Share

27: Mawar Tidak Dibutuhkan?

“Ini rumahku, bukan tempat reunian dengan mantan.” Abizar selalu muncul mendadak bak hantu. Lelaki itu ada di depan teras. Rambutnya berantakan, kakinya terbuka dan wajahnya pucat. Mawar gelagapan, dengan isyarat mata menyuruh Rebi pergi. Dengan tidak rela Rebi menjauh pergi, Mawar bingung bagaimana menjelaskannya kepada sang majikan yang kini menatapnya dingin.

“Itu mantan pacarmu? Kenapa ada di sini? Kamu mengundangnya kemari?”

Bibir Mawar mendesis. “Jangan salahpaham dulu, Tuan.”

Abizar mendekat, hidungnya menangkap sebuah aroma yang begitu memabukkan. Abizar mendekatkan hidungnya, lalu bergumam. “Hem, rambutmu harum sekali. Ini parfumku ‘kan?” Mawar hanya bisa menunduk kalem, Abizar lupa kalau ini adalah ulahnya beberapa saat yang lalu. Abizar tidak bisa berhenti menghirup aroma kepala Mawar. Mawar yang lebih dulu menjauhkan diri, takut tuannya kelepasan.

“Lebih baik cuci saja rambutmu.&rdquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status