Ditonton hampir 10 ribu penonton. Ulasan perempuan bernama Ratih dengan ciri khas rambut berwarna hijau mencolok menghebohkan dunia kecantikan. Dengan penuh percaya diri, perempuan yang berprofesi sebagai dokter kecantikan itu memberikan ulasan pada berbagai produk kecantikan.
Beberapa produk kecantikan terindikasi memiliki kandungan berbahaya bagi kulit. Dokter Ratih tidak merekomendasikan untuk digunakan. Sementara produk lainnya, dianggap tidak sepenuhnya jujur dengan isi kandungan produk memiliki. Sedikit dilebihkan untuk mengelabuhi pembeli. Asisten pribadi paman Sam bernama Sita, segera mengabarkan pada paman Sam tentang ulasan dari dokter Ratih. Ia meminta paman Sam untuk melihat siaran langsung dari dokter Ratih. Baru membuka siaran langsung dokter Ratih. Paman Sam terkejut bukan main. Produk kecantikan miliknya mendapatkan ulasan buruk. Ada beberapa kandungan berbahaya yang tidak baik untuk kulit. Nilai 3 dari 10 di rasanya sudah cukup untuk produk dari paman Sam. Sehingga membuat pembeli setia paman Sam terkejut. Apalagi ada dugaan penggunaan bahan berbahaya di produk paman Sam. Semakin membuat pembeli produk paman Sam ketar-ketir. Mereka pun banyak mengomentari produk tersebut. Paman Sam langsung meradang dengan ulasan buruk dari dokter Ratih. Dia tidak terima dengan ulasan buruk dari dokter Ratih. Paman Sam segera mengirim pesan dengan sedikit nada ancaman dari paman Sam. Tidak peduli dengan ancaman yang datang pada dirinya. Dokter Ratih tetap melanjutkan ulasannya. Dia memberikan ulasan buruk pada produk lain milik paman Sam. "Perempuan buruk! Apa maksud dia memberikan ulasan seperti itu pada produk itu. Dia sudah bisa. hidup apa!" ucap paman Sam. Baru beberapa saat diberikan ulasan oleh dokter Ratih. Penjualan produk dari paman Sam turun drastis. Belum lagi beberapa pembeli yang memilih untuk mengembalikan produk milik paman Sam. Mereka takut akan terjadi hal buruk pada kulit mereka akan kandungan dari produk paman Sam. "Selamat malam Pak. Pengembalian produk kita di toko online cukup banyak. Mereka membatalkan pesanan mereka secara sepihak. Sepertinya mereka terpengaruh dengan ulasan buruk dari dokter intelejen," ucap salah seorang pegawai paman Sam. Tidak menjawab. Paman Sam segera melihat pengembalian produk yang dilakukan oleh beberapa pembeli di toko online. Ia begitu terkejut dengan angka yang cukup besar tersebut. Hingga paman Sam marah besar dengan ulasan dari dokter intelejen pada produk kecantikannya. "Jika ini dibiarkan. Bisa-bisa produk kecantikanku akan hancur," ucap paman Sam dengan penuh emosi. Paman Sam segera mengirim tiga preman berbadan besar ke rumah dokter intelejen. Ia yakin dengan cara itu, akan membungkam dokter intelejen untuk melakukan ulasan buruk pada produk yang dimilikinya. "Siapapun kamu. Saya akan membalas perbuatan kamu. Apalagi kamu telah menghancurkan usaha saya. Tempat di mana saya mendapatkan banyak uang," ucap paman Sam. Tidak hanya produknya saja yang dikembalikan oleh para pembeli. Sosial media paman Sam, juga di penuhi oleh hinaan dan kritik pedas. Mereka terlihat begitu kecewa dengan kandungan yang ada di dalam produk paman Sam. Merasa sudah ditipu oleh paman Sam. Bahkan ada yang berniat melaporkan pada pihak berwajib mengenai produk paman Sam. Ini jelas semakin membuat paman Sam geram bukan main. Ia semakin yakin untuk melakukan tindakan yang lebih keras lagi pada dokter Ratih. Membungkam mulut sang dokter secepatnya. Sebelum usaha miliknya akan menjadi hancur oleh ulah sang dokter. Bila, istri dari paman Sam terlihat panik melihat amukan paman Sam. Dia mencoba menenangkan pikiran suaminya secepat mungkin. Bila meminta paman Sam untuk lebih tenang lagi. Khawatir penyakit yang diderita oleh paman Sam akan kembali kambuh. Bukannya tenang, paman Sam justru malah mamaki istrinya. Ia meminta sang istri untuk tidak banyak ikut campur urusan dirinya. Menganggap Bila sebagai perempuan yang tidak berguna sama sekali. Bahkan Paman Sam melempar gelas berisi air putih yang diberikan oleh Bila. Remuk, tetapi itu sikap yang sering ditunjukkan oleh paman Sam pada Bila. Tetapi Bila tetap memaklumi segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh paman Sam. Merasa itu sebagai hal yang wajar bagi dirinya. Tidak hanya preman yang dikerahkan oleh paman Sam. Tetapi ia juga siap menyewa seorang pengacara ternama untuk melakukan somasi pada dokter Ratih. Produk miliknya hancur diberikan ulasan buruk oleh dokter Ratih. Sehingga ranah hukum bisa menjadi solusi untuk kembali membersihkan nama dari paman Sam.Tidak ada rasa takut, dokter intelejen dengan pakaian serba tertutup menemui paman Sam. Merasa dirinya tidak salah sama sekali. Dokter intelejen datang tanpa pengawalan dari siapapun. Paman Sam dengan dua orang pengawal berbadan kekar. Terlihat begitu marah begitu bertemu dengan dokter intelejen. Merasa dokter intelejen adalah sosok penjahat. Kedatangan dokter intelejen langsung disambut dengan pukulan keras di atas meja makan. Perilaku kurang baik dari paman Sam langsung menarik perhatian dari pengunjung lainnya. Mereka langsung mengalihkan pandangannya ke arah paman Sam dan dokter intelejen. Tidak ingin kehilangan momen ini, dokter intelejen segera menyalakan handphone untuk merekam amarah dari paman Sam. Ia khawatir keselamatannya akan terancam dengan amarah paman Sam. Melihat dokter intelejen menyala handphone. Paman Sam segera meredakan emosinya. Ia duduk dengan wajah kesal. Namanya akan semakin buruk, jika ia terekam melakukan tindakan kekerasan pada dokter intelijen. P
Paman Sam mengutus seorang pengacara ternama untuk memberikan somasi pada dokter intelijen. Baginya, ulasan dari dokter intelejen sudah sangat buruk. Produk miliknya hampir hancur dibuat oleh dokter intelejen. Romadhon S.H. Akrab dipanggil Madhon, menjadi pengacara khusus bagi paman Sam. Bersama dengan rekan sejawat, Madhon siap membantu mengembalikan nama baik paman Sam."Saya tidak terima dengan ulasan Dokter itu. Dia memang kurang ajar. Menghancurkan bisnis saya secara perlahan," ucap paman Sam dengan nada emosi. "Baik Pak. Saya akan bantu Bapak menyelesaikan persoalan ini. Saya akan bantu laporan Bapak untuk segera di proses," balas Madhon. "Jika perlu. Kita penjarakan dia. Supaya dia tahu, siapa saya," timpal paman Sam. "Siap Pak. Saya akan usahakan," Amarah paman Sam semakin menggebu-gebu. Usai beberapa tempat praktek miliknya di datangi mantan pasien klinik kecantikannya. Mereka menuntut ganti rugi pada paman Sam. Sebab mereka merasa sudah dijadikan kelinci percobaan ole
Gusti secara tiba-tiba membatalkan rencana makan siang bersama dengan Langit. Padahal Langit sudah berada di restoran favorit mereka untuk makan siang. Sedikit kecewa, Langit memilih untuk tidak membalas pesan permintaan maaf dari Gusti pada dirinya. Wajah Langit sedikit ditekuk begitu makanan yang dipesannya berdatangan secara bergantian. Ada banyak makanan yang harus dihabiskan oleh Langit sendirian. Mengingat Gusti yang batal makan siang bersama dengan Langit. Secara bersamaan, tuan Satria yang dikawal oleh dua orang bodyguard. Datang ke restoran tempat Langit makan siang. Tuan Satria terlihat begitu gagah dengan setelan jas berwarna hitam. Ditambah kacamata hitam yang berkilau. Kesan mafia begitu nampak dari tuan Satria. Beberapa pengunjung restoran mulai memperhatikan keberadaan tuan Satria. Mereka juga terkesan dengan aroma minyak wangi yang dipakai oleh tuan Satria. Aroma minyak wangi mahal yang kerap digunakan oleh orang-orang kaya. Seorang pelayan menghampiri tuan
Ditonton hampir 10 ribu penonton. Ulasan perempuan bernama Ratih dengan ciri khas rambut berwarna hijau mencolok menghebohkan dunia kecantikan. Dengan penuh percaya diri, perempuan yang berprofesi sebagai dokter kecantikan itu memberikan ulasan pada berbagai produk kecantikan. Beberapa produk kecantikan terindikasi memiliki kandungan berbahaya bagi kulit. Dokter Ratih tidak merekomendasikan untuk digunakan. Sementara produk lainnya, dianggap tidak sepenuhnya jujur dengan isi kandungan produk memiliki. Sedikit dilebihkan untuk mengelabuhi pembeli. Asisten pribadi paman Sam bernama Sita, segera mengabarkan pada paman Sam tentang ulasan dari dokter Ratih. Ia meminta paman Sam untuk melihat siaran langsung dari dokter Ratih. Baru membuka siaran langsung dokter Ratih. Paman Sam terkejut bukan main. Produk kecantikan miliknya mendapatkan ulasan buruk. Ada beberapa kandungan berbahaya yang tidak baik untuk kulit. Nilai 3 dari 10 di rasanya sudah cukup untuk produk dari paman Sam.
"Tunggu sebentar," Masih mengantuk, Langit kembali menguap begitu bangun dari tempat tidurnya. Tidak ingin tampil buruk. Langit bercermin terlebih dahulu, sebelum merapikan penampilannya. Begitu ia merasa sudah cukup baik, Langit segera membuka pintu kamar. "Selamat pagi Non. Bibi mau kasih bunga ini buat Non Langit," ucap bi Zanah. Jarang mendapatkan bucket bunga. Tentu Langit bingung setengah mati dengan kiriman bunga untuk dirinya di hari ini. Sedikit membingungkan untuk dirinya. "Bunga dari siapa Bi?" tanya Langit dengan wajah bingung. Bi Zanah segera memberikan bunga itu. Membiarkan Langit membaca kartu ucapan yang menempel di bunga. Secara hati-hati Langit menerima bunga besar tersebut. Ia segera membaca secarik surat yang menempel di bunga besar tersebut. "Hi Langit. Aku Satria. Bunga ini sebagai tanda perkenalan kita. Senang bisa mengenal kamu," Langit semakin terkejut saat mengetahui bunga itu merupakan pemberian dari Satria. Tentu Langit tidak bisa me
Tuan Satria begitu gugup, begitu bertemu dengan Langit di dalam lift. Ditambah penampilan Langit yang begitu mempesona dengan rambut panjang, dengan setelan dokter. Semakin membuat tuan Satria panas dingin berada disampingnya. Melihat keberadaan tuan Satria di sampingnya. Langit terlihat begitu marah. Wajahnya memerah, dengan kobaran api di dalam hati. Ingin rasanya ia menerkam tuan Satria saat itu juga. Tuan Satria perlahan masuk ke dalam lift dengan pandangan tertunduk. Jauh dari kesan mafia yang melekat pada dirinya. Ia sama sekali tidak mampu menatap wajah Langit. Terkesan canggung berada disampingnya. Langit mencoba menjaga jarak dari tuan Satria. Ia berharap tidak berdekatan dengan pria tersebut. Merasa kurang nyaman berada di dekat pria yang menghabisi anggota keluarganya sendiri. Sedikit gugup, tetapi tuan Satria tetap mencoba berkenalan dengan Langit. Ia terlihat begitu berusaha untuk tampil sebaik mungkin. Berharap Langit akan menyambut dirinya dengan baik. "H