Share

Menghadapi Tuan Narendra

"Selamat siang, Tuan Narendra," kata Johnny setelah panggilan telponnya di terima.

Johnny menghubungi ayahanda dari Soraya terlebih dahulu, sebelum pergi untuk menemui beliau. Beruntung, lelaki paruh baya itu menerima panggilan darinya.

"Ya, selamat siang. Dengan siapa?" Suara berat dari sebrang sana, menyahut panggilan Johnny.

"Saya, dengan Suh Johnny, Tuan Narendra. Apa saya bisa bertemu dengan tuan?" Johnny memperkenalkan dirinya, dan langsung mengungkapkan tujuannya menghubungi ayah dari wanita yang ditidurinya malam tadi.

"Suh Johnny? Apakah anda direktur perusahaan tempat anak saya bekerja?" Dengan nada menyelidik, Andi Narendra seperti sedang mengintrogasi Johnny. Meskipun hanya lewat telpon, namun, sikap mengintimidasi dari pria tersebut sangat terpancar jelas.

Johnny sedikit tegang, mendengar penuturan dari orang yang disebutnya tuan itu. Khawatir, jika sebenarnya, vidio tersebut telah sampai di tangan Andi Narendra.

"Benar, Tuan. Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan tuan. Ini menyangkut tentang Soraya, putri Tuan." Johnny menjelaskan.

"Baik. Temui saya di rumah. Anda sudah tau alamatnya, bukan? Saya tunggu!"

Tanpa menunggu jawaban dari Johnny, Andi Narendra langsung menutup panggilan telponnya.

Darah Johnny berdesir seketika. Dia tak pernah merasakan setakut ini pada seseorang. Namun, demi menyelamatkan harga diri Soraya, dan tanggung jawabnya karna telah membawa Soraya dalam situasi yang sangat rumit ini, Johnny harus siap menerima amarah dari siapapun, terutama dari keluarga Narendra.

Tak menunggu lama, Johnny langsung saja menuju ke kediaman keluarga Narendra lagi. Seharian ini, dia dua kali datang ke sana. Berbeda dengan tampilannya pagi tadi, Johnny kini tampak berpakaian lebih santai. Hanya menggunakan hoddie dan celana jeans, yang dia ganti di kantor tadi.

Di kantornya, Johnny memang menyediakan beberapa pakaian. Sebab, dirinya yang gila kerja, kerap kali tak sempat pulang ke rumah, dan bermalam di kantor. Bahkan di ruang kerjanya, terdapat kamar, lengkap dengan bedroom dengan ukuran standart, yang nyaman.

'Huufftt. Apapun yang akan dilakukan tuan Narendra padaku nanti, aku tak boleh terpancing emosi. Ini salahku. Aku harus menerimanya,' gumam Johnny, sebelum kemudian dia melajukan mobil sportnya menuju rumah Soraya.

Sampai di sana, Johnny melihat sebuah mobil yang sudah terparkir di halaman rumah, dengan nuansa putih itu. Sudah bisa dipastikan, itu adalah mobil dari ayahanda Soraya.

Johnny turun dari mobilnya, menuju ke arah pintu. Langsung saja, pria tampan itu memencet bel rumah keluarga Narendra, untuk yang kedua kalinya, setelah pagi tadi.

Pintupun segera terbuka, dan lagi, Sonia Narendra yang membukakan untuknya.

"Silahkan masuk, Nak. Papa Soraya sudah menunggu." Sonia mempersilahkan tamunya untuk masuk, dengan iringan senyum tipisnya.

"Terima kasih, Tante." Johnny mengucap terima kasih pada tante Sonia, lalu membuntuti wanita itu dari belakang.

Memasuki rumah, tante Sonia membawa Johnny langsung ke ruang keluarga. Di mana tempat Andi Narendra berada.

"Selamat siang, Tuan Narendra," ucap Johnny, setelah melihat sosok sangat berwibawa, yang masih duduk membelakanginya.

Mendengar panggilan dari seseorang, Andi Narendra lantas menoleh ke arah tersebut. Beliau mulai berdiri, menyambut tamunya tersebut.

"Hmmm ... Suh Johnny. Anda ternyata masih sangat muda." Andi Narendra mulai mengintimidasi Johnny.

"Papa ini bagaimana? Tamu bukannya dipersilahkan duduk, malah langsung diintrogasi. Tidak baik seperti itu." Tante Sonia yang seperti tau akan amarah suaminya, berusaha untuk memecah suasana tegang di antara suaminya itu, dan juga Johnny.

Andi melirik ke arah sang istri. Sonia yang tak ingin ada keributan, berusaha menenangkan suaminya lewat kedipan mata. Sonia memejamkan matanya sejenak, lalu menggeleng pelan, juga tersenyum ke arah suaminya. Mengisyaratkan, bahwa semua tak harus diselesaikan dengan panas hati.

"Ehmm ... baiklah. Silahkan duduk! Banyak yang ingin saya tanyakan kepada anda." Masih dengan ketus, Andi akhirnya mempersilahkan Suh Johnny untuk duduk bersamanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status