Share

Bab 868

Author: Angin
“Oh … tunggu sebentar.”

“Ada apa lagi?”

“Daya tangkap kamu juga bagus. Selama beberapa hari ini kamu juga bisa sekalian ke sana untuk lihat-lihat, siapa tahu kamu dapat sesuatu.”

“Aku nggak yakin sanggup, Kek,” kata Sonia sembari berlutut di hadapan Ronald.

“Bangunlah, aku yang kasih izin.”

“Tapi, darah yang ngalir di badanku bukan darah keluarga Atmaja. Berdasarkan ajaran leluhur ….”

“Sekarang kita hidup di zaman modern, kenapa masih harus terpaku sama peraturan lama yang kaku? Biarpun kamu nggak berhubungan darah dengan keluarga Atmaja, dari kecil kamu tumbuh besar di sini. Aku sudah nganggap kamu kayak cucuku sendiri. Lagi pula, aku cuma minta kamu untuk coba-coba, bisa atau nggak itu tergantung kamu sendiri.”

“Baik, Kek.”

“Ya sudah, turunlah sana.”

Sonia pun menuruti kemauan kakeknya dan pergi ke ruang bawah tanah, sementara Ronald masih melamun memikirkan ucapan Sonia tadi. Dugaan Sonia bisa saja benar. Apabila Robi mash hidup, semuanya jadi masuk akal.

“Aku cuma bisa berharap pel
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2579

    Master Pedang bisa merasakan kepergian Chandra dari langkah kakinya. Namun, dia tidak berani bertindak karena dia sadar kalau sosok tak terlihat itu pastinya sangatlah kuat. Master Pedang langsung mengernyit setelah Chandra pergi lalu bergumam dengan raut wajah serius, “Siapa sosok itu? Padahal aku sudah memasang formasi pelindung gunung yang tidak bisa ditembus oleh sembarangan orang. Namun, tiba-tiba saja sosok misterius muncul dan diam-diam mengikutiku. Apa tujuan sosok itu sebenarnya?”Sang Master Pedang benar-benar bingung. Dia tidak tahu, siapa yang mengikutinya dan apa tujuan sosok itu? Akhirnya, dia bergegas keluar dari menara untuk menemui Ratu Hanna. Di sisi lain, Hanna sedang termenung duduk di halaman kediamannya ketika Master Pedang menghampirinya. Kemudian Master Pedang langsung menceritakan pengalamannya di menara kepada Hanna.“Aku bisa merasakan langkah kakinya dengan sangat jelas, tapi aku tidak bisa merasakan atau melihat siapa pun di sana.”“Master Pedang, kekuata

  • Jenderal Naga   Bab 2578

    Chandra mengikutinya sampai di depan sebuah pintu. Pintu itu tampak terukir tulisan dengan ukuran besar, tapi tulisan itu sangatlah kuno. Bahkan Chandra tidak bisa mengerti kata-kata dari ukiran itu. Chandra berhenti sejenak lalu ikut berjalan masuk ke dalam menara. Bagian dalam menara ternyata sangatlah besar. Lantai pertama menara memiliki luas sekitar seribu meter persegi yang dipenuhi dengan rak buku. Namun, Master Pedang tidak berhenti di lantai pertama, melainkan terus naik sampai lantai sembilan dan Chandra terus mengikutinya. Sesampainya di lantai sembilan, Master Pedang langsung mencari sebuah buku dan menemukan sebuah buku yang sangat kuno di deretan rak buku. Kemudian dia menghampiri sebuah kursi dan langsung mendudukinya lalu membaca buku dengan sangat serius. Di saat yang bersamaan, Chandra melihat ke sekelilingnya dengan penasaran lalu mengambil sebuah buku. Bahasa buku itu bukanlah bahasa bumi, jadi dia sama sekali tidak mengerti. Bahkan Chandra tetap saja tidak bisa

  • Jenderal Naga   Bab 2577

    Bahkan para prajurit kuat yang sudah lama bersembunyi dan entah sudah berapa lama tidak muncul ke dunia luar, tiba-tiba saja menunjukkan batang hidung mereka. Mereka semua berbondong-bondong mendatangi Sekte Pedang Zuwei milik Kerajaan Alunara dengan tujuan untuk mendapatkan jurus kutukan dan Seni Pedang Tertinggi. Para prajurit kuat dari seluruh dunia masuk ke dalam Kerajaan Alunara. Saat ini, Kerajaan Alunara sedang menjadi pusat perhatian seluruh dunia. Namun, Chandra masih terus bersembunyi di Sekte Pedang Zuwei dan sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya. Dalam sekejap mata, Chandra sudah berada di Sekte Pedang Zuwei selama setengah bulan. Bahkan jika dihitung dengan waktu tempuh perjalanan, maka Chandra sudah terhitung 20 hari di wilayah Kerajaan Alunara. Semakin mendekati satu bulan, maka Chandra semakin ketakutan. Ada banyak prajurit kuat yang telah memasuki area pinggir Gunung Zuwei setelah setengah bulan berlalu. Pasukan Kayuwana sudah berkumpul dan melancarkan sera

  • Jenderal Naga   Bab 2576

    Akhirnya, Josan tinggal selama satu bulan di Sekte Pedang Zuwei. Kemudian Hanna dan Master Pedang kembali bertemu untuk berbincang. Hanna berkata dengan cemas, “Master Pedang, apa benar Josan adalah orang yang ditakdirkan yang melegenda itu?”Master Pedang langsung menggeleng lalu berkata, “Aku tidak tahu. Tapi kalau dia berhasil tinggal selama satu bulan di Sekte Pedang Zuwei dan menguasai jurus pedang tertinggi, maka dia pasti adalah orang yang ditakdirkan.”Hanna mengangguk lalu berkata, “Aku sungguh lelah. Aku harap, Josan adalah orang yang ditakdirkan. Dengan begitu, aku bisa membubarkan Kerajaan Alunara dan pergi mengelilingi dunia.”“Sekarang, kita tidak bisa terburu-buru. Lebih baik kita tunggu saja dan membicarakannya lagi nanti. Lagi pula, Sekte Pedang Zuwei memiliki jurus pedang tertinggi. Namun sayangnya, aku tidak tahu di mana keberadaannya. Biarkan orang yang ditakdirkan yang menemukannya sendiri.”“Benar,” ujar Hanna sambil mengangguk.“Ratu terdahulu juga sempat mengat

  • Jenderal Naga   Bab 2575

    Hanna langsung berbisik kepada Master Pedang, “Itulah yang dikatakan Ratu sebelumnya ketika mewariskan takhtanya padaku. Beliau mengatakan, siapa pun yang bisa menghempaskan kutukan Kerajaan Alunara, maka orang itu adalah orang yang ditakdirkan dan berhak mendapatkan warisan Leluhur Kala.”Master Pedang sempat berpikir sejenak lalu berkata, “Sebelum mewariskan takhtanya kepadaku, guruku mengatakan kalau jurus pedang tertinggi tidak bisa dikuasai oleh sembarang orang. Selain itu, orang yang ditakdirkan bukan hanya tidak takut akan kutukan itu, tapi orang yang ditakdirkan juga memiliki karakteristik unik, yaitu mereka pastinya sudah melatih tubuh pedang. Mereka pastinya memiliki citra dharma energi pedang yang merupakan warisan dari Leluhur Pedang.”Kemudian Hanna berkata, “Kita tidak perlu gegabah sekarang. Kita tunggu saja sampai satu bulan ke depan.”“Baiklah, kita tunggu sampai satu bulan ke depan. Kita lihat, apa mungkin dia tidak akan terkena kutukan Kerajaan Alunara?”*** Suara k

  • Jenderal Naga   Bab 2574

    Hanna dan Master Pedang saling bertatapan dengan raut wajah yang sangat serius. Mereka berdua memiliki kecantikan yang sangat mengagumkan. “Apa mungkin orang yang ditakdirkan telah muncul?” tanya Hanna seakan teringat akan sesuatu. Master Pedang tampak tercengang selama beberapa saat lalu berkata, “Itu hanyalah sebuah legenda yang tidak diketahui kebenarannya.”Hanna kembali berkata, “Hal yang berkaitan dengan kutukan bukanlah sebuah legenda. Aku memiliki firasat kalau orang yang ditakdirkan telah muncul. Dia adalah orang yang sudah dipilih sejak masa lampau. Kemunculannya akan mematahkan kutukan Kerajaan Alunara.”Chandra ingin terus mendengarkan percakapan kedua orang itu. Namun, kedua perempuan itu justru terdiam. “Benar, aku adalah orang yang ditakdirkan itu.”Sebuah suara tiba-tiba saja memecah keheningan. Hanna, Master Pedang dan Chandra yang sedang bersembunyi langsung menoleh ke arah sumber suara. Tidak lama kemudian, sesosok manusia muncul di kejauhan kegelapan malam. Sosok

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status