Jeruji Pernikahan

Jeruji Pernikahan

Oleh:  Udangkece  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
14Bab
395Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Keluarga suaminya mendesak agar dirinya segera hamil. Ia bertahan selama hampir 4 tahun pernikahan. Ia juga resign sebab ibu mertua berpikir kalau pekerjaan bisa mempengaruhi hormonnya. Saat semua hal sudah ia lakukan, ia terkejut mengetahui Leo yang adalah suaminya selingkuh. Hatinya hancur remuk. Tapi kemudian ia berpikir kalau perselingkuhan itu terjadi karena suaminya menginginkan seorang anak. Dalam kecemasan hati, ia memutuskan untuk tidur dengan pria asing. Dan terbukti, ia hamil. Ada penyesalan dan ketakutan. Tapi semua itu tidak ada gunanya. Sebab Rindi, selingkuhan suaminya, juga hamil. Kerumitan itu bertambah parah setelah Rindi menjadi bagian dari Keluarga Prasesa. Dia menjelma menjadi seorang wanita simpanan. Seperti apa perjuangan Deisy? Apakah Rindi akan mengambil alih status sebagai istri sah? Dan apa jadinya kalau keluarga Prasesa tahu bahwa anak yang dikandung Deisy bukan anak kandung Leo? Ikuti terus cerita ini. #JerujiPernikahan

Lihat lebih banyak
Jeruji Pernikahan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
14 Bab
Bab 1
“Dei, alangkah lebih baik kalau kamu berhenti bekerja. Sudah dua tahun menikah. Harusnya kalian sudah punya anak. Selain program kehamilan, kamu juga harus menjaga kesehatan.”Bu Rita membeberkan keresahan hatinya. Wanita paruh baya itu bahkan membawa putrinya untuk membicarakan hal itu dengan Deisy. “Iya kak. Teman-temanku banyak yang langsung hamil setelah berhenti bekerja. Dan lagi, pekerjaan kakak bukan pekerjaan yang mudah.”ucap Icha menambahi. Bukannya tidak mau. Tapi Deisy menyayangkan perjuangannya jika resign. Ia bahkan sudah sampai di posisi yang cukup tinggi. Usianya juga sudah tidak muda jika memutuskan untuk bekerja suatu hari nanti.“Bukannya tidak mau, ma. Tapi agak sayang kalau aku resign sekarang. Posisiku juga udah bagus di perusahaan itu.”“Siapa yang peduli?”bentak Bu Risa. “Kamu lebih mentingin pekerjaan itu daripada keluarga? Cih, asal kamu tahu, kami semua mengharapkan cucu. Kalau tahu akan begini, buat apa kalian menikah?”“Ma, udah ih. Kak Deisy pasti tahu ap
Baca selengkapnya
Bab 2
Ia mengambil potongan Pizza itu. Dibawanya ke ruang kerja tanpa mempedulikan obrolan di depan sana. Terlalu banyak hal yang harus ia pikirkan. Seseorang mengetuk pintu ruangannya. “Kenapa gak gabung sama yang lain? Orang akan mengira kau sedang ada masalah.”kata Lilis sambil menaruh Milo dinginnya di atas meja.“Pada dasarnya semua orang punya masalah.”“Tentang apalagi? Anak-anak lagi ngomongin outbound ke Bandung. Semua excited kecuali kamu.”“Lis, itu gak penting. Aku butuh bicara dengan seseorang mengenai pernikahan. Apa kau punya saran?”Lilis membawa Deisy bertemu dengan Rahma, seseorang yang mungkin bisa memberi solusi untuk keresahan hatinya. Sebab Lilis tidak akan bisa melakukannya. Dia masih muda dan belum menikah. Saran yang dia berikan hanya sebatas teori. Dan teori sangat berbeda dengan prakteknya.“Gak salah sih. Tapi itu juga bukan jaminan. Bersabarlah menunggu. Anak itu datang pada waktu yang tepat. Manusia gak bisa ikut campur. Kecuali kamu mau bayi tabung.”ucap Rahm
Baca selengkapnya
Bab 3
Masih pagi, Bu Risa sudah marah-marah. Ia berhasil membuat rumah ini seperti neraka. Ia melampiaskan kemarahan kepada semua orang. Baik Deisy, Icha maupun Mbak Gina ikut kena getahnya. “Cha, mama kenapa sih? Cuma gara-gara udang, dia marah sampai segitunya.”ucap Deisy mendengus kesal. Ia sibuk merangkai bunga untuk ditaruh di tiap ruangan.“Kemarin dia menjenguk papa. Papa marah gara-gara dia beli mobil baru.”ucap Icha menjelaskan. Oh, jadi ini masalah dengan Pak Amran. Pak Amran sudah lama sakit. Ia tak bisa keluar dari rumah sakit. Ya, dia memutuskan tetap disana untuk memperpanjang usianya. Tiba-tiba Bu Risa keluar dari kamarnya. Membuat suasana menjadi suram kembali. Ia mencari seseorang tapi tak menemukannya. “Mbak Gina mana?”“Ah, lagi pergi belanja, ma. Mama butuh apa?”tanya Deisy ramah.“Ya, kamu saja Deisy. Mama lagi pengen makan Soto Makassar. Tolong kamu masakin ya.”“Ah, baik, ma.”Deisy gak nyangka kalau itu awal dari petaka. Sejak saat itu, Bu Risa sering menyuruhnya m
Baca selengkapnya
Bab 4
Deisy : Mas, aku akan menginap di tempat Lilis. Tidak usah khawatir, aku hanya butuh waktu untuk tenang.Pesan yang dikirim Deisy saat waktu menunjukkan pukul 10 malam. Ia masih duduk di kursi taman dengan pikiran melayang-layang. Ini benar-benar gila. Ini sangat tidak masuk akal. Kepalanya sangat sakit akibat menangis terlalu lama. Kini sudah hampir pukul 12, ia masih tetap disana.Rasanya seperti mau mati. Jika yang menyakiti bukan orang yang berharga, maka tidak masalah bagi Deisy. Tapi kenapa harus Leo? Pria yang membuatnya jatuh cinta bertahun-tahun. Bahkan sampai sekarang, ia masih mencintai pria itu. Apakah sulit untuk setia? Sampai hati ia menyakiti Deisy dengan berselingkuh. Deisy sudah menahan segala kesakitan dengan tinggal bersama mertua. Dia juga menahan amarah saat ibu mertua dan adik iparnya mengatakan dia mandul. Dia benar-benar menahan diri agar tidak menimbulkan pertikaian. Ia berusaha keras menjadi menantu yang patuh. Bahkan ia menjatuhkan harga dirinya. Tapi kena
Baca selengkapnya
Bab 5
Wanita itu duduk disampingnya. Ia masih mengenakan dress sexy yang memamerkan paha dan dada. Deisy sudah menunggunya hampir satu jam. Beruntung, wanita itu akhirnya muncul juga. “Aku kira kau tidak akan datang.”ucap Deisy.“Kalau tidak datang, aku tak akan mendapat uang. Oh ya, penampilanmu sudah lebih baik dari yang waktu itu. Mengenakan jaket di malam hari memang sudah seharusnya.”balas wanita itu. Deisy jadi ingat pertemuan pertama mereka. Deisy hanya mengenakan baju tipis bahkan sampai menggigil kedinginan.“Aku harus memanggilmu apa? Sebelum minta bantuan, ada baiknya kita berkenalan.”“Panggil saja Mawar. Aku tidak akan memberitahu nama asliku.”“Aku Deisy! Kali ini, nama asli.”ucapnya sambil mengulurkan tangan. Wanita itu tersenyum. Meski bekerja sebagai PSK, dia terlihat seperti orang baik. Deisy punya radar yang kuat soal seseorang. Dia sering di ikut sertakan meng hire karyawan baru. Sedikit banyak ia tahu mana manusia penuh akal bulus dan mana manusia yang tulus. “Aku mem
Baca selengkapnya
Bab 6
Dua minggu setelah malam panas itu, Deisy menyadari ada yang tidak beres di dalam tubuhnya. Nafsu makannya menurun, perutnya sering mual dan masih banyak lagi tanda-tanda yang menunjukkan kalau dia hamil. “Mawar, apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar menyesal. Gimana kalau suamiku tahu? Aku adalah istri jahat yang payah.”keluh Deisy. Hari ini, ia bertemu Mawar di salah satu minimarket yang ada di pusat kota. Tak seperti biasanya, Mawar mengenakan pakaian sopan. Dan orang-orang pasti tidak mengira kalau dia seorang PSK. “Argh, kau bodoh atau bagaimana? Itu semua sudah keputusanmu. Aku tak pernah memaksa.” “Aku tak menyalahkanmu, Mawar. Aku hanya merasa sangat menyesal.”ucap Deisy dengan wajah penuh kecemasan. “Nasi sudah menjadi bubur. Sekarang, temui suamimu. Bilang kalau kamu hamil. Setidaknya kamu bisa lepas dari gunjingan keluarganya.” “I-iya…” “Dan satu lagi, kita tidak akan bisa bertemu setelah ini. Aku akan pulang kampung. Aku tak bisa disini terus-terusan. Terlebih, u
Baca selengkapnya
Bab 7
Haruskah Deisy menggugat cerai suaminya? Tidak. Deisy sudah mengorbankan segalanya. Pekerjaan, mental hingga kebahagiaannya. Ia tak akan membiarkan orang-orang itu bersenang-senang di atas kesedihannya. Ia turun ke lantai 1 untuk mengisi perut. Ia mendengar suara tawa dari kamar Bu Risa. Ia mendekat ke arah pintunya. Mendengar ocehan mereka yang sangat kejam. “Mama lebih setuju kalau Leo cerai saja dari Deisy.” “Mama serius? Bukannya mama suka sama Kak Deisy?” “Dulu iya. Tidak setelah tahu dia mandul. Nikah sudah mau 4 tahun tapi gak hamil juga. Intinya mama tidak masalah jika ganti menantu.” “Ya, masuk akal sih ma. Kita memang belum kenal sama Kak Rindi. Tapi kata Mas Leo, dia perempuan yang baik.” “Tuh kan. Besok kita diskusi sama mas-mu. Biar masalah ini cepat selesai.” Baik suami maupun keluarga suaminya sama-sama orang jahat. Deisy menggenggam jemarinya. Rasanya ingin langsung membuat perhitungan. Menjambak rambut Bu Risa dan menampar Icha. Andai dia bisa melakukan itu den
Baca selengkapnya
Bab 8
Rindi Pradina, berusia 29 tahun. Dialah wanita yang mengandung anaknya Leo. Hubungan mereka sudah hampir setahun. Mereka bertemu di Restoran Chinese yang ada di kawasan Kemang. Pertemuan mereka cukup singkat hingga akhirnya mereka menjalin cinta. Rindi mengaku tidak masalah dengan status Leo sebagai suami orang. Awalnya jalinan cinta itu hanya untuk bersenang-senang. Tapi siapa yang tahu kalau pada akhirnya, ia hamil. Kini wanita itu ada disana. Duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu. Bu Risa dan Icha kelihatan senang dengan kehadirannya. Mereka tidak sabar mendapatkan anggota baru dalam keluarga ini. Sampai akhirnya Deisy turun dari lantai 2. Dia mengenakan dress seperti hendak pesta. Semua orang menatapnya heran. Dia bahkan merias wajahnya dengan sempurna. “Dei, kamu mau ngapain,,,,,”respon Leo terbujur kaku. Deisy tidak mempedulikannya. Dia berjalan sambil duduk di sofa itu. Kini ia berhadap-hadapan dengan Rindi. Dia tidak marah, tapi malah tersenyum. Senyuman yang bikin s
Baca selengkapnya
Bab 9
Mereka tiba di tempat itu. Bu Risa membawa buket bunga untuk Pak Amran. Sedang Leo sibuk dalam kecemasan sambil menarik nafas panjang. Ia mengetuk pintu lalu masuk. Pak Amran sudah menunggu sambil duduk di sofa. Tentu dengan tangan yang masih terhubung dengan infus. Bu Risa dan Leo duduk dengan rasa cemas yang berkepanjangan. Dalam waktu singkat, Leo menerima lemparan kotak tisu yang terbuat dari besi ringan. Dan itu membuat pelipisnya berdarah. “Pa, udah gila atau gimana?”teriak Bu Risa marah. “Aku gak apa-apa, Ma.”ucap Leo sambil mengusap darah itu. Dia menahan rasa sakit itu. Pak Amran memang luar biasa kalau sedang marah. Tapi kalau berada di mood yang baik, dia bisa melakukan hal yang tak diduga. Semacam membelikan apartemen untuk anaknya dan lain sebagainya. “Aku tahu papa marah. Aku juga pantas menerima hukuman yang papa kasih barusan. Aku minta maaf, pa.” “Kamu mau apa sekarang? Kamu punya anak bersama wanita lain dan Deisy juga lagi hamil. Kamu benar-benar gila. Papa j
Baca selengkapnya
Bab 10
Mungkinkah langit punya dua matahari? Jawabannya tidak mungkin. Tapi ketidakmungkinan itu kini terjadi. Wanita bernama Rindi itu menjadi bagian dari keluarga Prasesa. Meski cuma sebagai wanita simpanan, ia terlihat sangat bahagia. Mungkin karena lepas dari kemiskinan dan kemalangan. Atau karena berhasil masuk ke rumah ini? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Hari itu, Deisy dan Rindi berkenalan secara langsung. Masih dengan wajah penuh penyesalan, Leo begitu memohon kepada Deisy. Memohon agar bisa menerima semua ini. Rindi diberikan kamar yang berada di lantai 1. Tentu saja, dia tidak sekamar dengan Leo. Tapi Leo selalu mengambil kesempatan untuk bertemu dengannya. Secara sembunyi-sembunyi, Leo menunjukkan kedekatannya kepada wanita itu. Membuat Deisy makin memanas. Ia masih memendam semua itu, sampai suatu hari, Rindi menunjukkan kelasnya. Saat wanita itu sedang berkutat di Kebun Strawberry. Dan kebetulan, Deisy hendak mengambil buahnya untuk dibuat selai oleh Mbak Gina. “Saya masih g
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status