Sebuah Usaha Yang Rumit

Sudah terlanjur basah. Ya sudah, sekalian saja. Adrenalinku terpacu saat aku memelorotkan sedikit celanaku, mengeluarkan senjataku. Posisi ini tidak pas sama sekali. Kakiku menggantung tak nyaman. Jika aku bergeser turun sedikit saja, posisi kakiku semakin tak nyaman.

Namun aku tak menyerah, aku berusaha menyelipkan jahanam ini di antara belahan daging yang montog dan kenyal itu. Tapi hanya sebatas itu tentu saja, tak bisa masuk ke dalam ruangan yang semestinya. Tapi begini pun, aku merasakan sensasi yang sungguh mendebarkan. Kulit bertemu kulit. Aku bisa merasakan permukaannya yang sangat basah dan terasa hangat.

Sialnya, aku takut untuk bergerak. Sulit lebih tepatnya. Jika aku melakukan gerakan ritmis maju dan mundur, ranjang ini akan bergoyang dan jika Mas Budi sampai bangun, sungguh gawat tentu saja.

Kami berdua sama-sama diam. Mungkin Jasmin juga bingung. Namun aku tahu, dia sendiri juga meradang saat si jahanam ini hanya melewati depan pintunya saja. Dia pasti menginginkan lebih