“Kau sudah sembuh?” tanya Nicole dengan suara serak sebab baru bangun dari tidurnya.Kaylee mendekat dengan tubuh yang segar sebab selesai melakukan ritual mandinya. Ia mendekat dan tersenyum menyapa Nicole yang baru saja terbangun. “Sudah tiga hari aku hanya berada di dalam kamar. Kakiku sudah lebih baik dari sebelumnya dan kau tidak lagi perlu khawatir. Aku akan menyapa semua orang di dalam rumah hari ini dan kau … segeralah bangun untuk pergi bekerja.”Nicole tersenyum dan mengucek sebentar matanya. Bukannya menuruti ucapan Kaylee, ia justru menarik pinggang Kaylee hingga jatuh di atas tubuhnya. Beberapa helai rambut basah Kaylee jatuh di wajah Nicole dengan tatapan keduanya yang saling beradu.“Baumu wangi sekali.” Kaylee tersenyum dan ingin beranjak dari posisinya saat Nicole justru menekan pinggangnya dan membuat keduanya semakin terikat. Kaylee terkekeh dan melayangkan kecupan kepada kedua mata Nicole secara bergantian.“Bagaimana kabarmu?” tanya Kaylee deng
Verika, ibu Nicole membawa Kaylee ke ruang tamu dan menaruh keranjang bunga di atas meja dengan gunting dan tali sebagai pengikat yang ia persiapkan sebelumnya. Kaylee mengikuti dengan tenang dan melihat apa yang akan dilakukan oleh ibu mertuanya ini untuknya. Verika berkata bunga itu dipetik untuk Kaylee, jadi Kaylee ingin tahu juga bagaimana ibu mertuanya itu menata sebuah buket bunga untuknya. Ini … mengesankan bukan?“Bagaimana kau tahu aku menyukai dua bunga ini, Ibu?”Verika tampak tersenyum dan mengambil bunga dari dalam keranjang itu untuk dijejer di atas meja. “Entahlah. Saat aku melihat beberapa bunga bermekaran aku hanya teringat denganmu. Jadi, aku mengambilnya dan siapa tahu kau menyukai bunga.”Kaylee tersenyum. Ibu Nicole sebaik ini bahkan dengan Kaylee yang baru dikenalnya. “Kau pandai membuat karangan bunga?”Verika tersenyum lagi. “Mau ku ajari?”Kaylee mengangguk. “Boleh juga. Lagipula aku tidak pandai dibanyak bidang.”Verika memberikan satu batang bunga mawar berw
Jason. Pria itu tersenyum lebih cerah begitu Kaylee memanggil dirinya. “Kau tidak mempersilakan aku masuk ke dalam rumah, hm?”Kaylee menghembuskan napas pelan dan melihat sebentar ke dalam rumah. Mengetahui bahwa ibu Nicole tidak keluar dari dapur, ia segera menarik tangan Jason untuk pergi, tetapi pria itu justru menolak tarikan tangan Kaylee dengan pelan dan tersenyum lebar.“Bagaimana kau memperlakukan seorang tamu, huh? Bukankah tamu adalah raja?”Kaylee merotasi bola matanya. Ia berhenti lalu menatap Jason dengan kedua tangan bersedekap. “Apa urusanmu tiba-tiba datang ke rumah ini? Kau … kita tidak memiliki hubungan apapun Jason hingga kau bisa sesuka hati mendatangiku.”Jason terkekeh melihat ekspresi marah Kaylee yang ditahan. Ia mendekat dan membuat Kaylee otomatis mundur untuk menghindar. “Tidak bisakah kita berteman dan mengunjungi teman juga tidak menjadi masalah bukan? Tetapi … perlu kau tahu aku masih mencintaimu meski kau telah menikah dengan si brengsek Nicole sekalipu
Kaylee menatap khawatir kepada Jason yang mendapatkan pukulan terus menerus dari Nicole. Hal itu mengundang kedatangan Verika yang sempat kembali ke dalam rumah dan menyaksikan bagaimana kedua pria itu bertengkar dan lebih tepatnya Nicole yang meluapkan emosinya kepada Jason dibanding pertengkaran sebanding. Wajah Jason sudah babak belur tetapi Nicole masih tidak mau berhenti. “Nic hentikan!” peringat Verika setelah beberapa saat mencoba memahami apa yang terjadi. Ia menatap Kaylee yang terlihat ketakutan sekaligus kebingungan, padahal sebelumnya wwanita itu mengatakan bahwa lelaki yang datang adalah teman tetapi saat melihat pertengkaran antara putranya dengan lelaki tersebut membuat Verika memiliki pendapat lain. Nicole mendorong tubuh lemah Jason yang sudah berwajah babak belur. Ia menatap tangannya yang lecet lalu menoleh ke belakang, dimana ibu dan Kaylee menunggunya. Ia kembabli menatap Jason yang terkapar karena perbuatannya dengan tatapan tajamnya. “Berani kau menampakkan di
Nicole mencoba berpikir dengan pertanyaan Kaylee. Mungkinkah ini saatnya wanita itu tahu tentang kejadian sebelumnya? Nicole hanya khawatir jika ini bukan waktu yang tepat, tetapi melihat bagaimana Kaylee terlihat kebingungan membuat Nicole merasa bersalah karena terus menyembunyikan rahasia besar ini. Bagaimanapun cepat atau lambat Kaylee akan tahu pada akhirnya. Namun …“Kau berkata pernah bermimpi. Mungkin saja itu juga sebagian dari mimpimu dulu dan terjadi saat ini.”Kaylee merasa ucapan Nicole ada benarnya. Lagipula ingatannya hanya sekilas-kilas dan tidak jelas darimana mendapatkannya. Kaylee menghembuskan napas pelan dan mengangguk saja meski ia masih merasa ada yang janggal dengan kenyataan ini.“Baiklah. Sepertinya memang mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan dan aku terlalu banyak berpikir.”Nicole tersenyum dan mengajak Kaylee masuk ke dalam dapur. Melihat ibunya yang mempersiapkan makanan dengan Kaylee yang segera kembali ke dapur bergabung dengan Verika.“Kau juga ingin sara
Kaylee mengernyitkan keningnya bingung. “Apa maksudmu?”Bukannya menjawab, Nicole justru memberikan jalan untuk Kaylee melihat semuanya. Barang dan segala apapun tentang Kaylee yang Nicole simpan selama ini. Kaylee perlahan mendekat dan melihat semuanya. Mulai dari kotak kecil hingga sebuah gaun tergantung yang masih terbungkus sempurna di depan lemari. Kaylee bisa melihat bahwa semua barang di dalam kamar ini memang khas perempuan dan tidak mungkin Nicole menggunakan mereka. Namun yang disayangkan adalah mengapa Nicole memberitahukan bahwa semua ini tentang Kaylee? Apa maksudnya?Kaylee merasa kepalanya sedikit pusing saat ini. Ia melihat Nicole yang memperhatikannya lalu mendekat perlahan. “Aku tidak tahu pada akhirnya aku akan memberitahukan ini padamu meski aku telah mencoba menyembunyikannya bahkan sampai sekarang. Aku hanya tidak mau melihatmu tersiksa dengan mencoba mengingat kenyataan yang kau anggap sebagai mimpi.”Kaylee mengernyitkan kening dengan rasa sakit dikepalanya yan
Sejak cerita Nicole tentang kejadian empat tahun lalu yang dialami oleh Kaylee, wanita itu tidak berhenti teringat hal-hal kecil. Kepingan memori masa itu perlahan mulai muncul dan dirinya mulai membenarkan cerita Nicole meski masih saja tidak bisa percaya kenapa hal seperti itu bisa terjadi padanya. Ia bahkan meminta izin kepada Nicole untuk bertemu dengan kedua orang tuanya dan bertanya kepada mereka tentang kebenaran masalalu tersebut. Kedua orang tua Kaylee membenarkan sehingga semakin kecil kemungkinan bahwa Nicole berbohong.Kaylee tidak lagi bekerja sebab permintaan Nicole. Hal itu karena Nicole ingin Kaylee tetap santai tanpa harus bekerja keras serta agar fokus dengan rumah tangga mereka. Meski Kaylee sempat tidak menyetujui, tetapi Nicole berhasil membujuknya hingga ia hanya melakukan kegiatan ringan di rumah dan sesekali keluar untuk menikmati waktu. Nicole juga telah membawa Kaylee ke rumah mereka sendiri demi kenyamanan bersama dan agar tidak terganggu dengan orang lain m
Jason pergi dengan Kaylee yang menolak keras kehadirannya bahkan Kaylee mendorong Jason hingga pria itu keluar dari pagar rumahnya. Jason tidak bisa memaksa karena Kaylee begitu tegas akan keputusannya, tetapi ia yakin Kaylee akan menyesali perbuatannya saat ini. Bagaimanapun Jason yakin Kaylee hanya menghindarinya dan tidak mau mengungkapkan perasaan yang sebenarnya. Jason akan menunggu waktu tepat untuk membawa Kaylee kembali padanya.Kaylee terus menangis disudut kamar setelahnya. Ia tidak menangis karena Jason tetapi lebih kepada dirinya sendiri yang mulai terpuruk dengan ingatan-ingatan masalalunya. Kaylee merasa tertekan karena kedua orang tuanya tidak memberitahukan sedikitpun tentang bagaimana dirinya dimasa lalu. Hal itu semakin membuat Kaylee merasa dunia ini sungguh menipu. Ia seperti disudutkan dengan keterpaksaan mengingat yang mendalam.Kaylee mendongakkan wajahnya, melihat sekitar. Ini rumah baru dan hanya ia sendiri di sini. Bukan takut karena kesendirian, ia takut seb