Home / Romansa / Jerat Cinta Mr. Suh / Sengaja Dijebak

Share

Sengaja Dijebak

last update Last Updated: 2022-06-16 09:00:44

"Shhhhhh. Aahhh. Ahhh." Suara desahan dari mulut wanita di dalam vidio itu, terdengar begitu jelas.

Aktifitas seksual yang dilakukan oleh makhluk berbeda gender itu, terasa sangat panas. Meskipun mungkin, mereka berdua sedang di bawah pengaruh alkohol, namun lenguhan kenikmatan, dirasakan oleh keduanya.

Pria dengan tubuh yang sangat proporsional, juga seorang wanita bertubuh dengan porsi sempurna, tampak menikmati permainan ranjang mereka.

"Aarghhh, ini sangat nikmat, Taraka. Mengapa kita tak melakukannya sejak dulu ... hmmm?"

Suara sang wanita, terekam jelas di vidio tersebut. Dengan menyebutkan sebuah nama, yang membuat Suh Johnny, yang sedang menyaksikan vidio tersebut, merasa sedikit terkaget.

Ya, Suh Johnny sedang melihat vidio yang merekam bagaimana dia dan Soraya, melakukan hubungan terlarang, malam itu. Vidio yang didapatkan dari Kevin, sangat amat mengganggu fikirannya sekarang. Di luar kesadaran mereka, telah terjadi permainan panas di antara keduanya.

'Dia menyebut nama lelaki itu. Hmmm. Sebegitu cintakah Soraya padanya?' Johnny bergumam, sembari menautkan kedua alisnya.

'Ah, kenapa aku memikirkan itu. Sekarang yang terpenting adalah, bagaimana agar vidio ini tak sampai disebarluaskan oleh bajingan yang sengaja merekam ini," gumamnya lagi.

Johnny menghubungi Kevin, agar kembali ke ruangannya. Sebab, setelah Kevin memberikan file vidio mesum tersebut padanya, Johnny meminta agar Kevin ke luar dari ruangannya.

Tak menunggu lama, Kevin segera datang, sesaat setelah mendapat panggilan dari Johnny.

"Bagaimana, Jo? Apa yang harus kita lakukan?" Kevin yang juga sudah sangat pusing dengan problem yang sedang dialami oleh sahabatnya itu saat ini, tak lagi bisa berfikir dengan tenang.

"Kau menonton vidionya?" tanya Johnny.

"Aaa ... emmm ... tidak. Aku hanya melihat sekilas saja untuk mengecek isinya. Karna file vidio ini tiba-tiba saja masuk ke email kantor." Kevin sedikit tergagap kala mendapat pertanyaan yang begitu spontan dari Johnny.

"Email kantor? Ini sudah gila!" Johnny bangkit, lalu menghempaskan tangannya kembali ke meja kerja. Emosinya meluap-luap memikirkan, bagaimana bisa, ada manusia licik yang sengaja menjebaknya dengan cara menjijikkan begini.

"Benar sekali, Jo. Beruntung, email tersebut langsung mendarat di tanganku. Jika sampai staff lain yang melihatnya, maka ini akan sangat berbahaya bagi kalian berdua. Terlebih lagi, Soraya." Kevin menjelaskan.

"Kau benar, Kevin. Aku harus memikirkan tentang Soraya. Ini tak bisa dibiarkan. Bagaimana harga diri gadis itu saat ini sedang ditangguhkan." Johnny memijit pelipisnya. Dengan berusaha meredam amarahnya, agar bisa berfikir dengan jernih.

Yang ada di dalam fikirannya hanyalah Soraya. Dia tak ingin, karenanya, Soraya mendapat kecaman dari semua orang. Johnny menyadari, bahwa Soraya memang tak seharusnya terlibat dengan ini semua.

"Aku menyerahkan semua padamu, Kevin. Tolong atasi semuanya. Temukan siapa bajingan yang telah sengaja menjebakku itu. Bawa dia ke hadapanku," pinta Johnny pada Kevin.

"Baik, Jo. Aku akan berusaha. Aku pasti akan membawanya padamu secepatnya," ucap Kevin, mengiyakan perintah dari Johnny.

Karna sejujurnya, dia juga tak merasa senang jika melihat sahabatnya itu berada di dalam masalah seberat ini.

"Terima kasih, Kevin. Aku akan pergi sekarang. Aku akan bertemu dengan tuan Narenda. Hubungi aku jika ada hal penting." Johnny beranjak meninggalkan Kevin yang masih duduk di ruangannya. Lelaki bertubuh kekar itu tampak terburu-buru.

Kevin terheran melihat Johnny, yang tiba-tiba saja pergi. Namun, ada satu perkataan Johnny, yang baru saja dicernanya.

'Apa katanya barusan? Tuan Narendra? Aku seperti mengenal nama itu," gumam Kevin sendirian.

'Oh, Soraya Narendra? Johnny akan menemui papa Soraya? Astaga. Mau apa dia?'

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Kegelisahan Menuju Hari Pernikahan

    "Bagaimana ini, Arinda." Isak tangis Soraya memecah kala sahabatnya itu datang menemuinya. "Kenapa bisa seperti ini, Aya. Aku dan Kevin mencarimu dan pak Suh kemana-mana malam itu. Aku juga tak menduga bahwa kalian ternyata bersama." Arinda memeluk Soraya erat. "Semua terjadi begitu saja, Arinda. Sekarang, papa sudah sangat marah. Aku tak mungkin bisa membantah perkataan papa yang memintaku untuk menikah dengan pak Suh." Soraya meluapkan isi hatinya dengan leluasa dipelukan Arinda. "Aku juga tidak bisa berbuat apapun, Soraya. Semua sudah terjadi. Mungkin ini ialah jalan terbaik dari Tuhan." Arinda menenangkan Soraya dengan tutur lembutnya. Soraya mengangguk mengiyakan ucapan dari sahabatnya itu. Ia juga tak bisa berbuat apapun. Semua harus ia terima dan jalani saja sekarang. "Apakah Taraka menghubungimu?" Arinda tiba-tiba teringat akan seseorang. Mendengar nama itu, Soraya terkejut. Ya, benar. Saking kalutnya pikiran, ia sampai tak teringat pada kekasih yang sudah bertahun-tahun

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Flashback II (Bestie)

    "Jika kau ditolak, kau kira aku akan dengan egois membiarkanmu menjadi pengangguran sendirian?" ucap Arinda setengah meledek Soraya. "Huuuh ... kau ini." Soraya menoyor kepala Arinda pelan. Soraya dan Arinda sudah berteman sejak duduk di bangku SMA. Soraya yang merupakan putri dari pengusaha tekstil terbesar di kota itu, sangat nyaman berteman dengan Arinda, yang merupakan anak yatim piatu, dan hanya tinggal seorang diri di rumah yang tak terlalu besar peninggalan orang tuanya. Sikap perduli Arinda kepada Soraya, serta rasa kasih sayang yang Arinda berikan padanya, merupakan bagian dari hal yang membuat Soraya merasa sangat nyaman jika sedang bersama Arinda. "Yes, akhirnya kita diterima, Rin." Soraya bersorak ketika telah menyelesaikan intervew mereka, dan ke luar dari ruangan HRD tadi. "Puji Tuhan, Soraya. Kita bisa mulai bekerja besok," ucap Arinda. Hatinya sebenarnya sedikit mengganjal, karna percekcokan yang terjadi antara Soraya dan pria bernama Johnny Suh tadi. Terlebih, Jo

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Flashback

    "Hah? Memangnya kamu ini siapa? Belagu banget jadi orang," sela Soraya, yang juga kaget atas perkataan Johnny barusan. Belum sempat mendapat jawaban dari lawan bicaranya, Soraya kembali dikagetkan oleh suara seseorang. "Johnny Suh. Kenapa kau masih berpakaian seperti ini. Meeting tiga puluh menit lagi!" ucap pria yang baru datang itu.Soraya dan Arinda saling tatap. Mereka menyadari sesuatu. Johnny Suh? Ya, benar. Lelaki dengan kaos oblong di hadapan mereka, pasti pemilik dari perusahaan yang bernama 'Suh Corporation' ini.'Mampus gue. Johnny Suh? Jadi, lelaki ini ...' gumam Soraya. "Mengerti sekarang kamu gadis sombong. Sekarang, ke luar dari kantor saya! Biarkan teman kamu bekerja." Pria yang benar adanya ialah pemilik perusahaan "Suh Corporation" itu, terang-terangan mengusir Soraya, karna telah berlaku tidak sopan padanya. Lelaki yang baru saja datang dan memperingatkan jadwal meeting pada Johnny tadi, juga tampak terheran-heran. Apa yang terjadi, pikirnya. Ia juga heran menga

  • Jerat Cinta Mr. Suh   He is Johnny

    Lagi-lagi, Dodo terlonjak kaget. Tapi mengalahi rasa penasarannya, Dodo yang sangat takut pada Johnny itu, hanya membalikkan badannya sebentar, dan mengangguk pelan, lalu meninggalkan bosnya yang tengah duduk di kursi tinggi ala bar tersebut.'Ada apa dengan tuan Suh. Aneh sekali. Tapi tak apalah, yuhuuuu ... akhirnya bisa refreshing,' gumam Dodo sembari berjalan menemui pekerja lainnya, untuk memberitahukan hal menggembirakan ini.Sementara Johnny, yang berada di ruangan bar yang khusus disediakan untuk tempatnya minum, kini telah menuangkan wine ke dalam gelasnya. Hatinya masih tak karuan. Rasa bersalah yang begitu kuat, juga terkaannya akan siapa yang sudah berani menjebak dirinya, sangat membuatnya menjadi kacau.'Aku tak akan melepaskanmu, bajingan! Setelah aku tau siapa kau sebenarnya, dan apa maksud dari tindakanmu ini, aku tak akan mengampunimu,' Johnny bergumam sesaat setelah ia menyesap segelas wine yang tadi ia tuangkan. Setelah melakukan ritual wajibnya untuk meminum wine

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Semua diliburkan

    Bagaimana tidak, Johnny yang tidak pernah sama sekali menutup kantornya secara pribadi, di luar akhir pekan atau libur nasional, bahkan saat ayahnya meninggal dunia, kini dengan enteng memerintahkannya untuk menutup kantor selama seminggu penuh."Kau tau keadaannya, bukan? Tidak usah banyak tanya." Johnny tampak serius membolak-balik lembaran berkas di tangannya.Kevin yang merasa bahwa ada yang tidak beres pada sahabatnya itu, lantas merampas berkas yang sedang dibolak-balik oleh Johnny. Dia tau betul, bahwa sekarang pikiran Johnny bahkan tak tertumpu pada berkas lama tersebut."Katakan, Jo. Apa yang terjadi. Kau sudah menemui orang tua Soraya, bukan? Apa yang dia katakan?" tanya Kevin.Johnny yang menyadari bahwa fikirannya benar-benar gusar, akhirnya menyerah pada Kevin. Dia memang harus memberi tahu Kevin. Bagaimanapun juga, Kevin-lah nantinya yang akan dia andalkan untuk mengatur semuanya."Aku dan Soraya akan menikah ..."Kevin mengangguk mengerti. Pria berkacamata itu sudah men

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Pernikahan

    "Kenapa kau menyetujuinya?" Tak disangka, Soraya yang sejak tadi hanya diam, kini berucap gamblang kepada Johnny.Johnny berusaha meredam segala ombak di kepalanya kepada Soraya. Ingin mengambil hati gadis itu. "Soraya, aku mohon, mengertilah. Bukan hanya memikirkan diriku sendiri, aku bahkan lebih memikirkan tentangmu." Johnny berlutut di hadapan Soraya. Berusaha meluluhkan wanita yang tiba-tiba saja akan menjadi istrinya.Tante Sonia yang sejak tadi memperhatikan, juga kini ikut membantu Johnny membujuk Soraya."Semua keputusan ini sudah diambil dengan pertimbangan yang baik, Soraya. Hentikan semua keegoisan itu, Nak. Fikirkan tentang masa depan kalian berdua. Kita tidak tau, apa yang bisa dilakukan oleh si penjebak itu lagi nantinya," jelas tante Soraya meyakinkan sang putri.Soraya kembali menangis tersedu. Air mata kini kembali membasahi pipinya. Menambah bengkak pada matanya. Semua di luar dari rencana masa depan yang sudah diaturnya jauh-jauh hari. "Mama akan meninggalkan kal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status