Share

Bab 358

Author: Fara Kinara
Setelah urusan penting selesai dibicarakan, Natalie tetap tinggal di Harmoni Medika, sementara Denzel kembali ke perusahaan. Dia masih punya banyak pekerjaan, jadi tidak bisa berlama-lama.

Natalie memapah Alexa berjalan-jalan di taman belakang Harmoni Medika. Hatinya penuh rasa bersalah. "Sebenarnya kalau Guru nggak mau turun tangan juga nggak apa-apa. Nggak perlu sampai mengorbankan masa pensiun yang tenang hanya demi aku."

Di taman ada meja dan kursi batu untuk beristirahat. Guru dan murid itu duduk berhadapan.

Alexa menatap murid kesayangannya yang penuh rasa bersalah. Dia membelai janggut sambil tertawa. "Kamu jangan berpikir terlalu jauh. Justru lewat kesempatan ini aku bisa mengajarkan padamu gimana cara mengobati kanker payudara, biar kemampuan medismu makin maju. Yang paling penting adalah kamu bisa mewarisi ilmu dariku."

"Guru ...." Natalie menuangkan teh untuk Alexa, matanya terasa panas. "Terima kasih."

Alexa menyeruput seteguk teh. "Orang kalau sudah tua makin lama makin ng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 358

    Setelah urusan penting selesai dibicarakan, Natalie tetap tinggal di Harmoni Medika, sementara Denzel kembali ke perusahaan. Dia masih punya banyak pekerjaan, jadi tidak bisa berlama-lama.Natalie memapah Alexa berjalan-jalan di taman belakang Harmoni Medika. Hatinya penuh rasa bersalah. "Sebenarnya kalau Guru nggak mau turun tangan juga nggak apa-apa. Nggak perlu sampai mengorbankan masa pensiun yang tenang hanya demi aku."Di taman ada meja dan kursi batu untuk beristirahat. Guru dan murid itu duduk berhadapan.Alexa menatap murid kesayangannya yang penuh rasa bersalah. Dia membelai janggut sambil tertawa. "Kamu jangan berpikir terlalu jauh. Justru lewat kesempatan ini aku bisa mengajarkan padamu gimana cara mengobati kanker payudara, biar kemampuan medismu makin maju. Yang paling penting adalah kamu bisa mewarisi ilmu dariku.""Guru ...." Natalie menuangkan teh untuk Alexa, matanya terasa panas. "Terima kasih."Alexa menyeruput seteguk teh. "Orang kalau sudah tua makin lama makin ng

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 357

    Setelah menutup telepon, Joyce menginjak pedal gas dan mempercepat laju mobilnya.....Di ruang kantor presdir."Denzel, kamu pasti nggak akan tinggal diam, 'kan? Kamu pasti mau menolongku, 'kan?" Joyce mencengkeram lengan Denzel erat-erat. Matanya merah, hampir meneteskan air mata.Denzel duduk di sofa, alisnya berkerut. Dia menepis tangan Joyce. "Sekarang aku belum bisa janji. Besok aku kasih jawaban.""Kamu pasti akan membantuku membujuk murid Alexa, 'kan?" Joyce menatapnya dengan tatapan penuh harap.Denzel tidak mengiakan begitu saja, hanya mengulang, "Besok aku kasih jawaban."Joyce mengangguk dengan mata berkaca-kaca. "Baiklah, aku tunggu kabar baikmu.""Sekarang kamu pulang dulu. Oh ya, panggil aku Pak Denzel."Langkah Joyce terhenti sejenak. Wajahnya tampak terluka. Dia lalu meninggalkan ruangan dengan sedih.Baru saja dia pergi, telepon dari Darren masuk. "Soal ibunya Joyce ini, kita nggak bisa lepas tangan. Cepat pertemukan mereka dengan murid Alexa."Nada Darren bukan sedan

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 356

    "Belum tentu." Natalie tersenyum. "Kalau kamu benar-benar yakin, kamu nggak akan repot-repot datang ke sini buat khusus ngomong sama aku. Itu tandanya kamu sebenarnya nggak pede, 'kan?"Kalimatnya tepat sasaran, menusuk langsung ke hati Joyce.Joyce marah sampai mengepalkan tangan. Matanya tertuju ke perut Natalie, lalu dia berkata dengan nada dingin, "Kamu cuma mengandalkan status anak buat bikin nenek Denzel senang. Jangan terlalu sombong. Hamil sepuluh bulan itu panjang, siapa yang bisa jamin nggak bakal terjadi sesuatu?"Natalie refleks menutup perutnya, tatapannya langsung berubah tajam. "Kalau kamu berani menyentuh anakku, aku nggak akan pernah melepaskanmu."Nada bicaranya lembut, tetapi tatapannya suram. Sangat mirip dengan Denzel.Jantung Joyce bergetar. Di hatinya bahkan muncul rasa takut. Belakangan dia baru sadar bahwa dirinya ternyata takut pada Natalie. Betapa konyolnya itu.Bukankah Natalie hanya wanita yang bergantung pada pria untuk hidup? Natalie berani berbicara sepe

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 355

    Bukan karena Karina pelit, tetapi biaya hidup di ibu kota memang sangat tinggi. Jika sebagian besar pengeluaran harus habis untuk susu bubuk, maka untuk kebutuhan sehari-hari dan menghadapi kemungkinan sakit mendadak akan jadi sangat sulit.Natalie mengembalikan susu bubuk itu ke dalam troli. Dia tahu Karina pasti tidak ingin membuatnya repot, jadi dia pun menenangkannya terlebih dulu, "Nggak apa-apa, biar aku saja yang beli. Aku sehari-hari juga nggak banyak mengeluarkan uang.""Masih cukup untuk beliin susu bubuk buat keponakan sendiri. Yang penting sekarang kesehatan dan daya tahan tubuh Rara bisa meningkat dulu. Kalau kalian merasa nggak enak, nanti kalau sudah ada uang baru kembalikan padaku, nggak masalah.""Kalau begitu baiklah, nanti kami akan menggantinya." Karina menatap Natalie penuh rasa terima kasih. "Rara punya bibi sepertimu, itu benar-benar rezekinya."Natalie mengusap lembut pipi mungil Rara, matanya dipenuhi kasih sayang. "Dia anak kakakku, kalau bukan aku yang sayang

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 354

    Aura yang dipancarkannya juga tidak bisa diremehkan. Pria muda itu menyerahkan resep dengan sikap sangat hormat, "Pak Darma, ini resepnya.""Sudah ketemu sama orangnya?" tanya Darma dengan suara tegas dan berwibawa.Pria muda itu mengangguk, "Sudah, Pak. Bu Natalie itu memang cantik, karakternya juga kelihatan baik. Waktu saya mencoba membeli resepnya, dia bahkan awalnya nggak mau menerima uang."Darma terdiam beberapa saat, lalu kemudian berkata, "Oke, pulanglah."....Sejak pesta ulang tahun hari itu, Fabius tidak lagi mencari masalah dengan Natalie, juga tidak pernah mengajak Denzel berbicara. Tak ada yang menyangka ternyata orang tua itu sedang menyiapkan langkah besar.Di lantai satu Grup Awan, ada sebuah layar besar yang biasanya dipakai untuk memutar video promosi secara bergantian.Hari itu, layar tiba-tiba berganti menayangkan siaran berita lokal. Tayangan yang muncul adalah cuplikan Fabius saat diwawancarai media dan di sampingnya berdiri Joyce.Menjelang akhir wawancara, ada

  • Jebakan Meluluhkan Hati Pengacara Dingin   Bab 353

    Denzel terkekeh pelan, "Aku juga nggak berniat memberinya jalan pintas. Dengan kemampuan kakakmu, masuk ke Grup Awan itu nggak susah."Mata Natalie kembali berbinar. "Baiklah, kalau begitu nanti setelah dia pulang dari dinas, aku akan cari kesempatan untuk bicara sama dia.""Oke." Denzel mengusap kepalanya, lalu menatapnya dengan lembut. "Ayo kita turun, sepertinya sebentar lagi sarapan siap."Setelah sarapan di rumah lama, Natalie dan Denzel pun pergi. Denzel memutar cukup jauh untuk mengantarkan Natalie ke Harmoni Medika lebih dulu, barulah dia berangkat ke kantor.Seperti biasa, Natalie mengikuti Alexa menyelesaikan tugas belajar hari itu, kemudian ikut duduk di ruang praktik untuk menangani pasien. Perpaduan teori dan praktik klinis membuat kemajuannya sangat pesat.Menjelang siang, setelah menangani pasien terakhir, Natalie bersiap hendak keluar untuk makan siang.Saat itu, pintu ruangannya tiba-tiba terbuka."Maaf, sekarang jam istirahat. Kalau ingin berobat, silakan datang lagi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status