Share

Bab 0280

Membahas hal itu membuat Shinta melihat perut Yuna, dengan suara pelan dia berkata, "Kamu jarang sekali berpakaian santai, apa terjadi sesuatu?"

Mata Yuna berkaca-kaca dengan senyuman tipis di wajahnya, lalu dia mengangguk pelan.

Shinta membuka mulutnya karena terkejut, "Benarkah? Apa Pak Wano sudah tahu?"

"Aku belum memberitahunya."

"Belum memberitahunya, atau kamu nggak mau? Apa kamu memang mau putus dengannya? Apa kamu tahu Malik bahkan nggak pulang di hari kalian putus? Dia bilang nggak pernah lihat Wano semabuk itu karena marah."

Mata Yuna memerah ketika mendengar ucapan Shinta, hatinya merasa tersentil.

Mana mungkin Qirana tidak tahu betapa sedihnya Wano?

Wano pergi mengunjungi rumah Yuna setiap malam sepulang kerja.

Terkadang Wano bahkan masuk ke rumah untuk berbincang-bincang dengan Yudha dan memeriksa keadaan Yuna, atau bahkan dirinya hanya akan diam menunggu di luar sambil merokok jika sudah terlalu larut malam.

Beberapa kali Yuna bahkan ingin berlari keluar dan melempar diri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status