Share

Bab 5

Wanita itu duduk disampingnya. Ia masih mengenakan dress sexy yang memamerkan paha dan dada. Deisy sudah menunggunya hampir satu jam. Beruntung, wanita itu akhirnya muncul juga. 

“Aku kira kau tidak akan datang.”ucap Deisy.

“Kalau tidak datang, aku tak akan mendapat uang. Oh ya, penampilanmu sudah lebih baik dari yang waktu itu. Mengenakan jaket di malam hari memang sudah seharusnya.”balas wanita itu. Deisy jadi ingat pertemuan pertama mereka. Deisy hanya mengenakan baju tipis bahkan sampai menggigil kedinginan.

“Aku harus memanggilmu apa? Sebelum minta bantuan, ada baiknya kita berkenalan.”

“Panggil saja Mawar. Aku tidak akan memberitahu nama asliku.”

“Aku Deisy! Kali ini, nama asli.”ucapnya sambil mengulurkan tangan. Wanita itu tersenyum. Meski bekerja sebagai PSK, dia terlihat seperti orang baik. Deisy punya radar yang kuat soal seseorang. Dia sering di ikut sertakan meng hire karyawan baru. Sedikit banyak ia tahu mana manusia penuh akal bulus dan mana manusia yang tulus. 

“Aku meminta bantuanmu. Beritahu cara agar aku bisa hamil.”ucap Deisy serius. Ia akan hamil dengan cara apapun.

“Kamu serius? Dengan cara apapun?”

“Ya. Apapun!!”

“Pertama, kita butuh uang. Kau tentu mau anak yang berkualitas. Sebenarnya bisa saja kau kuserahkan pada salah satu pria di tempat itu, tapi itu akan merugikanmu di masa depan. Kedua, katakan kau ingin pria yang seperti apa. Usahakan mirip dengan suaminya. Dan ketiga, temui aku di tempat ini. Hari sabtu minggu depan.”ucap Mawar menjelaskan. 

“Kalau begitu, aku pergi.”ucapnya sambil beranjak berdiri. “Satu lagi, kalau berubah pikiran, kau boleh tidak datang.”

Deisy pulang dengan langkah perlahan. Tidak ingin ada yang tahu kalau dia pergi malam itu. Ia membuka pintu kamar dengan hati-hati. Kembali tidur disamping Leo. Pria itu tidur sangat nyenyak. Deisy sangat cemas. Ia tak bisa tidur. 

Sampai pagi datang, ia masih tetap terjaga. Ia melihat Leo sedang berkemas hendak ke kantor. Pria itu menciumnya saat tahu ia sudah bangun. 

“Selamat pagi, sayang!”

“Pagi. Apa kamu gak bisa libur aja? Temenin aku di rumah. Kangen banget ditinggal kerja terus.”

“Sayang, ini kan demi masa depan kita. Aku akan kerja lebih keras. Kamu di rumah aja. Jaga kesehatan.”

Mereka segera turun untuk sarapan. Setelah sarapan, dia pergi. Begitu banyak hal yang berkecamuk di benak Deisy.

“Kak, mau shopping bareng aku?”ajak Icha.

“Sorry, Cha. Aku harus ketemu dokter. Diam-diam, aku mau konsultasi. Gak usah bilang sama Mas Leo. Nanti dia jadi merasa bersalah. Aku saja sudah cukup untuk kesana.”

“Serius, Dei?”tanya Bu Risa bersemangat. Ia begitu bahagia mengetahui niat Deisy. Seperti diketahui, dia memang sangat mendambakan cucu. 

Deisy sedang berdusta. Ia pergi ke kantor Prasesa Group. Melihat Leo dari jauh. Pria itu masih ketemuan dengan wanita selingkuhannya. Begitu panas perasaan Deisy. Dia ingin menjambak wanita itu. Memukulnya tanpa peduli apapun. Semakin dilihat, semakin besar rasa sakit di hati Deisy. Dan semakin besar juga tekadnya untuk hamil dari pria lain.

***

Hari yang ditentukan akhirnya tiba. Deisy mengenakan pakaian terbaiknya. Dress panjang yang mencetak lekuk tubuhnya. Dia naik taksi ke tempat itu dengan alasan hendak ketemu Lilis dan Rahma. Tentu ia sudah meminta Lilis untuk bekerjasama. 

“Hei,,,,”sapa Mawar yang muncul entah darimana. Wanita itu seperti bukan Mawar. Dia mengenakan pakaian mewah. “Kenapa melihatnya gitu banget?”

“Ah, maaf. Tapi kamu tampak seperti orang lain.”

“Ya, bisa dimengerti. Ayo masuk!”ajaknya sambil merangkul tangan Deisy. Deisy masuk ke tempat itu. Klub mewah yang biasanya dikunjungi orang-orang elit Kota Jakarta. Mereka kesana bukan untuk hubungan serius. Hanya sekedar ingin menikmati malam bersama seseorang. Ya, pasti penat menjalani hidup seperti mereka. Meski kaya secara materi, mereka miskin secara mental. Uang tak membuat mereka puas dan bahagia.

“Pilih yang kamu mau. Kalian habiskan malam ini berdua.”ucap Mawar sambil menikmati musik sambil menari. 

“Terus, aku harus bilang apa?”

“Astaga! Biarkan semua mengalir. Pokoknya, malam ini kamu harus tidur sama seorang pria.”tegasnya kemudian. 

Deisy tidak menyangka akan berakhir di tempat seperti ini. Tempat yang sebenarnya bukan tipenya dia. Dia lebih suka ketenangan. Dia lebih suka mengerjakan sesuatu yang menghasilkan karya. Bukannya menikmati hiburan yang sementara ini. 

Tapi dia sudah bertekad. Dia mencari seseorang di tengah kerumunan itu. Pria pertama, tidak terlalu mirip dengan Leo. Lalu pria kedua, tidak lebih dari seorang bapak-bapak berumur yang tidak menggairahkan. Tak adakah yang lebih baik? 

Tiba-tiba ia terjatuh sebab menabrak seseorang. Pria yang terlihat mudah. Pria itu meminta maaf dalam keadaan mabuk. Ini kesempatan emas. Jika dia mabuk, akan mudah untuk Deisy bicara. 

“Hai, mau ku belikan minuman?”Tanya Deisy.

“Diam! Aku gak butuh perempuan malam ini.”

“Ayolah. Jangan sok jual mahal.”ucap Deisy sambil menariknya ke tempat lain. Pria itu menolak tapi Deisy tidak menyerah. Dia cukup ganteng. Jadi jikapun hamil, tak akan ada yang curiga. 

Kini mereka ada di kamar itu. Hanya berdua. Ini benar-benar kesempatan emas buat Deisy. Dia akan memasukkan minuman itu ke dalam gelas. Dan membiarkan pria asing itu memasukkannya ke dalam mulut. Pria itu akan menginginkannya. Nafsunya akan membara. Ini memang tindak kejahatan. Tapi Deisy tidak akan merugikan pria itu. Sebab dia hanya perlu hamil.

“Sekarang, minumlah ini.”

Pria itu melempar minuman itu. Tangan Deisy digenggam sampai sangat sakit. Deisy meringis kesakitan, lalu ia dihempaskan begitu saja. “Dasar perempuan licik. Kau mau menjebakku? Aku kenal banyak perempuan seperti kau. Kau hanya menginginkan ganti rugi setelah ini. Dasar jalang!”

Deisy tak gentar. Jika sudah begini, ia akan jujur. Pria itu memang mabuk, tapi ia masih sadar betul dengan apa yang ia lakukan. 

“Maaf.  Tapi aku cuma ingin hamil. Cuma itu.”

“Perempuan gila!”

“Ayolah. Aku cukup cantik untuk bercinta denganmu. Dan aku janji, janji atas nama agama dan negara, aku tidak akan merugikanmu. Dilihat dari sikapmu, kau sedang ada masalah. Alkohol memang membuat manusia lepas dari masalah.”

“Jangan omong kosong. Pergi sekarang!”

Tiba-tiba Deisy menangis. Tak ada niat untuk melakukan itu, tapi dia sangat putus asa. Tangisan-nya benar-benar gila. Berhasil bikin pria itu diam membisu. Semua juga bisa melihat betapa putus asanya wanita itu. Dia sampai gemetar dan menggigit bibirnya dengan amat keras.

Pria itu membuka kulkas dan meneguk bir lagi. Deisy hendak pergi, tapi ini kesempatan terakhirnya. Ia menarik nafas dan berbalik arah. Melihat pria itu dengan tajam. Lalu dihempaskan semua yang menempel di dalam tubuhnya. Dia menciumnya dengan membabi buta. Tak ada kesempatan untuk lepas dari jeratnya. Tubuhnya yang cantik tentu memicu nafsu pria itu. Dominasi Deisy berakhir. Pria itu kini menginginkannya. Dia meraba tiap sudut tubuh Deisy. Membuat perempuan itu semakin bergejolak.

“Buat aku hamil.”bisiknya pada pria itu. Lalu mereka berakhir pada malam panas yang menggairahkan. 

Wanita racun dunia. Satu hal yang tak bisa dipungkiri.



Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status