Share

Kaget

Penulis: Erdin Xes
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-16 09:19:12

"Dia melepaskan ku begitu saja," ucap Langit dengan wajah datar.

Paman Sam yang tidak percaya dengan ucapan dari Langit. Hampir terjatuh. Menganggap Langit sedang bergurau.

"Kamu tidak berbohong pada Paman?" tanya Paman Sam.

Langit menatap dengan wajah bingung. Selama ini ia tidak pernah berkata bohong pada pamannya. Tetapi mengapa paman Sam menanyakan hal demikian pada Langit. "Untuk apa Langit berbohong Paman."

Paman Sam membelakangi Langit. Mencoba mencerna ucapan dari Langit secara baik-baik. Sangat tidak mungkin tuan Satria bersikap demikian. Ini jauh dari bayangan paman Sam.

"Tuan Satria adalah seorang mafia. Dia tidak mungkin punya hati seluas ini. Apalagi kamu berusaha untuk mencelakainya. Mungkin kamu akan mendapatkan balasan yang sesuai," ucap paman Sam.

"Langit tidak takut Paman. Kalau perlu Langit yang akan memberikan pelajaran pada tuan Satria. Langit akan membalas semua perbuatannya," ucap Langit dengan penuh keyakinan.

Ini masih belum bisa diterima secara logika. Seharusnya Langit kembali dalam keadaan tidak bernyawa. Tetapi Paman Sam bertemu dengan Langit dalam keadaan baik-baik saja. Jauh dari harapannya, di mana ia berharap sesuatu hal yang buruk terjadi pada Langit.

Langit butuh masukan dari paman Sam akan rencana berikutnya. Apalagi Langit mendapatkan semua informasi dari paman Sam. Sehingga akan sangat mudah bagi Langit untuk membinasakan tuan Satria. Sesuai dengan dendam yang ada di dalam hatinya.

Namun ini juga menjadi kesempatan emas bagi paman Sam. Ia tidak perlu melakukan tindakan apapun untuk melenyapkan Langit. Tanpa harus susah payah, paman Sam hanya perlu terus membakar amarah di dalam diri Langit. Sehingga pertarungan dengan tuan Satria, tentu akan membuat Langit binasa dengan sendirinya. Ia akan merancang rencana itu, memuluskan jalannya menuju kemenangan.

"Jika hari ini kamu gagal. Mungkin hari besok dan hari berikutnya kamu akan berhasil. Jangan pernah menyerah," ucap paman Sam.

"Aku tidak akan pernah menyerah. Aku harus bisa melenyapkan tuan Satria. Sehingga dendam keluargaku akan terbalas padanya,"

Paman Sam mendekat ke arah Langit. Tidak lupa ia mengelus lembut pundak Langit. "Jangan kasih kendor. Kamu pasti bisa melakukannya!"

"Tapi Paman akan selalu berada di belakang Langit?"

"Sudah pasti. Paman akan selalu ada di belakang kamu. Bahkan Paman akan selalu mendukung setiap upaya yang kamu lakukan. Ingat Langit. Kita punya musuh yang sama. Tuan Satria harus kita lenyapkan. Sehingga dendam kita akan terbalaskan," ucap paman Sam dengan wajah semangat.

Langit semakin optimis. Ia semakin yakin bisa segera menghancurkan tuan Satria. Apalagi Langit merasa paman Sam berada di pihaknya saat ini. Kepercayaan diri dari Langit semakin tumbuh besar.

Paman Sam juga tidak sabar untuk melihat kehancuran dari Langit dan tuan Satria. Ia yakin, ini akan menjadi pertarungan yang begitu sengit. Keduanya memiliki ego yang besar, sehingga mereka akan saling mengalahkan satu sama lain.

"Mereka yang bertarung, tetapi aku yang akan memanen. Senang bisa melihat pertarungan ini. Semoga keduanya kalah. Sehingga aku yang akan semakin memanen banyak," ucap paman Sam di dalam hatinya.

Langit sama sekali tidak curiga dengan niat jahat dari pamannya sendiri. Langit terlihat semakin yakin, jika paman Sam akan selalu mendukung dirinya dalam bentuk apapun. Sehingga Langit akan semakin mudah dalam mengalahkan tuan Satria. Satu harapan yang sudah pasti Langit ingin rasakan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Amarah Paman Sam

    Tidak ada rasa takut, dokter intelejen dengan pakaian serba tertutup menemui paman Sam. Merasa dirinya tidak salah sama sekali. Dokter intelejen datang tanpa pengawalan dari siapapun. Paman Sam dengan dua orang pengawal berbadan kekar. Terlihat begitu marah begitu bertemu dengan dokter intelejen. Merasa dokter intelejen adalah sosok penjahat. Kedatangan dokter intelejen langsung disambut dengan pukulan keras di atas meja makan. Perilaku kurang baik dari paman Sam langsung menarik perhatian dari pengunjung lainnya. Mereka langsung mengalihkan pandangannya ke arah paman Sam dan dokter intelejen. Tidak ingin kehilangan momen ini, dokter intelejen segera menyalakan handphone untuk merekam amarah dari paman Sam. Ia khawatir keselamatannya akan terancam dengan amarah paman Sam. Melihat dokter intelejen menyala handphone. Paman Sam segera meredakan emosinya. Ia duduk dengan wajah kesal. Namanya akan semakin buruk, jika ia terekam melakukan tindakan kekerasan pada dokter intelijen. P

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Rencana Somasi

    Paman Sam mengutus seorang pengacara ternama untuk memberikan somasi pada dokter intelijen. Baginya, ulasan dari dokter intelejen sudah sangat buruk. Produk miliknya hampir hancur dibuat oleh dokter intelejen. Romadhon S.H. Akrab dipanggil Madhon, menjadi pengacara khusus bagi paman Sam. Bersama dengan rekan sejawat, Madhon siap membantu mengembalikan nama baik paman Sam."Saya tidak terima dengan ulasan Dokter itu. Dia memang kurang ajar. Menghancurkan bisnis saya secara perlahan," ucap paman Sam dengan nada emosi. "Baik Pak. Saya akan bantu Bapak menyelesaikan persoalan ini. Saya akan bantu laporan Bapak untuk segera di proses," balas Madhon. "Jika perlu. Kita penjarakan dia. Supaya dia tahu, siapa saya," timpal paman Sam. "Siap Pak. Saya akan usahakan," Amarah paman Sam semakin menggebu-gebu. Usai beberapa tempat praktek miliknya di datangi mantan pasien klinik kecantikannya. Mereka menuntut ganti rugi pada paman Sam. Sebab mereka merasa sudah dijadikan kelinci percobaan ole

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Makan Siang

    Gusti secara tiba-tiba membatalkan rencana makan siang bersama dengan Langit. Padahal Langit sudah berada di restoran favorit mereka untuk makan siang. Sedikit kecewa, Langit memilih untuk tidak membalas pesan permintaan maaf dari Gusti pada dirinya. Wajah Langit sedikit ditekuk begitu makanan yang dipesannya berdatangan secara bergantian. Ada banyak makanan yang harus dihabiskan oleh Langit sendirian. Mengingat Gusti yang batal makan siang bersama dengan Langit. Secara bersamaan, tuan Satria yang dikawal oleh dua orang bodyguard. Datang ke restoran tempat Langit makan siang. Tuan Satria terlihat begitu gagah dengan setelan jas berwarna hitam. Ditambah kacamata hitam yang berkilau. Kesan mafia begitu nampak dari tuan Satria. Beberapa pengunjung restoran mulai memperhatikan keberadaan tuan Satria. Mereka juga terkesan dengan aroma minyak wangi yang dipakai oleh tuan Satria. Aroma minyak wangi mahal yang kerap digunakan oleh orang-orang kaya. Seorang pelayan menghampiri tuan

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Kemunculan Dokjen

    Ditonton hampir 10 ribu penonton. Ulasan perempuan bernama Ratih dengan ciri khas rambut berwarna hijau mencolok menghebohkan dunia kecantikan. Dengan penuh percaya diri, perempuan yang berprofesi sebagai dokter kecantikan itu memberikan ulasan pada berbagai produk kecantikan. Beberapa produk kecantikan terindikasi memiliki kandungan berbahaya bagi kulit. Dokter Ratih tidak merekomendasikan untuk digunakan. Sementara produk lainnya, dianggap tidak sepenuhnya jujur dengan isi kandungan produk memiliki. Sedikit dilebihkan untuk mengelabuhi pembeli. Asisten pribadi paman Sam bernama Sita, segera mengabarkan pada paman Sam tentang ulasan dari dokter Ratih. Ia meminta paman Sam untuk melihat siaran langsung dari dokter Ratih. Baru membuka siaran langsung dokter Ratih. Paman Sam terkejut bukan main. Produk kecantikan miliknya mendapatkan ulasan buruk. Ada beberapa kandungan berbahaya yang tidak baik untuk kulit. Nilai 3 dari 10 di rasanya sudah cukup untuk produk dari paman Sam.

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Kiriman Bunga Tuan Satria

    "Tunggu sebentar," Masih mengantuk, Langit kembali menguap begitu bangun dari tempat tidurnya. Tidak ingin tampil buruk. Langit bercermin terlebih dahulu, sebelum merapikan penampilannya. Begitu ia merasa sudah cukup baik, Langit segera membuka pintu kamar. "Selamat pagi Non. Bibi mau kasih bunga ini buat Non Langit," ucap bi Zanah. Jarang mendapatkan bucket bunga. Tentu Langit bingung setengah mati dengan kiriman bunga untuk dirinya di hari ini. Sedikit membingungkan untuk dirinya. "Bunga dari siapa Bi?" tanya Langit dengan wajah bingung. Bi Zanah segera memberikan bunga itu. Membiarkan Langit membaca kartu ucapan yang menempel di bunga. Secara hati-hati Langit menerima bunga besar tersebut. Ia segera membaca secarik surat yang menempel di bunga besar tersebut. "Hi Langit. Aku Satria. Bunga ini sebagai tanda perkenalan kita. Senang bisa mengenal kamu," Langit semakin terkejut saat mengetahui bunga itu merupakan pemberian dari Satria. Tentu Langit tidak bisa me

  • Jatuh Ke Pelukan Mafia Skincare    Pertemuan Kedua

    Tuan Satria begitu gugup, begitu bertemu dengan Langit di dalam lift. Ditambah penampilan Langit yang begitu mempesona dengan rambut panjang, dengan setelan dokter. Semakin membuat tuan Satria panas dingin berada disampingnya. Melihat keberadaan tuan Satria di sampingnya. Langit terlihat begitu marah. Wajahnya memerah, dengan kobaran api di dalam hati. Ingin rasanya ia menerkam tuan Satria saat itu juga. Tuan Satria perlahan masuk ke dalam lift dengan pandangan tertunduk. Jauh dari kesan mafia yang melekat pada dirinya. Ia sama sekali tidak mampu menatap wajah Langit. Terkesan canggung berada disampingnya. Langit mencoba menjaga jarak dari tuan Satria. Ia berharap tidak berdekatan dengan pria tersebut. Merasa kurang nyaman berada di dekat pria yang menghabisi anggota keluarganya sendiri. Sedikit gugup, tetapi tuan Satria tetap mencoba berkenalan dengan Langit. Ia terlihat begitu berusaha untuk tampil sebaik mungkin. Berharap Langit akan menyambut dirinya dengan baik. "H

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status