Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Mafia / Bab 40. Keputusan Terberat

Share

Bab 40. Keputusan Terberat

Author: Kalendra
last update Last Updated: 2025-06-22 19:00:26

The Midas menerima laporan jika Nina Terrel membuang semua bunga pemberiannya. Ia kesal sampai melempar gelas wiski ke dinding hingga hancur. Sekarang bukan hanya Angela yang menjadi pihak yang harus ia takhlukkan tapi ibunya juga.

“Kamu harus bersabar, Tuan. Kita tidak bisa mengharapkan gadis itu akan luluh dalam waktu satu hari kan?” sahut Knight mencoba memberikan pandangan. The Midas berbalik pada Knight dan mendelik kesal.

“Apa aku harus merayu Ibunya juga?” sindirnya sarkas. Ujung bibir Knight terangkat dan ia mendengkus pelan.

“Tentu saja tidak. Tapi jika kamu bisa merebut hati wanita itu, dia mungkin akan mengizinkanmu menjadi menantunya.” Knight menjawab berusaha berkelakar.

“Tidak lucu, Knight!” Knight langsung menaikkan kedua tangannya ke udara seperti menyerah. The Midas makin uring-uringan. Ia sudah menghabiskan banyak waktu dan uang untuk bunga-bunga itu.

“Aku tidak punya banyak wa

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 46. Sandiwara Hidup

    Beberapa hari di rumah sakit, Gabriel dan Nina mulai lebih banyak berinteraksi. Terlebih saat ini, Gabriel sudah dipindahkan ke kamar perawatan VIP dan Nina menjadi salah satu perawat yang bertugas di sana. Selama Angela tinggal di rumah Winston, Nina tidak menceritakan kejadian yang menimpa Gabriel Leon. Nina masih merasa kurang nyaman untuk menceritakan hal itu.“Bagaimana kabarmu, Sayang?” tanya Nina mengambil waktu sejenak untuk menelepon Angela.“Aku baik-baik saja, Mom. Sekarang aku mulai bekerja di firma Tuan Hoffman. Pekerjaan di sini tidak terlalu padat, aku punya banyak waktu luang.” Nina tersenyum mendengar suara Angela yang lebih senang dari sebelumnya.“Apa kamu menyukai pekerjaanmu?”“Aku belum bisa mengatakannya tapi sepertinya begitu.”“Baguslah jika kamu menyukainya.”“Tuan Alexander juga mengirimkan mobil jemputan setiap hari. Dia kelihatannya begitu khawatir

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 45. Masa Lalu Yang Tersimpan

    “Angela, aku mendengar jika Tuan Hoffman memintamu untuk bekerja di kantornya tapi kamu tidak datang,” ujar Alexander kala memanggil Angela ke ruang kerjanya. Angela mengangguk lalu menundukkan kepalanya lagi.“Apa kamu bersedia bekerja di sana untuk sementara? Jika masalah dengan proyek Oddysey selesai, aku rasa kamu bisa bekerja kembali pada Winston Corp,” sambungnya lagi.Angela hanya tersenyum miris dan tidak menjawab. Alexander menghela napas panjang lalu menoleh pada Dirk Hoffman yang duduk tak jauh dari meja kerjanya.“Tuan Hoffman datang untuk menjemputmu. Aku berharap kamu mau bekerja untuknya.”Angela menoleh pada Dirk Hoffman yang kemudian tersenyum pada Angela. Ia berdiri lalu mendekat pada Angela yang masih diam.“Apa kamu mau bekerja sebagai Sekretarisku? Aku membutuhkan staf yang sangat teliti sepertimu,” ujar Dirk Hoffman meminta dengan sopan. Angela mengatupkan bibirnya lalu menganggu

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 44. Kritis

    The Midas mulai kehilangan jejak Angela yang kini sudah tidak pulang ke rumahnya. Bahkan ia tidak terlihat di mana pun di Winston maupun di kota. Rencana The Midas untuk meluluhkan Angela kini harus berhenti.“Aku sudah mengikuti Sekretaris Winston. Dia tidak bertemu Angela sama sekali.” Knight melapor pada The Midas. The Midas mengamuk lagi dengan melemparkan gelas yang sedang ia gunakan. Kepalanya menunduk dengan kesal meremas rambut dengan kedua tangannya. Knight juga mulai resah. Perusahaan Leon Enterprise tidak akan mendapatkan bagiannya dalam proyek Oddysey jika seperti ini.“Apa dia melarikan diri ke luar kota?” ucap The Midas dengan keresahannya menoleh pada Knight.“Aku rasa tidak mungkin. Ibunya masih tinggal di rumah yang sama. Hanya Angela yang pergi.” Knight menjawab dengan raut sama cemasnya. The Midas mendengkus sinis dan membuang muka. Ia berpikir beberapa saat tapi tidak ada yang melintas di pikirannya. Idenya

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 43. Terpaksa Menerima

    “Aku akan mengembalikan uang itu, Tuan. Aku tidak mau mengambilnya,” ujar Angela akhirnya bicara setelah beberapa saat meneteskan air mata.“Apa itu maksudnya kamu akan tetap tinggal di sini?” sahut Malcolm menyindir.“Aku tidak mau berada di sini, Tuan ....”“Cukup. Jangan panggil aku Tuan kalau di rumah ini. Aku bukan majikanmu.” Malcolm menyela dengan raut makin kesal. Angela pun hanya diam dan serba salah. Ia tidak bisa berbuat apa pun selain ingin pergi dari rumah Winston.“Tuan Alexander yang membawaku kemari. Dia bilang aku aman di sini. Aku tidak pernah berniat sama sekali untuk membuat Nona Summer pergi,” ujar Angela lagi masih melirih sedih. Malcolm menarik napas panjang lalu menyandarkan punggung ke kursi.“Aku dan Ibuku sudah merencanakan untuk pindah dari kota ini.”“Apa?” Kening Malcolm kini berubah mengernyit.“Siapa yang mengusirmu keluar dari kota ini? Apa The Midas yang melakukannya?” hardik Malcolm jadi malah marah. Angela segera menggeleng.“Bukan. Dia tidak tahu a

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 42. Kedamaian Semu

    Angela benar-benar ketakutan saat melihat Summer marah. Ia berteriak mengusir Angela dan mengatainya sebagai anak haram. Hal itu bahkan disaksikan oleh seluruh pelayan yang berada di rumah itu.“Aku tidak akan mau menerima anak harammu di rumah ini, Dad! Rumah ini milik Ibuku!”PLAK- Alexander menampar Summer yang sudah kelewatan. Malcolm langsung bangun dan memegang tangan ayahnya.“Apa yang kamu lakukan, Dad! Summer adalah Putrimu dan tidak seharusnya kamu memukulnya!” hardik Malcolm ikut membentak Alexander. Alexander menyentakkan tangannya dari Malcolm yang sedang melindungi Summer. Summer tampak terengah dan terluka. Ia meneteskan air mata lalu terisak melihat sikap Alexander yang membela Angela.“Aku tidak mau mengulang ini terus menerus.” Alexander menggeram dengan mata berkaca-kaca bicara pada Malcolm dan Summer.“Angela tidak bersalah atas kesalahan yang kulakukan. Jika kalian membencinya, maka kal

  • Jerat Cinta Sang Mafia   Bab 41. Penolakan Keras Saudara Tiri

    Summer mengernyit heran pada Angela yang datang dengan sebuah koper di depan rumahnya. Angela hanya berbalik pada Summer lalu menundukkan kepalanya.“Apa yang kamu lakukan di sini?” hardiknya pada Angela. Pelayan di rumahnya lalu sedikit membungkuk dan menjelaskan seraya mengambil koper yang berada di tangan Angela.“Nona Summer, Nona Angela akan tinggal di sini.”“Apa?” pekik Summer melotot.Angela jadi makin kecut. Ia tidak berani bicara apa pun sama sekali selain mengikuti pelayan itu masuk ke dalam. Sedangkan Summer masih tidak terima dan langsung marah. Ia mengikuti Angela ke dalam lalu menghalanginya.“Tunggu!” teriaknya membentak Angela. Ia menarik tangan Angela dan itu menghentikannya di ruang depan.“Kamu tidak berhak masuk ke rumah ini!”“Ada apa ini?” Alexander datang tepat saat keributan itu nyaris terjadi. Summer langsung menunjuk pada Angela dan mema

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status