Share

Melenyapkannya !

Penulis: Caramelly
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 10:46:51

Hari itu berlalu begitu saja, Elmer menginap di kediaman Kingsley. Dia ditempatkan di kamar tamu, yang jauh dari kediaman utama.

Lizbeth baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Ia membuka mata pelan, memandangi langit-langit kamar yang sunyi. Lucien sudah tidak ada di sampingnya. Ia bangkit perlahan, mengenakan jubah sutra tipis warna krem, saat hendak mencuci mukanya--- langkah kakinya tiba-tiba mendadak berhenti.

Lizbeth terkesiap. “Elmer, bagaimana kamu bisa masuk ke dalam kamarku?”

Suasana rumah masih sepi. Para pelayan belum banyak terlihat. Sehingga dengan mudah Elmer masuk ke dalam kamarnya. Lizbeth melotot.

“Lizbeth,” panggil Elmer lembut. “Jadi, hanya Lucien yang boleh masuk ke dalam kamarmu?”

Lizbeth menahan napas. Ia tidak bisa mengabaikannya. Bagaimanapun, Elmer berada di dalam kamarnya. Dan ini sangat keterlaluan. Lizbeth curiga, kalau semua ini sudah direncanakan oleh Victoria. Lizbeth yakin Victoria yang memberitahu letak kamarnya dimana.

Elmer mendekati Lizbeth. Di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ika Trisnaningsih
lanjut huhuhu
goodnovel comment avatar
Alika
Lagi seru thor next lanjut
goodnovel comment avatar
Rna 1122
lanjutan nya mana oeyyyyy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Musim Dingin 2014

    "Lalu, di mana syal itu sekarang?" tanya Lucien, suaranya lembut namun menyimpan ketegangan.Lizbeth mencondongkan wajahnya mendekati Lucien. Tatapan matanya tak bergeser sedetik pun dari wajah pria itu."Tidak ada," jawab Lizbeth lirih, menahan napas sejenak. Suaranya bergetar, namun tegas. Lucien menatap Lizbeth lekat, seakan mencari kebenaran dari sorot matanya."Aku memberikannya kepada seorang pria—dan pria itu adalah kamu, Lucien."Deg!Lucien membelalak. Bukan karena terkejut baru tahu bahwa orang itu adalah Lizbeth, tapi karena satu kenyataan yang membuat jantungnya merasakan rasa pedih. Lizbeth mengingat segalanya dengan jelas. Hari itu, meskipun sedikit terlambat untuk menyadari semua itu.Mata mereka saling bertemu. Mata mereka berbinar, ada keterkejutan, seolah sedang nostalgia. Lucien mengetahui bahwa orang itu adalah dirinya, tetapi dia memilih untuk diam."Kau yakin itu aku?" tanya Lucien, mencoba tetap tenang, walau hatinya kini diguncang hebat.Lizbeth mengedipkan mat

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Berdamai Dengan Masa Lalu

    Lucien menghela napas, lalu memejamkan matanya sejenak. Entah mengapa, dia merasa kalau Victoria seolah sudah tahu kalau semua ini akan terjadi. Lucien menatap ke arah dokumen pengalihan saham. ‘Mom, sebenarnya kau orang seperti apa?’Lucien mengepalkan tangannya. “Kau harus memperketat keamanan. Jangan sampai dia menyakiti ibuku kembali. Mengenai hal ini, jangan beritahu Lizbeth dulu. Dia sudah cukup terbebani.”Cameron mengangguk, bersamaan hela napas berat.Sementara itu, di rumah sakit. Victoria masih terbaring dalam kondisi koma. Selang infus, monitor detak jantung, dan ventilator menjadi satu-satunya suara di dalam ruangan. Di kursi di samping ranjang, seorang wanita paruh baya duduk dalam diam—perawat pribadi yang dikirim langsung oleh Samantha. Dia tengah mencatat suhu tubuh dan tekanan darah pasien, namun tak menyadari ada seseorang yang diam-diam memperhatikannya dari balik jendela luar ruangan.Orang itu mengenakan mantel hitam dan masker, matanya tajam. Dia menatap Victor

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Seseorang Dari Masa Lalu

    Lizbeth membelalak, ia tidak bisa diam saja. Dia langsung mengambil belati itu dan memeluknya.“Cukup Dad, tidak perlu diperpanjang lagi. Jika pernikahanku untuk merebut aset milik Lucien, aku tidak mau.” Lizbeth menatap Caspian dengan tatapan tajam.Namun, Caspian masih terlihat tenang. Tidak ada kemarahan di wajahnya.“Lilibeth, semua ini demi kebaikanmu.”Lucien merah tangan Lizbeth. “Aku sama sekali tidak keberatan. Hanya setetes darah, Lilibeth. Lagi pula aku tidak merasa dirugikan. Untuk mendapatkanmu, apapun akan aku lakukan.”Lucien mengulurkan tangannya, Lizbeth yang masih memeluk belati itu enggan memberikannya. Hingga akhirnya secara perlahan Lucien mengambilnya dari Lizbeth. Lucien mencap perjanjian dengan darahnya. Tidak lama setelah itu Samantha dan Cameron juga ikut menandatanganinya, termasuk Lizbeth dan Caspian. Lizbeth menghela napas, setelah perjanjian itu dibuat. Dia langsung meninggalkan ruang makan.Lucien langsung pergi menyusul Lizbeth. Dan menghentikan langka

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Perjanjian Pernikahan

    Cameron terkejut, Lizbeth diam. Lucien tetap tenang, Samantha menghela napas.“Dad,” kata Lizbeth yang akhirnya duduk lagi. Lizbeth tidak menginginkan semua ini.“Jika Lucien memang tulus mencintaimu. Maka syarat ini bukan apa-apa untuknya.” Caspian menatap Cameron. “Berdirilah. Aku sudah sejak lama memaafkanmu. Hanya saja aku memiliki harga diri yang tinggi untuk mengakuinya.”Cameron pun akhirnya berdiri. Dan perlahan mendekat, lalu duduk di samping Caspian, seraya menatap matanya. “Jadi, apa syarat yang kamu ajukan kepada Lucien?”Caspian tersenyum tipis menatap Cameron. “Kenapa, kamu takut?”Saat Cameron hendak berbicara, suara Lucien terdengar. “Silakan Paman katakan. Apabila masuk akal, aku akan mempertimbangkannya. Dan jika tidak— bukan berarti aku akan melepaskan Lizbeth. Aku akan memperjuangkannya dengan cara yang lain.”Caspian menarik napas. “Baik.”Lizbeth mendadak tegang. Ia tahu, permintaan sang ayah pastinya bukanlah sesuatu hal yang biasa. Pasti akan menyulitkan Lucien

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Biarkan Aku yang Mengalah!

    Semua orang terkejut, ruangan mendadak hening seketika.Lucien menunduk, matanya tajam menatap meja makan di depannya. Lizbeth terdiam, jantungnya berdebar begitu keras sampai terasa di telinganya. Suasana yang sebelumnya hangat, mendadak dipenuhi tekanan tak kasat mata.Caspian dan Cameron pun terdiam. Tidak ada yang menyangka bahwa Samantha akan secara gamblang menjatuhkan keputusan sebesar itu di hadapan semua orang.Lucien akhirnya mengangkat wajahnya. Tatapannya mengarah langsung ke Samantha. “Nenek … kenapa sekarang?” suaranya datar, tetapi ada nada hati-hati yang tak bisa disembunyikan.Samantha menatap tajam Lucien. “Kau sudah tidak mau lagi dengan Lizbeth?” tanyanya. “Bukankah ini yang kau inginkan? Sekarang aku mengabulkan permintaan kalian, maka segeralah menikah.”“Tapi, saat ini waktunya tidak tepat.” Lucien menatap Samantha.“Waktunya telah tiba,” jawab Samantha tegas. “Aku tidak akan tinggal diam melihat keluarga ini terpecah belah lagi. Hanya kalian berdua yang bisa me

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keputusanku Tidak Dapat Diubah

    Lizbeth menoleh ke arah Lucien. “Tentu.”Lucien menarik tangan Lizbeth, membawanya ke kamarnya. Lizbeth hanya mengikuti Lucien dalam diam, mereka masuk ke dalam kamar.Setelah satu jam berlalu, langit sudah hampir terang. Lucien memeluk Lizbeth erat, tetapi tidak satupun dari mereka yang tertidur. Lizbeth menepuk-nepuk pelan punggung Lucien.“Kamu bisa melewatinya— ibumu, dia pasti akan segera sadar.”Lizbeth menanamkan sifat positif pada Lucien. Jika dirinya ikut sedih, bagaimana dengan Lucien. Saat salah satu dari mereka menjadi lemah, salah satu dari mereka harus menguatkan.“Lilibeth,” panggilnya dengan suara yang lembut.“Ya ….”“Saat melihat ibumu sakit— menyaksikan detik terakhirnya—” bibir Lucien bergetar hebat.Deg!Lizbeth membelalak, tidak menyangka Lucien akan menanyakan hal sepahit ini. Mengorek kembali luka lama, yang sudah hampir dia lupakan.“Saat itu, duniaku terasa hancur. Ada rasa tidak rela, karena banyak hal yang belum bisa aku berikan dan lakukan bersamanya. Aku

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status