Share

115. Mahendra Abimanyu

Tangis bayi mungil itu pecah memenuhi seisi ruangan, tangisan kencang yang terdengar itu nyaris membuat Sakti tak sanggup berdiri lama. Mengingat perjuangan Gendis mempertaruhkan nyawanya demi seorang bayi mungil, buah cinta mereka. Sakti mengusap air matanya, tak henti-hentinya dia mengecupi kening Gendis yang bahkan masih penuh dengan peluh. Wajah wanita yang sekarang berubah menjadi seorang ibu itu pun terlihat lelah namun sudut bibirnya berusaha mengembang saat bayi mungil mereka di serahkan padanya.

"Coba belajar biar dia mencari puting ibunya ya," ujar dokter anak yang menangani bayi Gendis.

Lagi-lagi Sakti meneteskan air matanya, rasanya jika kembali lagi ke masa lalunya dia bersumpah tidak akan segampang itu mempermainkan wanita. Melihat perjuangan Gendis mengejan hingga bisa melahirkan bayi sehat, Sakti merasa sangat-sangat bersalah sudah menyia-nyiakan masa mudanya dengan hal yang tak berguna.

"Dia pintar," lirih Gendis melihat bayi kecilnya mendapat puting susunya.

"Kaya
Chida

Enjoy reading 😘 akan ada Giveaway untuk para pendukung karya Chida ya .... 10 orang yang memberikan gems/vote terbanyak Dan .... 5 pembaca pilihan yang benar-benar mengikuti karya ini dari awal cerita hingga sekarang. Caranya gimana? Aku pilih dari komentar pembaca yang selalu kontinyu memberikan komentar di setiap part nya. Sehat" semua 😘

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Poernama
Seperti nyata kebahagiaan nya ikut aku rasakan selamat ya menjadi orang tua yg sempurna
goodnovel comment avatar
Anggun
berat badan nya abi sama kaya anak ku, beda nya asi gendis tumpeh2 kalo punya aku harus di urut dulu sama bapa nya bayi eh tukang urut maksudnya .........
goodnovel comment avatar
Yanti Aching
selamat mas sakti dan mb gendis.. utk kelahiran dedek abi.. mas sakti sabar ya 40 hari.. jgn aneh2 mintanya ya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status