Share

CHAPTER 5 – Skandal Menjijikkan

“Oh, kau belum tahu? Padahal skandalnya menjadi berita besar tiga bulan lalu. Skandal itu bahkan menjadi topik utama berita nasional, bahkan akun-akun gosip pun juga membuat beritanya semakin heboh,” jelas Rakha penuh semangat.

Evanna berpikir keras sampai dahinya berkerut. Tapi, tak sekilas pun ia bisa mengingat tentang skandal yang melibatkan Khandra Anantara. Atau jangan-jangan memang dia yang kurang update tentang berita mengenai skandal dan selebritis.

“Skandal apa? Nampaknya ada berita besar yang terlewat olehku,” ucap Evanna akhirnya setelah menyerah mengorek memori otaknya.

“Ke mana saja kau ini, Kakak Ipar? Pantas saja, Khandra nggak pernah protes lagi setelah menikah denganmu. Ternyata kau memang tinggal di dalam gua sebelum ini sampai-sampai tak tahu berita heboh seperti itu,” seloroh Rakha sambil tertawa keras sampai-sampai pengunjung di sekelilingnya menatap ke arah meja mereka.

“Tiga bulan yang lalu aku masih sibuk dengan ujian skripsiku, mana sempat memperhatikan berita atau skandal yang kurang penting bagiku,” ujar Evanna membela diri.

“Kalau begitu sayang sekali. Kau jadi tidak tahu apa-apa tentang suamimu. Well, aku tak mau memberitahumu. Kau bisa mencarinya sendiri. Jejak digital tak mudah dihapus selamanya, kan. Beritanya meski sudah tidak pernah dibahas lagi, tapi pasti masih ada. Yang pasti kau sangat terkejut saat mengetahuinya. Tapi, jangan sampai pingsan ya,” ujar Rakha sambil tertawa dengan mengedipkan sebelah matanya.

“Kenapa bukan kau yang memebritahuku sekarang?” pancing Evanna.

 “Oh, tentu tidak. Bukankah akan lebih seru kalau kau yang mencari tahu sendiri? Jangan bilang padanya kau tahu dariku, ya! Khandra bisa membunuhku kalau ia tahu,” ucap Rakha memohon meski sorot matanya terlihat jahil.

Evanna termangu setelah mendengar ucapan Rakha itu. Kalau Khandra bisa mengorek setiap informasi tentangnya, kenapa Evanna juga tidak melakukan hal yang sama. Paling tidak ia tahu laki-laki macam apa yang sekarang menjadi suaminya.

Evanna duduk di ruang tamu apartemennya, menggigit bibirnya dengan cemas. Ucapan Rakha menggantung di udara seperti teka-teki yang meminta untuk dipecahkan. Evanna tahu dia harus bertindak, menggali lebih dalam kehidupan suaminya, walaupun hatinya berdebar-debar karena takut menemukan sesuatu yang mungkin akan merusak pernikahan mereka.

Kata-kata Rakha masih berdengung di telinganya. Mungkin ada sesuatu yang disembunyikan Khandra darinya. Dengan sedikit informasi yang baru saja ia dapatkan dari Rakha, Evanna memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh.

Evanna mengambil ponselnyanya dan mulai mencari jejak digital suaminya. Saat itu juga Evanna mulai mencari informasi tentang Khandra di internet. 

Dia membuka browser dan memulai pencarian dengan kata kunci apa pun yang ada hubunagnnya dengan Khandra. Ia mencari berita lama, jejak digital, atau apa pun yang bisa memberinya petunjuk tentang masa lalu Khandra. Hasilnya tak lama kemudian muncul, dan membuat Evanna ternganga tak percaya. Betapa terkejutnya Evanna ketika menemukan banyak artikel dai berita tiga bulan lalu.

Dari judul yang dibacanya saja sudah membuat Evanna merinding, apalagi membaca kalimat demi kalimat yang ada dalam berita itu membuatnya mual. 

“Skandal Video Mesum KA, Pewaris Imperium Holding Company, yang Menghebohkan”. “Saham Imperium Turun Drastis, Dampak Skandal Video Mesum Khandra Anantara”.

Evanna membaca satu demi satu berita yang memang menghebohkan itu. Sebelumnya Evanna tak pernah menganggap penting berita-berita kacangan seperti itu. Masih banyak berita berbobot lain yang bisa ia baca atau ia lihat. Berita seperti ini tak pernah menarik minatnya.

Tapi kalau dipikir-pikir, teman-temannya memang sempat menghebohkan berita itu. Imperium Holding Company adalah perusahaan besar. Dan skandal seperti ini pasti menarik minat masyarakat untuk mencari tahu. Sayangnya, Evanna tengah disibukkan dengan tugas akhirnya. Jadi, berita-berita seperti itu tidak menarik minatnya.

Evanna sangat terkejut mengetahui masa lalu kelam Khandra. Mungkin ini yang dimaksud Rakha tadi. Kandra terpaksa menikahinya untuk menutup sknadalnya. Mungkin keluarganya mengira kalau Khandra menikah, berita liar seperti ini akan menghilang dengan sendirinya dan tentu bisa mengembalikan nama baik Khandra di depan publik.

Bah, nama baik apanya. Satu kata yang ada di benak Evanna sekarang adalah laki-laki ini memang brengsek. 

Malam sudah merangkak naik saat Khandra pulang ke apartemen. Evanna masih duduk termangu di ruang tamu. Ia abaikan saat Khandra memasuki apartemen dan melangkah mendekatinya. Saat melihat Khandra berdiri angkuh di depannya, Evanna menyindirnya. 

"Kau mengorek semua informasi tentangku, tapi kau menyembunyikan siapa dirimu di depanku," ucap Evanna dengan senyum sinisnya.

"Apa maksudmu?" tanya Khandra singkat. Matanya lekat menatap Evanna yang berbeda dengan malam kemarin sekarang sudah mulai berani menantangnya.

Evanna menunjukkan ponselnya ke arah Khandra. Berita berisi skandal memalukan tentangnya terpampang dalam ponsel Evanna. Khandra menggeram marah karena merasa ditelanjangi. Khandra ingin melupakan semua itu, tapi Evanna mengorek kembali peristiwa memalukan itu. 

“Apa yang kaulakukan ternyata sangat menjijikkan. Dan kau masih bangga menyebut dirimu laki-laki terhormat?” hina Evanna.

Khandra murka. Ia merasa harga dirinya sebagai laki-laki terkoyak. Tanpa banyak kata, Khandra mencengkeram bahu Evanna sampai buku-buku jarinya memutih. Evanna yang merasakan cengkeraman kuat itu meringis kesakitan karenanya.

"You're just gold digger. Kau hanya berharap bisa mengangkat derajatmu sendiri dengan menikahiku. Aku tahu kau anak haram Ganda Rasena. Kau bukan anak kandung istri sahnya. Jangan sok suci di depanku. Kau sama dengan ibumu yang rela menjadi simpanannya dan melahirkanmu di luar nikah," geram Khandra tanpa perasaan.

Plaaakkk!

Tanpa disadari Evanna menampar Khandra yang lancang menghinanya. Laki-laki itu sudah sangat kurang ajar dengan menginjak-injak harga dirinya. Evanna marah. Ia bukan perempuan mata duitan. Kelakuan Khandra malah jauh lebih menjijikkan lagi. 

Namun, apa yang dilakukan Evanna itu adalah sebuah kesalahan besar. Khandra semakin tersulut emosi. Ia semakin gelap mata. Dengan sekali sentak, ia menarik lengan Evanna dan menyeretnya.

"Lepaskan!" teriak Evanna sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Khandra. Namun Khandra tak bergeming, matanya menatap tajam penuh amarah.

"Kau pikir kau siapa berani menggali masa laluku? Itu bukan urusanmu!" geram Khandra.

Evanna balas menatapnya angkuh, "Memang bukan urusanku. Tapi kau juga seenaknya menggali informasi tentangku tanpa izin. Jadi kita impas!"

Khandra semakin menggeram frustasi, ia seperti tidak sadar dan ingin melampiaskan amarahnya pada istrinya itu. Meskipun Evanna meronta dan memukul lengan dan tubuhnya dengan tangannya yang bebas, Khandra tetap bergeming.

Khandra tak memedulikan jerit kesakitan Evanna. Ia menyeret tubuh kurus istrinya yang terseok seperti boneka kain.

Khandra menyeret Evanna ke dalam kamar dan melemparkan ke atas ranjang. Ditariknya kedua tangan Evanna dan menguncinya di atas kepalanya. Evanna memberontak, tapi sia-sia. Tubuh Khandra mulai mengangkangi tubuhnya.

"Akan aku tunjukkan padamu, seperti apa yang kaubilang dengan menjijikkan itu."

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status