Share

Sengaja Dijebak

"Shhhhhh. Aahhh. Ahhh." Suara desahan dari mulut wanita di dalam vidio itu, terdengar begitu jelas.

Aktifitas seksual yang dilakukan oleh makhluk berbeda gender itu, terasa sangat panas. Meskipun mungkin, mereka berdua sedang di bawah pengaruh alkohol, namun lenguhan kenikmatan, dirasakan oleh keduanya.

Pria dengan tubuh yang sangat proporsional, juga seorang wanita bertubuh dengan porsi sempurna, tampak menikmati permainan ranjang mereka.

"Aarghhh, ini sangat nikmat, Taraka. Mengapa kita tak melakukannya sejak dulu ... hmmm?"

Suara sang wanita, terekam jelas di vidio tersebut. Dengan menyebutkan sebuah nama, yang membuat Suh Johnny, yang sedang menyaksikan vidio tersebut, merasa sedikit terkaget.

Ya, Suh Johnny sedang melihat vidio yang merekam bagaimana dia dan Soraya, melakukan hubungan terlarang, malam itu. Vidio yang didapatkan dari Kevin, sangat amat mengganggu fikirannya sekarang. Di luar kesadaran mereka, telah terjadi permainan panas di antara keduanya.

'Dia menyebut nama lelaki itu. Hmmm. Sebegitu cintakah Soraya padanya?' Johnny bergumam, sembari menautkan kedua alisnya.

'Ah, kenapa aku memikirkan itu. Sekarang yang terpenting adalah, bagaimana agar vidio ini tak sampai disebarluaskan oleh bajingan yang sengaja merekam ini," gumamnya lagi.

Johnny menghubungi Kevin, agar kembali ke ruangannya. Sebab, setelah Kevin memberikan file vidio mesum tersebut padanya, Johnny meminta agar Kevin ke luar dari ruangannya.

Tak menunggu lama, Kevin segera datang, sesaat setelah mendapat panggilan dari Johnny.

"Bagaimana, Jo? Apa yang harus kita lakukan?" Kevin yang juga sudah sangat pusing dengan problem yang sedang dialami oleh sahabatnya itu saat ini, tak lagi bisa berfikir dengan tenang.

"Kau menonton vidionya?" tanya Johnny.

"Aaa ... emmm ... tidak. Aku hanya melihat sekilas saja untuk mengecek isinya. Karna file vidio ini tiba-tiba saja masuk ke email kantor." Kevin sedikit tergagap kala mendapat pertanyaan yang begitu spontan dari Johnny.

"Email kantor? Ini sudah gila!" Johnny bangkit, lalu menghempaskan tangannya kembali ke meja kerja. Emosinya meluap-luap memikirkan, bagaimana bisa, ada manusia licik yang sengaja menjebaknya dengan cara menjijikkan begini.

"Benar sekali, Jo. Beruntung, email tersebut langsung mendarat di tanganku. Jika sampai staff lain yang melihatnya, maka ini akan sangat berbahaya bagi kalian berdua. Terlebih lagi, Soraya." Kevin menjelaskan.

"Kau benar, Kevin. Aku harus memikirkan tentang Soraya. Ini tak bisa dibiarkan. Bagaimana harga diri gadis itu saat ini sedang ditangguhkan." Johnny memijit pelipisnya. Dengan berusaha meredam amarahnya, agar bisa berfikir dengan jernih.

Yang ada di dalam fikirannya hanyalah Soraya. Dia tak ingin, karenanya, Soraya mendapat kecaman dari semua orang. Johnny menyadari, bahwa Soraya memang tak seharusnya terlibat dengan ini semua.

"Aku menyerahkan semua padamu, Kevin. Tolong atasi semuanya. Temukan siapa bajingan yang telah sengaja menjebakku itu. Bawa dia ke hadapanku," pinta Johnny pada Kevin.

"Baik, Jo. Aku akan berusaha. Aku pasti akan membawanya padamu secepatnya," ucap Kevin, mengiyakan perintah dari Johnny.

Karna sejujurnya, dia juga tak merasa senang jika melihat sahabatnya itu berada di dalam masalah seberat ini.

"Terima kasih, Kevin. Aku akan pergi sekarang. Aku akan bertemu dengan tuan Narenda. Hubungi aku jika ada hal penting." Johnny beranjak meninggalkan Kevin yang masih duduk di ruangannya. Lelaki bertubuh kekar itu tampak terburu-buru.

Kevin terheran melihat Johnny, yang tiba-tiba saja pergi. Namun, ada satu perkataan Johnny, yang baru saja dicernanya.

'Apa katanya barusan? Tuan Narendra? Aku seperti mengenal nama itu," gumam Kevin sendirian.

'Oh, Soraya Narendra? Johnny akan menemui papa Soraya? Astaga. Mau apa dia?'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status