Langit malam sangatlah kelam, tak ada sedikitpun cahaya bulan maupun kerlipan bintang.
Mendung, mungkin sebentar lagi juga akan turun hujan.Timmy segera melepaskan jas dan menyelimutkan pada tubuh Li Xiao Le yang kedinginan."Terima kasih, Kak," ucap Li Xiao Le seraya tersenyum.Timmy mengangguk.Sebenarnya dengan dandanan yang powerfull, mereka sama sekali tidak cocok makan di tempat seperti itu.Tapi lantaran selera Li Xiao Le yang unik dan sangat merakyat, mau tidak mau Timmy juga ikut menyesuaikan, padahal sebelumnya dia belum pernah makan di tempat seperti itu.Tidak berselang lama, semua hidangan yang diinginkan Li Xiao Le sudah tersaji di atas meja.Dengan semangat tinggi Li Xiao Le segera mencomot satu persatu makanan yang sudah dia pesan."Xiao Le, kamu memesan begitu banyak makanan seperti orang yang sedang ngi…," kata-kata Timmy mulai tercekat ketika mengingat sesuatu.Bukankah ini"Apa yang kamu tertawakan?"Timmy agak aneh dengan reaksi Li Xiao Le setelah dia mengatakan bahwa dia adalah suaminya.Tapi Li Xiao Le segera menjawab, "Dulu aku pernah mengatakan hanya orang gila yang mau sama kamu. Tapi ternyata orang gila itu adalah aku, hahaha …!"Li Xiao menganggap bahwa ucapan Timmy tidak serius, dia pikir Timmy sedang bercanda dan menggoda seperti biasanya.Orang slengean selalu bisa mengucap kata apapun tanpa beban.Tapi bagi Timmy ini sangat mengesankan, Li Xiao Le tidak sakit kepala dan justru tertawa terbahak-bahak saat tahu bahwa dia adalah suaminya. Rasa khawatirnya segera hilang.Timmy ikut senang, dan tertawa bersama Li Xiao Le sambil berjalan perlahan menggendong Li Xiao Le menapaki jalan sepi yang sedikit menanjak."Kita memang pasangan gila. Kamu tahu tidak? Baru kali ini aku berlari-berlarian seperti buronan yang dikejar polisi. Ternyata seperti ini kehidupanmu selama tinggal di rumah
Teriakan Li Xiao Le sampai membuat telinga Timmy berdenging saking kerasnya, untungnya kamar itu kedap suara jadi tidak sampai mengganggu penghuni lainnya. "Xiao Le, kecilkan suaramu! Aku tidak tuli, bisa pecah ini gendang telinga!" protes Timmy sambil menutup kedua telinga. "Kak, ini gimana, kamar mandinya tidak ada tutupnya sama sekali?" Wajah Li Xiao Le terlihat pucat pasi begitu melihat pembatas antara bathtub dengan tempat tidur hanya berupa rumbai-rumbai benang berwarna merah, itu pun sangat renggang jadi bisa dilihat dengan jelas dari tempat tidur jika dia mandi di situ. "Ya mana aku tahu, emang modelnya kaya gitu." "Lha terus aku gimana mandinya?" "Mandi ya tinggal lepas baju terus diguyur pakai air. Masa aku harus mengajarimu bagaimana caranya mandi?" Sedetik kemudian Timmy menyeringai, jiwa jahilnya mulai bereaksi, muncul keinginan untuk menggoda Li Xiao Le. "Tapi, kalau kamu tidak tau caranya mandi, aku bisa memandikanmu kok, hm, hm?" ucap Timmy sambil menaik-naikan
Timmy menghela napas lembut dan kembali memijit kaki Li Xiao Le dengan telaten.Lantas menjawab, "Karena aku terlalu takut kehilanganmu Xiao Le, setiap kali kamu mencoba mengingatku, kamu selalu mengalami sakit kepala, aku takut terjadi apa-apa denganmu. Aku hanya bisa bersabar karena aku yakin suatu saat kamu pasti bisa mengingatku kembali."Timmy terdiam sejenak dan menarik napas dalam-dalam.Dia berpikir sekarang Li Xiao Le sudah bisa menerimanya sebagai kekasih, bukankah tidak masalah jika dia memberi tahu Li Xiao Le sekali lagi kalau sebenarnya mereka sudah menikah?Terlebih sekarang Li Xiao Le menunjukkan gejala kehamilan. Timmy ingin menjadi suami siaga yang selalu siap saat Li Xiao Le membutuhkannya.Sekali lagi Timmy menghela napas panjang, sebelum berucap,"Xiao Le, sebenarnya kita sudah menikah di negara I tiga tahun yang lalu. Dulu kakek sangat merestui pernikahan kita sampai menggelar pesta pernikahan yang sangat mer
Empat mangkuk puding tahu, sudah ludes Li Xiao Le habiskan hanya dalam waktu singkat.Sepertinya dia memang sangat menginginkan makanan lembut itu."Terima kasih, Kak. Puding tahu ini sangat enak."Timmy tersenyum melihat wajah puas Li Xiao Le."Baiklah, kalau sudah kenyang ayo kita ke dokter. Untuk memeriksakan kesehatanmu.""Tidak mau!"Kerutan di alis tebal Timmy terlihat jelas begitu Li Xiao Le kembali menolak tegas."Xiao Le, hanya periksa sebentar, jangan malas. Ini juga demi kebaikanmu."Timmy terus membujuk, tapi Li Xiao Le masih menolak tegas."Pokoknya aku tidak mau, aku baik-baik saja. Lihat aku sangat kuat aku bisa menghabiskan empat mangkuk puding tahu sekaligus.""Xiao Le, jangan seperti anak kecil ….""Kak Timmy, aku mohon jangan memaksaku, aku sudah bosan bertemu dengan dokter setelah kecelakaan dua tahun yang lalu. Dokter Fu terus memantau kesehatanku. Tidak boleh ini
Mo Qifeng terlihat sangat tenang seakan tidak terkejut meski langit akan runtuh.Temperamennya lembut seperti udara malam saat mendekat dan berkata, "Sudah waktunya mengembalikan energi spiritual di pohon ceri pada pemilik aslinya. Jika tidak, dia akan lemah seperti ini.""Apa yang ingin kamu katakan? Apakah Li Xiao Le dalam bahaya saat ini?""Energi spiritual yang kamu salurkan saat kembali menghidupkannya tidak akan cukup untuk terus menyokongnya. Dia harus berdiri mandiri karena ada kehidupan di perutnya. Dan ingat, saat badan meteorologi mengumumkan pergerakan di langit, saat itulah kamu harus bersikap waspada."Mo Qifeng lenyap setelah menyelesaikan kalimatnya, membuat Timmy gelagapan karena masih ingin bertanya."Hei, jangan pergi! Setidaknya beri tahu aku bagaimana caranya mengembalikan energi dari pohon ceri ke tubuh Li Xiao Le?""Kak Timmy …."Panggilan Li Xiao Le membuat Timmy tersentak, akal sehatnya kembali k
Gendut yang terbata-bata membuat Timmy menegakkan tubuhnya."Ada apa?""Sepuluh orang suruhan ketua Li datang untuk menjemput Nyonya. Kalau tidak, mereka akan mengobrak abrik rumah kita.""Apa?" Mata Li Xiao Le segera melebar, dia melonjak dan melepas pelukan di tubuh Timmy, meninggalkan aroma nyaman yang sangat diidamkan.Singkatnya Li Xiao Le berlari ke bawah diikuti Timmy dan Gendut di belakangnya.Wei Lian dan Wang Wei sedang berusaha keras menghalangi orang-orang kakek Li yang mencoba menerobos masuk ke dalam rumah."Hentikan!" seru Li Xiao Le membuat semua orang yang saling dorong-mendorong menoleh padanya dan segera menghentikan aktivitas mereka."Nona Muda, tuan besar memerintahkan kami untuk menjemput Anda." Salah satu dari mereka membuka suara."Kalau aku tidak mau?""Tuan besar memberikan kami wewenang penuh untuk melakukan apapun, termasuk kekerasan, supaya Nona bersedia ikut pulang bersama kami."Li Xiao Le membuang napas kasar. Dia sadar telah membuat masalah untuk Timmy
Puluhan mata yang menyaksikan kekonyolan Timmy dan Li Xiao Le memunculkan ekspresi aneh yang berbeda-beda dari raut wajah mereka.Ada yang melongo dengan mulut ternganga.Ada yang melotot sampai tidak bisa berkedip.Ada yang gemes sambil meremas kedua tangan mereka.Ada juga yang mupeng sambil cekikak-cekikik tidak jelas dengan membekap mulut.Ada pula yang menutup matanya dengan telapak tangan tapi melirik dari sela jari.Juga ibu-ibu yang mesam-mesem sambil membekap kedua mata anaknya yang kebetulan saat itu sedang lewat.Image Timmy yang biasanya selalu tenang dingin saat di layar kaca, sirna sudah dengan kejadian ini.Sementara yang dilihat saat ini sudah mulai duduk sambil memegangi tubuhnya yang lumayan sakit karena membentur paving setelah tertindih tubuh istrinya.Dia sedikit gusar dengan tingkah Li Xiao Le yang mendadak menjadi aneh bin absurd.Sedangkan Li Xiao Le sama sekali tidak malu atau merasa bersalah, dia masih bersungut-sungut karena belum mendapatkan apa yang dia in
Lamunan Li Xiao Le buyar setelah bau yang sangat menyengat menyeruak masuk ke indra penciuman.Pelayan menyajikan semangkuk mie instan dengan rasa yang tidak dia suka."Siapa yang menyuruh kalian memasak mie luosifen?! Hoek!"Li Xiao Le berlari sambil membekap mulut menuju toilet.Tidak hamil saja dia sangat muak dengan mie instan dengan kuah kaldu siput dan babi yang sangat menyengat itu.Apalagi sekarang sedang hamil, serasa mau pingsan saja setelah mencium baunnya.Untung saja tadi dia sempat merampok pakaian Timmy. Aroma maskulin itu bisa menjadi obat mujarab untuk mengatasi rasa mualnya.Ia segera menjatuhkan diri di atas kasur sembari menutup wajahnya dengan t-shirt putih milik Timmy.Aromanya benar-benar sangat menenangkan seperti aroma terapi.Beberapa detik kemudian dia baru ingat kalau Timmy memasukan sesuatu di dalam tasnya.Li Xiao Le segera memeriksa.Matanya melebar dan terlihat sedikit kesal ketika ada kartu kredit di dalam sana."Apa karena aku terlihat sangat menyedih
Di salah satu ruangan hotel Li Xiao Le masih menangis tersedu-sedu sembari memegangi dadanya sebelah kiri.Bukan hanya dadanya yang sakit, serpihan ingatan samar saat mengenakan gaun pengantin juga datang silih berganti dengan tidak jelas, membuat kepalanya seperti ditusuk serpihan duri.Dia terus meraung kesakitan membuat orang yang menjaganya khawatir.Namun, saat melapor kepada kakek Li, mereka hanya mendapatkan cibiran kental."Biarkan saja."Kakek Li mengira Li Xiao Le menggunakan sedikit trik untuk mencoba melarikan diri.Kekek Li sudah tidak bisa mentolerir lagi, terlebih keluarga Zhang terus mendesak dan mempertanyakan status Li Xiao Le dengan Timmy.Kemunculan Li Xiao Le di layar kaca bersama Timmy saat menghadiri acara award, dan juga ketika Li Xiao Le mencium Timmy agar dibelikan jagung bakar itu juga tertangkap oleh kamera.Dan sekarang menjadi topik menggemaskan para fans di dunia maya.Terlebih saat aksi kejar-kejaran Li Xiao Le dengan Timmy kala meminta kaos di pelatara
Suasana ricuh tak bisa dielakkan sesampainya Timmy di Lianchen hotel.Wei Lian dan Wang Wei yang berjalan di depan segera menjejak dan memberi pukulan pada anak buah kakek Li yang mencoba menghalangi langkah Timmy untuk menemui istrinya.Timmy masih berjalan dengan tenang juga langkah yang lebar, ujung mantel abu-abu selutut yang ia kenakan bergerak melambai mengikuti irama langkah kakinya yang jenjang.Kilat matanya yang tajam fokus menatap ke depan, seakan tidak terpengaruh oleh baku hantam dua pengawalnya yang sedang membukakan jalan untuknya.Anak buah kakek Li kian berdatangan, Wei Lian dan Wang Wei semakin sibuk berbaku hantam di lobi hotel dengan begitu ricuh.Timmy pun juga sudah tidak bisa tinggal diam, kakinya segera menjejak setiap orang yang berusaha menghalangi.Tangan kokok yang ia miliki juga bergerak lincah menghantam wajah, punggung, dan apapun yang bisa dia hantam untuk memuluskan perjalanannya menemui sang istri demi mencegah pernikahan tidak masuk akal itu terjadi.
Senyum Timmy masih melengkung indah tatkala mengingat wajah cantik yang tersipu setelah kecupan lembutnya dini hari tadi.Jantungnya berdebar ….Sebahagia ini membuat Li Xiao Le senang.Terlebih saat Gendut menyerahkan hasil tes kesehatan Li Xiao Le.Meskipun sudah tahu bahwa Li Xiao Le hamil, tapi bukti otentik ini masih saja menimbulkan ekspresi histeria di wajah Timmy.Itu adalah senjata kuat untuk memenangkan hati kakek Li.'Aku akan segera menjemputmu Xiao Le.'"Cie... cie… ada yang berbunga-bunga nih, mau jadi ayah," ledek Gendut dengan ekspresi nyinyir.Timmy sangat bahagia hingga tak dapat menahan diri untuk menggila.Dipeluknya tubuh gempal gendut sembari tertawa lebar penuh suka cita."Ahahaha… astaga Bos, apa yang kamu lakukan? Nyonya Li bisa salah paham jika melihatmu seperti ini," pekik Gendut melihat tingkah majikannya yang seperti kejatuhan durian runtuh.Tapi bukannya melepas pelukannya Timmy justru mengguncang-guncang tubuh Gendut dengan gemas, hingga tubuh gempal it
Para penjaga mengira Li Xiao Le akan kabur. Membuat Li Xiao merengut sebal, dan mulai mengiba memelas."Kak Timmy, aku tidak bisa ke situ. Cepat ke sini!"Timmy tersenyum dan mendekat membawa paper bag di tangannya.Tanpa memperdulikan dua pengawal yang mengawasinya, Li Xiao Le memeluk Timmy dengan erat dan menghirup dalam-dalam aroma maskulin yang sangat ia rindukan.Timmy kembali tersenyum dan mencium puncak kepala Li Xiao Le. "Aku membawakan apa yang kamu minta.""Terima kasih, tapi biarkan aku seperti ini dulu, aku sangat merindukanmu.""Aku juga, bagaimana kabarmu dua hari ini? Apa masih mual-mual?""Hanya di pagi hari saja, selebihnya aku baik-baik saja.""Oh ya, aku juga membawakanmu vitamin sesuai dengan resep dokter Han, jangan lupa meminumnya secara teratur ya.""Aku sudah tidak sakit, kenapa harus minum obat?""Bukan obat, ini cuma vitamin, supaya kamu kuat dan tidak gampang pingsan seperti kemarin. Aku sangat khawatir jika kamu gampang sakit.""Iya, iya, aku akan meminumny
Dua hari Li Xiao Le sudah merasa sangat tenang, batang hidung Zhang Zui tak lagi tampak di kediaman keluarga Li. Tapi ada hal lain yang justru mengusik kedamaiannya. Ngidamnya mulai tak aturan. Pukul dua dini hari dia masih marah-marah menginginkan makanan tertentu, membuat para pelayan puyeng. Sementara di sisi lain Timmy baru saja selesai menghadiri acara, perasaannya sedikit terusik dan sangat ingin menghubungi Li Xiao Le. Namun, bukan hanya tidak mendapatkan sapaan sayang, Timmy justru menemukan suara yang melengking-lengking menusuk pendengaran. "Xiao Le, kamu ini kenapa? Pagi-pagi buta begini berteriak-teriak seperti itu, kenapa kamu belum tidur?" tanya Timmy sambil menjauhkan ponselnya dari daun telinga. "Tentu saja belum tidur, kalau sudah, mana mungkin aku bisa menjawab panggilanmu. Sudah aku bilang aku tidak mau ayam seperti itu!" "Xiao Le, kamu ini bicara apa?" Timmy semakin bingung dengan teriakan tidak jelas Li Xiao Le. "Eh, maaf, maaf, bukan kamu, tapi aku sedang
Kakek Li kembali ingin memukul Li Xiao Le, tapi saat itu Zhang Zui tertatih keluar dari toilet, perhatiannya terpecahkan kemudian menurunkan tongkatnya."Xiao Zhang, bagaimana keadaanmu?" tanya kakek Li pelan dengan suara sangat prihatin.Zhang Zui belum bisa menjawab lantaran napasnya tersengal, juga saking lemasnya akibat menguras seluruh isi perut selama satu jam lebih."Lihat, kelakuanmu pada calon suamimu, dia sampai lemas seperti itu." Kakek Li tidak berhenti merutuki Li Xiao Le.Li Xiao Le mengintip Zhang Zui yang duduk lemas tidak berdaya, lengkap dengan wajah pucatnya di atas sofa."Maaf," ucap Li Xiao Le pelan dari balik tubuh kakaknya."Apa begitu caramu meminta maaf pada calon suamimu?" bentak kakek Li."Aku takut dipukul Kakek kalau mendekat ke situ, dari tadi Kakek ingin memukulku 'kan!""Haish… kamu ini…." Kakek Li melayangkan tongkatnya ke udara lagi, kembali ingin memukul Li Xiao Le yang bersembunyi di belakang tubuh kakaknya."Jangan pukul dia, Kek!" Zhang Zui bersua
Masih tidak percaya gadis yang selalu ketus, dan mencoba menghindarinya tiba-tiba mengajaknya bermain dengan suara lembut.Zhang Zui menatap kotak yang dibuka Li Xiao Le saat ini.Itu adalah permainan catur china atau disebut juga dengan catur gajah.Zhang Zui meninggalkan keterkejutan, senyumnya mengembang indah dan segera duduk di dekat Li Xiao Le."Jika menang, apa hadiahnya?" tanya Zhang Zui sambil membantu Li Xiao Le memasang koin kayu pada papan catur.Belum sempat Li Xiao Le menjawab, dua pelayan tiba, mereka segera menyajikan dua cangkir teh dan juga kudapan berupa keripik jagung, manisan buah plum, dan juga semangkuk kecil permen berbentuk biji kacang transparan dan berwarna-warni.Dua pelayan itu lantas tidak segera pergi, mereka berdiri mematung tidak jauh dari Li Xiao Le, karena nantinya mereka harus kembali menuang teh hangat di cangkir Li Xiao Le dan Zhang Zui jika sudah kosong."Sudah aku bilang berkali-kali, kalian tidak perlu berdiri seperti manekin begitu, tidak perl
Lamunan Li Xiao Le buyar setelah bau yang sangat menyengat menyeruak masuk ke indra penciuman.Pelayan menyajikan semangkuk mie instan dengan rasa yang tidak dia suka."Siapa yang menyuruh kalian memasak mie luosifen?! Hoek!"Li Xiao Le berlari sambil membekap mulut menuju toilet.Tidak hamil saja dia sangat muak dengan mie instan dengan kuah kaldu siput dan babi yang sangat menyengat itu.Apalagi sekarang sedang hamil, serasa mau pingsan saja setelah mencium baunnya.Untung saja tadi dia sempat merampok pakaian Timmy. Aroma maskulin itu bisa menjadi obat mujarab untuk mengatasi rasa mualnya.Ia segera menjatuhkan diri di atas kasur sembari menutup wajahnya dengan t-shirt putih milik Timmy.Aromanya benar-benar sangat menenangkan seperti aroma terapi.Beberapa detik kemudian dia baru ingat kalau Timmy memasukan sesuatu di dalam tasnya.Li Xiao Le segera memeriksa.Matanya melebar dan terlihat sedikit kesal ketika ada kartu kredit di dalam sana."Apa karena aku terlihat sangat menyedih
Puluhan mata yang menyaksikan kekonyolan Timmy dan Li Xiao Le memunculkan ekspresi aneh yang berbeda-beda dari raut wajah mereka.Ada yang melongo dengan mulut ternganga.Ada yang melotot sampai tidak bisa berkedip.Ada yang gemes sambil meremas kedua tangan mereka.Ada juga yang mupeng sambil cekikak-cekikik tidak jelas dengan membekap mulut.Ada pula yang menutup matanya dengan telapak tangan tapi melirik dari sela jari.Juga ibu-ibu yang mesam-mesem sambil membekap kedua mata anaknya yang kebetulan saat itu sedang lewat.Image Timmy yang biasanya selalu tenang dingin saat di layar kaca, sirna sudah dengan kejadian ini.Sementara yang dilihat saat ini sudah mulai duduk sambil memegangi tubuhnya yang lumayan sakit karena membentur paving setelah tertindih tubuh istrinya.Dia sedikit gusar dengan tingkah Li Xiao Le yang mendadak menjadi aneh bin absurd.Sedangkan Li Xiao Le sama sekali tidak malu atau merasa bersalah, dia masih bersungut-sungut karena belum mendapatkan apa yang dia in