Share

Pernikahan Sepupu

Penulis: Calibrie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 09:33:47

Ponselku menyala. Layarnya dipenuhi notifikasi dari Dinda. Salah satunya, pesan singkat yang berisi beberapa foto dia bersama keluarganya, menghadiri sebuah acara pernikahan. Di foto-foto itu, Dinda mengenakan pakaian yang sama persis dengan yang kulihat di CCTV kemarin sore. Aku menelan ludah. Sepertinya aku sudah salah menilainya untuk urusan kemarin.

Dinda menjelaskan, pernikahan itu adalah pernikahan sepupu jauhnya. Ia lupa tanggalnya dan ibunya yang mengingatkan. Jadi Dinda sekalian ke rumah ibunya, sekalian pula menghadiri acara itu. Ia juga menjelaskan bahwa semalam ia tak sengaja menyentuh layar ponselnya dan melakukan panggilan ke nomor teleponku. Dinda minta maaf jika panggilan itu membuatku cemas.

Ia menjelaskan dan menceritakan macam-macam, mengirimkan banyak foto pula di acara itu. Ada foto Dinda bersama ibunya yang tersenyum manis, foto bersama para sepupu, dan beberapa foto diri yang dia ambil sendiri. Di akhir pesannya, dia bertanya kenapa ponselku mati dan berpesan, j
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yenyen
wooowww lanjut lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Benarkah Dinda Tidak Selingkuh?

    Mendengar apa yang baru saja aku katakan, senyum Dinda seketika lenyap, seolah dihapus dari wajahnya. Dia menatapku dengan ekspresi aneh, perpaduan antara kebingungan dan kekecewaan yang menusuk. Berikutnya, dia beringsut dari tubuhku, berbaring di samping, agak menjauh, dan memunggungiku. Jarak beberapa senti di antara kami terasa seperti jurang yang dalam.Dia marah. Kenapa malah begini? Pikiranku kacau. Bukankah dia seharusnya merasa lega karena aku seolah membukakan jalan? Mengapa ia justru menunjukkan perlawanan? Banyak pertanyaan yang seketika membludak di kepalaku. Aku tidak mengerti jalan pikirannya.“Dinda…” aku memanggilnya dengan lembut, suaraku dipenuhi kehati-hatian. Lalu saat aku mencoba meraih pundaknya, dia menepiskan tanganku. Gerakan itu begitu cepat dan tajam, sebuah penolakan yang tak terduga.“Mas jahat!” dia terisak. Tangisnya pecah, bahunya berguncang keras. Sepertinya ini sungguhan. Tapi kenapa? Tangisannya membuatku merasa seperti monster.“Dinda… maaf… Mas… h

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Apa Fantasimu, Mas?

    Dinda mendengarkan pertanyaanku dengan saksama. Senyumnya yang tadi mengembang perlahan memudar, digantikan oleh ekspresi serius. Ia menghela napas, lalu menatapku dengan mata yang penuh kejujuran."Mas, maaf ya kalau aku aneh," katanya. "Aku... aku cuma mau jadi istri yang baik buat kamu. Akhir-akhir ini, aku sering banget ngobrol sama teman-teman perempuan di kantor. Kami sering berdiskusi tentang bagaimana menjaga suami agar tetap setia dan enggak berpaling ke cewek lain."Aku mengangguk, berusaha mencerna perkataannya. Ada sedikit kelegaan dalam diriku, tapi kecurigaan yang lain masih tersisa."Salah satu cara yang mereka sarankan ya... menjadi istri yang lebih panas," lanjut Dinda, suaranya pelan. "Tidak pasif, dan selalu berusaha membuat suami senang. Aku... aku hanya mencoba, Mas. Aku enggak mau kamu bosan sama aku."Jawaban itu terdengar masuk akal, bahkan menyentuh hatiku. Namun, aku masih penasaran. "Terus... dari mana kamu belajar gerakan yang luwes itu? Seolah-olah kamu su

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Karena Dia Seperti Orang Asing, Aku Menjadi Bergairah

    Aku melangkah keluar kamar dan menuju ruang makan. Dari dapur, tercium aroma tumis kangkung dan ayam goreng, masakan kesukaanku. Dinda, dengan pakaian santai, sedang menata piring di meja. Ia menoleh dan tersenyum ceria, senyum yang sama persis seperti Dinda yang kukenal."Mas, sini! Makanannya sudah siap," ajaknya dengan riang.Aku duduk di kursi, mencoba mengendalikan diri. Di hadapanku, Dinda tampak begitu normal. Tawa dan candanya mengalir ringan, seolah-olah percintaan panas di sofa tadi, atau pakaian tipis yang ia kenakan, tidak pernah terjadi. Ia bercerita tentang acara pernikahan sepupunya, tentang tingkah lucu para kerabat, dan tentang bagaimana ia sempat mengobrol dengan Pak Rendra, atasannya.Setiap kali Dinda menyebut nama itu, jantungku berdesir. Aku berusaha keras agar wajahku tidak menunjukkan ekspresi apapun. Aku hanya mengangguk, tersenyum palsu, dan sesekali menanggapi ceritanya dengan singkat. Namun, di dalam kepalaku, pertarungan sengit sedang berlangsung."Mas, ko

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Seperti Bukan Istriku

    Setelah kami berpelukan, aku menatap Dinda sedemikian rupa. Dia tersenyum membalas tatapan mataku. Pipinya sedikit bersemu merah.“E, ini…”“Aku kangen kamu tauk…” kata Dinda. Dia pun menutup pintu dan menguncinya.Aku berdiri bingung seperti orang bodoh. Dinda berbalik ke arahku. Dia mendorong tubuhku pelan sampai aku terduduk di sofa. Lalu dia jongkok di depanku dan melepaskan ikat pinggangku.Aku sungguh bingung. Baru pertama kalinya Dinda seperti ini.“Dinda… aku…”“Dah, diem aja. Aku tahu kamu capek. Jadi biar aku yang menyenangkanmu, sayang…” kata Dinda masih sambil terus berusaha melepaskan celanaku.“Aku belum mandi…”“Setelah ini…” kata Dinda. “Tuh kan udah berdiri…” imbuhnya saat ia berhasil menarik celanaku beserta celana dalamku, dan ternyata tunggak kehidupanku sudah berdiri.Tanpa memberi kesempatan untuk melakukan apapun, Dinda sudah melahap tubuhku. Aku memejamkan mata. Perasaan ini sangat berbeda. Kenapa dia jadi pintar dan luwes. Sejak kapan?Dan sebenarnya aku kecew

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Sambutan Berbeda Dari Dinda

    Aku tak bisa mengalihkan pandangan. Aku menyaksikan secara utuh dan penuh bagaimana Manda dan Dika bercinta.Mereka melakukannya dengan berbagai gaya, penuh gairah, dan tanpa ragu. Dika, meski kelelakiannya tidak berukuran jumbo, hanya ukuran standar lelaki asia pada umumnya, namun rupanya dia memiliki ketahanan yang luar biasa lama.Dia tidak terburu-buru, melainkan menikmati setiap momen dengan penuh kesabaran, seolah setiap sentuhan adalah sebuah karya seni yang harus diselesaikan dengan sempurna. Manda pun sangat ekspresif, erangannya terdengar begitu nyata, dan ekspresi wajahnya menunjukkan kenikmatan yang begitu murni.Aku merasa pusing, bukan pusing yang serius, melainkan pening karena harus menahan nafsu yang menggebu-gebu di dalam diriku. Nafas mereka masih memburu. Tubuh mereka masih basah oleh keringat, dan mereka tak juga segera berpakaian. Mereka hanya berbaring di sofa, saling memeluk, menikmati sisa-sisa euforia yang baru saja mereka ciptakan.Aku merasa tak tahan lagi.

  • Jejak Lelaki Lain Di Tubuh Istriku   Namaku Disebut-sebut

    Aku terdiam, tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Meskipun aku tidak memberikan jawaban verbal, Manda dan Dika sepertinya menganggap diamku ini sebagai sebuah persetujuan yang malu-malu. Mereka saling bertukar pandang, senyum tipis di wajah mereka, lalu melanjutkan aktivitas mereka seolah aku tidak ada di sana.Aku menatap mereka. Ciuman mereka semakin panas, terdengar suara kecupan basah dan erangan pelan. Perlahan, satu per satu, pakaian mereka dilucuti. Aku melihat mereka berdiri berhadapan, tubuh mereka sama-sama sudah tanpa pakaian. Aku membeku di kursi, tak bisa mengalihkan pandangan."Sayang, ayo," Dika berbisik. "Tunjukkan padanya."Aku melihat Dika duduk santai di sofa. Manda kini berlutut di depannya, menempatkan kepalanya di antara kedua paha suaminya itu. Tangan Dika membelai rambut Manda dengan lembut, sementara tangan Manda yang lain aktif meremas paha Dika. Dia mulai melakukan sesuatu yang membuat Dika menegang, sesekali mengerang pelan, dan memejamkan matanya, meni

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status