Verda juga tidak berusaha menyembunyikan apa pun dari tetua Sekte Dayan. Dia langsung mengatakan yang sebenarnya.“Tetua mungkin tahu. Saat zaman kuno, meskipun Kaum Iblis yang kuat sudah meninggalkan Bumi, masih ada orang-orang dari Kaum Iblis tertinggal dan tersebar di seluruh 3000 dunia tersegel.”“Papaku bertemu dengan salah satu dari mereka dan terluka oleh jurus mereka. Itu sebabnya papaku terinfeksi oleh Energi Iblis. Papaku sudah mengasingkan diri selama bertahun-tahun dan tersiksa oleh Energi Iblis. Sekarang dia hampir nggak mampu menekan Energi Iblis di tubuhnya. Jika para tetua nggak bisa menekannya walau mereka sudah bekerja sama, maka ….”Verda tampak khawatir. Yosan pun terlihat serius. Dia tidak menyangka kalau pemimpin Klan Guno benar-benar terluka. Chandra juga mendengarkan percakapan Verda dan Yosan dengan saksama.Begitu Chandra mendengar Energi Iblis, dia juga sedikit tergerak. Dia memiliki tubuh iblis. Dia paling tidak takut Energi Iblis. Dia justru memiliki kemamp
Guvan memanggil nama Verda. Suaranya terdengar begitu lemah.“Aku sudah nggak tahan lagi. Kamu adalah harapan masa depan Klan Guno. Klan Guno butuh kamu sebagai pemimpin kelak. Aku kirim kamu ke Sekte Dayan karena ingin bersatu dengan Sekte Dayan, agar berita kematianku nggak tersebar dan terdengar oleh Sekte Sutan. Kalau Sekte Sutan tahu, mereka pasti akan manfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan klan kita.”Bertahun-tahun yang lalu, Guvan sudah tahu kalau dia akan mati. Dia sudah merencanakan semua ini. Dia mengirim Verda ke Sekte Dayan karena dia ingin membangun hubungan antara Klan Guno dan Sekte Dayan. Dengan begitu, saat Klan Guno menghadapi krisis, Sekte Dayan tidak akan tinggal diam.“Benar-benar nggak ada harapan lagi, Pa?” ujar Verda tidak rela, tidak ingin ayahnya pergi secepat ini.“Nggak ada harapan lagi. Selama bertahun-tahun, aku sudah berusaha menekan Energi Iblis. Energi sejatiku sudah hampir habis. Begitu energi sejatiku habis, aku akan ditelan oleh Energi Iblis,
Verda terkejut. Beberapa detik kemudian, raut wajahnya berubah menjadi muram, seperti sedang kesal.“Chandra, kamu sengaja olok-olok aku, kan? Kamu pikir kamu siapa? Orang terkuat di dunia?”“Aku benar-benar punya cara.”“Sudah, cukup. Berhenti olok-olok aku. Kamu murid Tetua Yosan, aku hormati kamu sebagai tamu. Kalau kamu omong kosong lagi, jangan salahkan aku karena bersikap kasar.”Verda sama sekali tidak percaya dengan kata-kata Chandra. Bagaimana mungkin seorang Chandra mampu menghadapi Energi Iblis yang bahkan ayahnya tidak mampu hadapi?“Malam-malam begini jangan keluyuran sembarangan. Tempat ini adalah Puncak Toria. Ada banyak penjaga di sini. Kalau kamu dikira pembunuh, jangan salahkan aku nggak peringatkan kamu,” kata Verda, lalu berbalik dan pergi.“Aku benar-benar bisa menyelamatkan papamu.”Chandra spontan mengulurkan tangannya untuk menahan Verda. Namun, Verda membalasnya dengan serangan kuat. Chandra langsung menghindar dan muncul di kejauhan sambil berkata dengan ekspr
“Keluar dulu,” perintah Chandra lagi.“Pa, dia murid Tetua Yosan dari Sekte Dayan. Dia … dia bilang dia punya cara untuk selamatkan Papa. Jadi aku bawa dia ke sini untuk coba.”Guvan tampak tak berdaya ketika mendengar ucapan putrinya. Dia tahu bagaimana perasaan Verda sekarang. Dia tidak ingin Verda kecewa. Oleh karena itu, dia berkata, “Kamu keluar dulu, Verda. Biarkan aku bicara dengannya sebentar.”“Baik, Pa.”Verda mengangguk, lalu berbalik dan pergi. Setelah Verda pergi, mata Guvan tertuju pada Chandra. Dia tersenyum tipis dan berkata, “Anak muda, kamu utusan Sekte Sutan, kan? Kaisar Suci Sekte Sutan datang ke klanku kali ini bukan hanya untuk biarkan muridnya rebut kesempatan masuk ke Menara Pembakaran. Dia ingin lihat aku masih hidup atau sudah mati, kan?”Menurut Guvan, Chandra adalah anggota Sekte Sutan. Kaisar Suci Sekte Sutan yang mengutusnya.Chandra mengerutkan kening dan menjawab, “Apa-apaan itu. Aku murid Sekte Dayan. Guruku adalah Yosan. Aku nggak ada hubungan apa pun
Energi Iblis di tubuh Guvan terlalu kuat dan menakutkan. Chandra baru saja mulai menyerap, Energi Iblis yang kuat datang dari telapak tangannya dan menyebar ke seluruh tubuhnya.Saat ini, tubuh Chandra seperti sudah lama kelaparan. Tubuhnya menyerap energi itu secara gila-gilaan. Dalam waktu singkat, kekuatan fisik Chandra meningkat. Kurang dari satu menit, kekuatan fisik Chandra mencapai tingkat sebanding dengan tingkat keenam Alam Kesucian.Benar, kekuatan fisiknya kembali menerobos.“Kuat sekali,” seru Chandra.Namun, sesaat kemudian, kekuatan fisik Chandra mencapai titik maksimal. Dia tidak dapat menyerap Energi Iblis di dalam tubuh Guvan lagi. Tepat saat ini, Teratai Iblis di dalam tubuh Chandra juga menyerap Energi Iblis. Tak lama kemudian, Teratai Iblis berevolusi, menjadi semakin aneh dan jahat.Perlahan-lahan, kekuatan Teratai Iblis juga telah mencapai titik maksimal. Namun, Chandra belum berhenti. Dia masih menyerap Energi Iblis di tubuh Guvan.Energi Iblis yang sangat besar
Chandra hanya bisa mengangguk. Walaupun dia tidak tahu rencana Guvan, dia yakin kalau Guvan berencana untuk membingungkan Sekte Sutan agar Sekte Sutan bertindak dan jatuh ke dalam perangkapnya. Di saat yang bersamaan, Guvan duduk bersila sambil memejamkan matanya.“Paman Guvan,” panggil Chandra ragu. Guvan membuka matanya lalu menatap Chandra seraya berkata, “Mulai sekarang, aku akan menutup vitalitasku. Mungkin, orang-orang akan menganggapku sebagai orang mati dan berita akan kematianku akan tersebar ke seluruh Klan Guno dan seluruh dunia. Dengan begitu, kamu adalah satu-satunya orang yang mengetahui tentang pemalsuan kematianku ini. Aku harap kamu akan merahasiakannya.”“Baik,” jawab Chandra sambil mengangguk setuju. “Aku berjanji tidak akan mengatakannya kepada siapa pun,” lanjutnya. Di sisi lain, Verda menunggu di luar gua selama lebih dari dua jam, tapi sayangnya Chandra tidak kunjung keluar. Dia hanya bisa mondar-mandir ke sana-ke mari seperti seekor semut di atas panci panas.
Kaisar Suci tampak penuh hormat ketika berada di depan peti mati. Namun, tiba-tiba saja dia mendekati peti mati dan membuka tutupnya. “Apa yang kamu lakukan? Ayahku sudah tiada. Apa yang ingin kamu lakukan padanya?” tanya Verda histeris sambil bergegas berdiri. Kaisar Suci menatap Verda lalu meminta maaf dan berkata, “Maaf, aku agak kasar. Aku tidak percaya Ketua Klan sudah tiada. Bagaimanapun juga, beliau adalah sosok terkuat di Klan Guno. Jadi, aku tidak percaya kalau dia bisa mati semudah ini.”Kemudian Kaisar Suci menatap sosok yang terbaring di dalam peti. Wajah sosok ini tampak sangat pucat, tanpa darah dan tanpa napas keluar dari tubuhnya. Sosok itu tidak berbeda dengan manusia yang sudah meninggal pada umumnya. Kaisar Suci langsung menghela napas lega setelah tidak merasakan adanya napas keluar dari tubuh Guvan. Dia menutup peti mati itu lalu menatap anggota Klan Guno yang ada di aula.“Maaf, aku terlalu gegabah,” ujarnya sambil meminta maaf. Tetua Agung Trada perlahan mela
“Aku hanya memikirkan beberapa hal tentang kultivasi,” jawab Chandra yang berusaha mengganti topik pembicaraan. Kemudian dia menanyakan beberapa hal tentang kultivasi dan malam pun berlalu dengan tenang. Keesokan harinya di Puncak Toria. Para prajurit kuat dan berkuasa sedang berkumpul di luar aula. Orang-orang yang datang ke Klan Guno kali ini adalah para prajurit hebat yang sudah sangat terkenal. Mereka membawa bunga di tangan mereka masing-masing untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Guvan. Chandra hanyalah seorang murid dari Sekte Dayan, jadi dia tidak memiliki hak untuk berada di dekat aula. Dia hanya bisa menyaksikan upacara pemakaman dari kejauhan. “Duar!”Tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh dari kejauhan. Di saat yang bersamaan, seorang laki-laki berzirah besi lengkap muncul di aula. Dia menatap Tetua Agung Trada lalu berkata dengan raut wajah panik, “Tetua Agung, gawat! Seseorang menyerang formasi pelindung klan kita!”Duar!Suara gemuruh itu kembali terdengar
Verda berteriak ketika melihat sosok ayahnya dengan raut wajah terkejut, “Ayah!”Namun, Jurus Kutukan tiba-tiba menuju ke arahnya ketika dia membuka mulutnya. Verda langsung jatuh tersungkur di atas tanah sambil memuntahkan darah. Semua orang saat ini, sedang berjuang untuk melawan jurus kutukan. Kaisar Suci yang sedang duduk bersila di atas tanah bergumam, “Kurang ajar! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Guvan masih hidup?”Di atas langit, Yang Mulia Tazi menatap sosok Guvan dengan ekspresi terkejut dari balik topengnya. Saat itu, Tazi berencana untuk melukai Guvan, tapi rencananya tidak berhasil karena kekuatan Guvan berada jauh di atasnya. Oleh karena itu, dia baru berani muncul setelah mendengar kematian Guvan. Namun, dia tidak menyangka kalau ternyata Guvan masih belum mati. “Kurang ajar, Kaisar Suci. Ternyata Guvan belum mati. Tapi, kamu justru mengatakan dia sudah mati,” umpatnya di dalam hati. “Yang Mulia Tazi?” Guvan berdiri di atas langit dan mengabaikan tekanan yang dit
Semua orang terkejut ketika mendengar kata jurus kutukan. Jurus Kutukan adalah sebuah jurus yang sangat terkenal dan hanya bisa digunakan oleh kaum iblis. Kaisar Suci menatap sosok berjubah hitam yang sedang melayang di udara lalu berkata dengan raut wajah serius, “Apa kamu kaum iblis?”“Haha!”Laki-laki itu justru tertawa lalu berkata, “Semua yang hadir hari ini harus mati. Dunia Primordial akan berada di bawah kendaliku setelah kalian semua mati. Dengan begitu, aku akan menjadi satu-satunya Kaisar di dunia ini. Namaku adalah Yang Mulia Tazi. Kalian harus mengingat namaku!”Para prajurit kuat dan berkuasa di Dunia Primordial sedang berkumpul di depan aula utama Klan Guno. Semua orang itu memiliki gelar, bahkan prajurit terlemah saja sudah berada di Alam Bencana. Banyak di antara mereka yang sudah berada di Alam Ajaib. Bisa dikatakan, siapa pun dari para prajurit kuat tersebut bisa melawan tiga orang dari dunia luar hanya dengan hentakan kaki mereka. Ketua Sekte Dayan langsung menger
“Aku hanya memikirkan beberapa hal tentang kultivasi,” jawab Chandra yang berusaha mengganti topik pembicaraan. Kemudian dia menanyakan beberapa hal tentang kultivasi dan malam pun berlalu dengan tenang. Keesokan harinya di Puncak Toria. Para prajurit kuat dan berkuasa sedang berkumpul di luar aula. Orang-orang yang datang ke Klan Guno kali ini adalah para prajurit hebat yang sudah sangat terkenal. Mereka membawa bunga di tangan mereka masing-masing untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Guvan. Chandra hanyalah seorang murid dari Sekte Dayan, jadi dia tidak memiliki hak untuk berada di dekat aula. Dia hanya bisa menyaksikan upacara pemakaman dari kejauhan. “Duar!”Tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh dari kejauhan. Di saat yang bersamaan, seorang laki-laki berzirah besi lengkap muncul di aula. Dia menatap Tetua Agung Trada lalu berkata dengan raut wajah panik, “Tetua Agung, gawat! Seseorang menyerang formasi pelindung klan kita!”Duar!Suara gemuruh itu kembali terdengar
Kaisar Suci tampak penuh hormat ketika berada di depan peti mati. Namun, tiba-tiba saja dia mendekati peti mati dan membuka tutupnya. “Apa yang kamu lakukan? Ayahku sudah tiada. Apa yang ingin kamu lakukan padanya?” tanya Verda histeris sambil bergegas berdiri. Kaisar Suci menatap Verda lalu meminta maaf dan berkata, “Maaf, aku agak kasar. Aku tidak percaya Ketua Klan sudah tiada. Bagaimanapun juga, beliau adalah sosok terkuat di Klan Guno. Jadi, aku tidak percaya kalau dia bisa mati semudah ini.”Kemudian Kaisar Suci menatap sosok yang terbaring di dalam peti. Wajah sosok ini tampak sangat pucat, tanpa darah dan tanpa napas keluar dari tubuhnya. Sosok itu tidak berbeda dengan manusia yang sudah meninggal pada umumnya. Kaisar Suci langsung menghela napas lega setelah tidak merasakan adanya napas keluar dari tubuh Guvan. Dia menutup peti mati itu lalu menatap anggota Klan Guno yang ada di aula.“Maaf, aku terlalu gegabah,” ujarnya sambil meminta maaf. Tetua Agung Trada perlahan mela
Chandra hanya bisa mengangguk. Walaupun dia tidak tahu rencana Guvan, dia yakin kalau Guvan berencana untuk membingungkan Sekte Sutan agar Sekte Sutan bertindak dan jatuh ke dalam perangkapnya. Di saat yang bersamaan, Guvan duduk bersila sambil memejamkan matanya.“Paman Guvan,” panggil Chandra ragu. Guvan membuka matanya lalu menatap Chandra seraya berkata, “Mulai sekarang, aku akan menutup vitalitasku. Mungkin, orang-orang akan menganggapku sebagai orang mati dan berita akan kematianku akan tersebar ke seluruh Klan Guno dan seluruh dunia. Dengan begitu, kamu adalah satu-satunya orang yang mengetahui tentang pemalsuan kematianku ini. Aku harap kamu akan merahasiakannya.”“Baik,” jawab Chandra sambil mengangguk setuju. “Aku berjanji tidak akan mengatakannya kepada siapa pun,” lanjutnya. Di sisi lain, Verda menunggu di luar gua selama lebih dari dua jam, tapi sayangnya Chandra tidak kunjung keluar. Dia hanya bisa mondar-mandir ke sana-ke mari seperti seekor semut di atas panci panas.
Energi Iblis di tubuh Guvan terlalu kuat dan menakutkan. Chandra baru saja mulai menyerap, Energi Iblis yang kuat datang dari telapak tangannya dan menyebar ke seluruh tubuhnya.Saat ini, tubuh Chandra seperti sudah lama kelaparan. Tubuhnya menyerap energi itu secara gila-gilaan. Dalam waktu singkat, kekuatan fisik Chandra meningkat. Kurang dari satu menit, kekuatan fisik Chandra mencapai tingkat sebanding dengan tingkat keenam Alam Kesucian.Benar, kekuatan fisiknya kembali menerobos.“Kuat sekali,” seru Chandra.Namun, sesaat kemudian, kekuatan fisik Chandra mencapai titik maksimal. Dia tidak dapat menyerap Energi Iblis di dalam tubuh Guvan lagi. Tepat saat ini, Teratai Iblis di dalam tubuh Chandra juga menyerap Energi Iblis. Tak lama kemudian, Teratai Iblis berevolusi, menjadi semakin aneh dan jahat.Perlahan-lahan, kekuatan Teratai Iblis juga telah mencapai titik maksimal. Namun, Chandra belum berhenti. Dia masih menyerap Energi Iblis di tubuh Guvan.Energi Iblis yang sangat besar
“Keluar dulu,” perintah Chandra lagi.“Pa, dia murid Tetua Yosan dari Sekte Dayan. Dia … dia bilang dia punya cara untuk selamatkan Papa. Jadi aku bawa dia ke sini untuk coba.”Guvan tampak tak berdaya ketika mendengar ucapan putrinya. Dia tahu bagaimana perasaan Verda sekarang. Dia tidak ingin Verda kecewa. Oleh karena itu, dia berkata, “Kamu keluar dulu, Verda. Biarkan aku bicara dengannya sebentar.”“Baik, Pa.”Verda mengangguk, lalu berbalik dan pergi. Setelah Verda pergi, mata Guvan tertuju pada Chandra. Dia tersenyum tipis dan berkata, “Anak muda, kamu utusan Sekte Sutan, kan? Kaisar Suci Sekte Sutan datang ke klanku kali ini bukan hanya untuk biarkan muridnya rebut kesempatan masuk ke Menara Pembakaran. Dia ingin lihat aku masih hidup atau sudah mati, kan?”Menurut Guvan, Chandra adalah anggota Sekte Sutan. Kaisar Suci Sekte Sutan yang mengutusnya.Chandra mengerutkan kening dan menjawab, “Apa-apaan itu. Aku murid Sekte Dayan. Guruku adalah Yosan. Aku nggak ada hubungan apa pun
Verda terkejut. Beberapa detik kemudian, raut wajahnya berubah menjadi muram, seperti sedang kesal.“Chandra, kamu sengaja olok-olok aku, kan? Kamu pikir kamu siapa? Orang terkuat di dunia?”“Aku benar-benar punya cara.”“Sudah, cukup. Berhenti olok-olok aku. Kamu murid Tetua Yosan, aku hormati kamu sebagai tamu. Kalau kamu omong kosong lagi, jangan salahkan aku karena bersikap kasar.”Verda sama sekali tidak percaya dengan kata-kata Chandra. Bagaimana mungkin seorang Chandra mampu menghadapi Energi Iblis yang bahkan ayahnya tidak mampu hadapi?“Malam-malam begini jangan keluyuran sembarangan. Tempat ini adalah Puncak Toria. Ada banyak penjaga di sini. Kalau kamu dikira pembunuh, jangan salahkan aku nggak peringatkan kamu,” kata Verda, lalu berbalik dan pergi.“Aku benar-benar bisa menyelamatkan papamu.”Chandra spontan mengulurkan tangannya untuk menahan Verda. Namun, Verda membalasnya dengan serangan kuat. Chandra langsung menghindar dan muncul di kejauhan sambil berkata dengan ekspr
Guvan memanggil nama Verda. Suaranya terdengar begitu lemah.“Aku sudah nggak tahan lagi. Kamu adalah harapan masa depan Klan Guno. Klan Guno butuh kamu sebagai pemimpin kelak. Aku kirim kamu ke Sekte Dayan karena ingin bersatu dengan Sekte Dayan, agar berita kematianku nggak tersebar dan terdengar oleh Sekte Sutan. Kalau Sekte Sutan tahu, mereka pasti akan manfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan klan kita.”Bertahun-tahun yang lalu, Guvan sudah tahu kalau dia akan mati. Dia sudah merencanakan semua ini. Dia mengirim Verda ke Sekte Dayan karena dia ingin membangun hubungan antara Klan Guno dan Sekte Dayan. Dengan begitu, saat Klan Guno menghadapi krisis, Sekte Dayan tidak akan tinggal diam.“Benar-benar nggak ada harapan lagi, Pa?” ujar Verda tidak rela, tidak ingin ayahnya pergi secepat ini.“Nggak ada harapan lagi. Selama bertahun-tahun, aku sudah berusaha menekan Energi Iblis. Energi sejatiku sudah hampir habis. Begitu energi sejatiku habis, aku akan ditelan oleh Energi Iblis,