari dalam kamar. Ia ingin beristirahat dengan tenang, sehingga merasa keberadaan dari Rose akan menggangu dirinya saat ini.

"Mau apa lagi kamu di sini?" tanya tuan Satria.

Rose menatap wajah tuan Satria. Berusaha mendekat ke tubuh tuan Satria. "Aku ingin bersamamu." Tuan Satria segera menghindar. "Aku mohon kamu pergi dari kamarku. Sebelum orang lain berpikiran kotor tentang kita."

Bukannya pergi. Rose malah semakin nekat. Dia berusaha memeluk tuan Satria. Berharap akan mendapatkan perhatian lebih dari tuan Satria. Perempuan berusia 25 tahun itu, tetap pada keyakinannya. Meyakini tuan Satria akan memperlakukan dirinya dengan baik.

Lagi, tuan Satria langsung menolak ajakan dari Rose. Dia segera menghindar dari Rose yang semakin agresif. Meminta Rose untuk menjauh darinya. Tuan Satria kurang suka dengan cara yang dilakukan oleh Rose. Apalagi tuan Satria berpikir itu tindakan yang tidak baik.

Dengan wajah marah, Rose akhirnya memilih untuk pergi dari hadapan tuan Satria. Rose begitu kecewa dengan sikap tuan Satria. Tidak seharusnya tuan Satria berperilaku demikian pada Rose. Apalagi Rose sudah memberikan semuanya pada tuan Satria.

Tidak peduli dengan ancaman dalam bentuk apapun dari Rose. Tuan Satria justru kembali mengingat momen terindah dengan mantan pacar. Beberapa tahun lalu ia harus kehilangannya. Sekarang ia melihat aura mantan pacarnya dari sosok Langit. Mantan pacar dari tuan Satria yang bernama Iren. Memiliki wajah yang kurang lebih sama dengan Langit. Sehingga tuan Satria pun berharap bisa kembali bertemu dengan Langit untuk memastikan jika perempuan itu bukan Iren.

"Di mana aku bisa bertemu dengan perempuan itu. Namun, kenapa perempuan itu ingin melukaiku?"

Tuan Satria mencari photo yang selalu ia simpan di berangkas kecil. Sambil mengingat kembali nomor untuk membuka berangkas. Tuan Satria berharap bisa menemukan tanda-tanda yang sama kembali.

Pada percobaan pertama, ia gagal membuka kunci berangkas. Nomor sandi yang dimasukkan salah. Begitu juga pada percobaan kedua, tuan Satria masih salah memasukkan nomor sandi di berangkas.

Sebelum masuk pada percobaan ketiga. Tuan Satria kembali mengingat dengan seksama nomor sandi pada berangkas tersebut. Jika ia gagal, mungkin akan sangat berbahaya.

Tuan Satria ingat, jika dirinya menggunakan tanggal, bulan dan tahun jadian dengan Iren. Sehingga tuan Satria segera memasukkannya.

Rasa puas terlihat dari raut wajah tuan Satria. Di mana akhirnya kunci berangkas itu terbuka dengan sendirinya. Memulai kembali kenangan dari 12 tahun dirinya dengan Iren.

Photo kebersamaan dengan Iren menjadi objek pertama yang membuat air mata tuan Satria hampir jatuh. Berat bagi tuan Satria untuk mengingat kenangan indah tersebut. Apalagi itu adalah kenangan paling bersejarah dalam hidupnya.

Photo yang menjadi saksi bisu kehilangan dari tuan Satria untuk pertama kalinya. Sejak pertemuan itu, tuan Satria tidak pernah lagi bertemu dengan Iren. Tanpa kabar apapun, Iren pergi meninggalkan tuan Satria. Hingga meninggalkan penderitaan dalam hidup tuan Satria.

Tuan Satria memeluk photo tersebut. Mengucapkan kerinduan teramat dalam pada Iren. Tidak ada satupun perempuan di dunia ini yang mampu menggantikan posisi Iren.

"Aku mencintaimu Iren. Tapi kenapa kamu pergi. Kemudian tidak pernah memberikan kabar apapun padaku," ucap tuan Satria ketir

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Pertemuan Nadira Dengan Paman Sam

    Paman Sam memerintahkan anak buahnya untuk membawa Nadira ke ruang bawah tanah yang gelap dan lembab. Nadira merasa takut, tetapi ia tidak mau menyerah. Ia berusaha untuk tetap tegar dan tidak menunjukkan rasa takutnya. Saat mereka tiba di ruang bawah tanah, Nadira melihat berbagai alat penyiksaan yang tergantung di dinding. Ia merasa jantungnya berdebar dengan keras. Anak buah Paman Sam kemudian memulai penyiksaan terhadap Nadira, tetapi Nadira tetap tidak mau berbicara. Paman Sam yang semakin marah kemudian memutuskan untuk menghadapi Nadira secara langsung. Ia berjalan menuju Nadira dengan wajah yang merah dengan kemarahan. "Kamu pikir kamu bisa melawan saya?" Paman Sam bertanya dengan suara yang keras. "Kamu pikir kamu bisa menghancurkan kerajaan saya?" Paman Sam memerintahkan anak buahnya untuk meningkatkan intensitas penyiksaan terhadap Nadira. Nadira merasa sakit yang tidak terhingga, tetapi ia tidak mau menyerah. Ia berusaha untuk tetap tegar dan tidak menunjukkan rasa tak

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Dokjen Bertemu Dengan Langit

    Dokjen datang ke rumah sakit dengan pakaian serba tertutup, mencuri perhatian banyak orang. Ia di sambut baik oleh dua pengawal tuan Satria dan di antar masuk ke dalam ruang perawatan tuan Satria.Saat Dokjen memasuki ruang perawatan, ia terlihat begitu kaget saat melihat keberadaan dari Langit. Ia tidak asing dengan wajah Langit, tapi ia lupa pernah bertemu dengan Langit.Tuan Satria memperkenalkan Langit sebagai asisten pribadinya pada Dokjen. "Dokjen, ini Langit, asisten pribadi saya."Dokjen sedikit curiga pada Langit. Ada perasaan kurang pas di dalam hatinya saat pertama kali bertemu dengan Langit. Ia tidak bisa menjelaskan apa yang membuatnya merasa tidak nyaman."Senang bertemu dengan Anda, Langit," Dokjen berkata dengan nada yang tidak terlalu ramah.Langit tersenyum dan membalas, "Senang bertemu dengan Anda juga, Dokjen."Dokjen terus mengamati Langit, sembari ia terus mengingat pertemuan dengan Langit. Ia tidak bisa memahami mengapa ia merasa tidak nyaman saat bertemu dengan

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Perhatian Langit Untuk Tuan Satria

    Langit tidak peduli dengan ancaman dari paman Sam. Ia tetap datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi dari tuan Satria. Langit sangat mengkhawatirkan tuan Satria yang masih terbaring di rumah sakit.Saat ia tiba di ruang perawatan, Langit melihat tuan Satria yang masih terbaring di tempat tidur. Ia berjalan mendekati tuan Satria dan melihat keadaannya."Tuan Satria, bagaimana kabar Anda?" Langit bertanya dengan lembut.Tuan Satria membuka mata dan melihat Langit. Ia tersenyum lemah dan berusaha duduk."Langit, kamu datang lagi," tuan Satria berkata dengan lemah.Langit tersenyum dan membantu tuan Satria duduk. "Tentu, tuan Satria. Saya khawatir dengan keadaan Anda."Langit kemudian menyuapi tuan Satria dengan begitu lembut. Tuan Satria merasa begitu di perhatikan oleh Langit. Ia merasa bahwa Langit sangat peduli dengan keadaannya.Namun, perhatian dari Langit justru menjadi sebuah masalah besar bagi Alena. Dia tidak terima dengan kedekatan itu. Alena berusaha mengambil alih tugas La

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Amukan Paman Sam

    Paman Sam langsung marah besar ketika ia mengetahui bahwa Langit telah menolong tuan Satria dari serangan preman. Ia merasa bahwa Langit telah berkhianat dan tidak memihak pada saudara laki-lakinya yang telah disakiti oleh tuan Satria. "Kamu bodoh, Langit!" paman Sam berteriak. "Kamu seharusnya senang melihat tuan Satria di sakiti, bukan malah menolongnya! Apa yang kamu pikirkan, Langit? Apa yang membuat kamu berpihak pada musuh kita?" Langit berusaha untuk menjelaskan pada paman Sam bahwa ia hanya ingin menolong tuan Satria karena ia merasa kasihan padanya. Namun, paman Sam tidak mau mendengarkan. "Kamu tidak tahu apa yang telah dilakukan tuan Satria pada saudara laki-lakimu!" paman Sam berteriak. "Ia telah menyakiti saudara laki-lakimu dengan sangat kejam! Kamu seharusnya membenci tuan Satria, bukan malah menolongnya! Apa yang kamu pikirkan, Langit? Apa yang membuat kamu berpihak pada musuh kita?" Langit merasa bahwa paman Sam tidak memahami perasaannya. Ia tidak bisa membohongi

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Pertarungan Di Jalan

    Malam itu, tuan Satria sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Ia merasa lelah setelah seharian berdiskusi dengan rekan-rekannya tentang rencana bisnis baru. Tiba-tiba, mobilnya dipepet oleh beberapa mobil lain. Tuan Satria merasa curiga dan mencoba untuk mempercepat mobilnya. Namun, mobilnya dihalangi oleh beberapa preman yang turun dari mobil lain. "Kamu tuan Satria, kan?" salah satu preman bertanya dengan nada kasar. Tuan Satria mengangguk. "Apa yang kalian inginkan?" "Kami ingin memberimu pelajaran," preman lain menjawab sambil mengacungkan tinjunya. Tuan Satria mencoba untuk mempertahankan diri, namun ia kalah jumlah. Ia dipukul dan ditendang oleh ketiga preman tersebut. Langit, yang sedang menonton dari dalam mobil, merasa tidak tega melihat tuan Satria disakiti. Ia memikirkan sesuatu untuk membantu tuan Satria. Tiba-tiba, ia teringat bahwa ia memiliki aplikasi sirine polisi di ponselnya. Ia segera mengaktifkan aplikasi tersebut dan memutar suara sirine polisi. Ketiga

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Tuan Satria Mencari Kebenaran

    Meskipun tidak ada bukti yang jelas, tuan Satria memiliki keyakinan yang sama dengan Dokjen. Ia merasa ada keterlibatan dari paman Sam dalam kasus penculikan Nadira. Tuan Satria tidak bisa membiarkan Nadira menjadi korban dari tindakan paman Sam. Ia memutuskan untuk mencari tahu sendiri tentang kasus ini. "Aku tidak akan membiarkan paman Sam melakukan hal seperti ini," kata tuan Satria dengan suara yang sangat keras dan marah. "Aku akan mencari tahu sendiri tentang kasus ini." Tuan Satria mengutus beberapa orang untuk mencari keberadaan Nadira. Ia yakin bahwa paman Sam yang menjadi dalang utama dari kasus penculikan ini. "Aku ingin kamu mencari keberadaan Nadira," kata tuan Satria kepada orang-orang yang ia utus. "Aku yakin bahwa paman Sam yang menjadi dalang utama dari kasus penculikan ini." Orang-orang yang diutus oleh tuan Satria langsung bergerak untuk mencari keberadaan Nadira. Mereka mencari ke seluruh kota, mencari informasi tentang keberadaan Nadira. Sementara itu, tuan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status