Share

CHAPTER 71

Nico terdiam membaca begitu banyak berkas di mejanya hingga keningnya mengerut tajam. Agak lama ia berkutat dengan berkas-berkas itu, ia lantas mengambil pena dan mulai menandatangi berkas di hadapannya.

"Wah, kau rajin sekali," ujar Jeremi.

Nico menoleh ke arah sahabatnya itu, ia bahkan tak menyadari ketika pria itu masuk ke ruangannya.

Jeremi berjalan menuju sofa dan duduk santai di sana. Bagaimana sekarang hubungan kau dan istrimu itu?" tanya Jeremi.

"Sangat baik," jawab Nico santai, "kami bahkan makin mesra."

"Syukurlah kalau begitu," gumam Jeremi.

Tiba-tiba handphone Nico berdering, tanda ada panggilan masuk. Mata Nico mendelik saat melihat nama Olive terpampang di layar handphone-nya. Nico terdiam sejenak, ia ragu antara ingin menerima panggilan itu atau membiarkannya.

Tapi Nico tak tega pada gadis itu, ia pun memutuskan untuk menerima panggilan telepon itu.

"Ya, halo?" sapa Nico.

"Nico," suara lembut Olive di seberang, "bisakah kita bertemu hari ini?"

Nico terdiam, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status