Share

114. Semua Panik

Pagi itu Gendis sudah menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya, sore nanti rencananya mereka akan menjemput Wati dan Hendro dari Jogja. Perkiraan dokter dua minggu lagi Gendis sudah bisa melahirkan, oleh karena itu Wati memutuskan untuk menemani putrinya melewati hari yang di nantikan itu.

"Bikin apa?" Sakti datang sambil memeluk istrinya dari belakang.

"Nasi goreng buat kamu, kopi kamu udah di meja makan. Sebentar lagi nasi gorengnya selesai," ujar Gendis menoleh sedikit pada Sakti yang meletakkan dagunya di pundak sang istri.

"Kita jemput bapak sama ibu jam berapa?"

"Jam lima mereka sampai di stasiun, kita jangan terjebak macet ... kasian mereka kalo menunggu lama," ujar Gendis lalu memindahkan hasil masakannya ke sebuah mangkuk ukuran besar. "Ayo makan."

Sakti membawakan masakan istrinya ke atas meja makan, Buk Sumi yang berada di sana menyelesaikan potongan buah lalu menyusul meletakkannya di meja makan.

"Bik, ayo makan," ajak Gendis. Gendis tidak pernah membedakan wanita tua
Chida

Enjoy reading 😘

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Poernama
Sedihhh aku lahiran boro" di tunggui orang tua sm mertua anak pertamaku doang
goodnovel comment avatar
Kus Hendarti
kayak ikut merasakan mau lahiran he he
goodnovel comment avatar
🍁Mam 2R🍁
hihihi cucu pertama mau lahir menghebohkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status