Share

41. She's with Me

“Non, Tuan—“

“Pernah ke sana atau tidak?!” potong Mentari dengan tegas.

“Non, Tuan bilang—“

“Ya, sudah.” Mentari mengerti sikap yang ditunjukkan Anton. Tangan kanan ayahnya itu akan mengatakan ‘tidak’ jika ia tidak melakukannya, tapi ucapannya akan berputar-putar seperti baling-baling bambu jika ia benar melakukannya. Ia sudah mengenal Anton sejak ia masih anak-anak. Ia memahami betul sifat dan karakter pria itu. “Papa di mana?”

“Di halaman belakang, Non. Lagi ngopi.”

Memutus tanya-jawab, Mentari meninggalkan Anton tanpa permisi. Ia bergegas menuju halaman belakang. Dari ambang pintu dapur, Mentari melihat Lucian sedang duduk santai ditemani kopi hitam di gazebo bambu di pinggir kolam ikan. Pria baya itu sudah terlihat sehat dan segar kembali, padahal baru saja dirawat di rumah sakit dua minggu yang lalu.

“Papa seharusnya menghindari kopi kalau tidak mau jantung Papa kambuh lagi.” Kalimat itu menjadi pengganti salam yang seharusnya Mentari ucapkan ketika ia mencapai gazebo dan berdir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status