Share

23. Maaf

Rencana tinggallah angan semata, niat hati ingin mengobati rindu yang kian menggebu nyatanya hanya sebatas semu. Angan yang sudah pasti, berubah tatkala hati sudah tak lagi mampu mengatasi.

Kecewa yang dirasakan Elang ada pada titik terdalamnya, ingin meluapkan kepermukaan tidak juga mampu dilakukannya. Karena memang bukan memperbaiki suasana hati, yang ada malah semakin menjadi.

Semua karena ulah tunangannya, Zia, yang awalnya hanya ingin mengantar kepergiannya berubah haluan menjadi keikut sertaan dirinya kemanapun Elang akan pergi. Apalagi dukungan penuh diperoleh Zia dari pihak keluarga Elang, itu membuat Zia semakin besar kepala dan lupa dengan kesepakatan awalnya.

"Kak, bukanya kita mau ke Bandung?" tanya Zia, yang melihat Elang mengganti rute perjalanannya dengan membeli tiket baru dengan tujuan yang berbeda.

"Awalnya," sahut Elang cuek.

"Maksud Kakak?"

"Bukan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status