Jodoh Pilihan Dewa

Jodoh Pilihan Dewa

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-05
Oleh:  Kerry PuOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
66Bab
492Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Ribuan tahun yang lalu di kota terpencil bernama Yuzheng. Masyarakat hidup berpasang-pasangan sesuai dengan belahan jiwanya masing-masing. Namun, suatu hari kekecewaan tuan kota memuncak ketika dia tahu belahan jiwanya bukanlah wanita cantik seperti yang dia inginkan. Tuan kota murka dan menolak belahan jiwa pilihan dewa. Dia menginginkan Yun Jiao yang berparas cantik bak seorang dewi. Tuan kota semakin marah kala Yun Jiao memilih mengakhiri hidup demi menolak bersamanya. Akibatnya dia memerintahkan orang untuk membakar Mo Qifeng, dia tidak ingin pria tersebut menggunakan kekuatan belahan jiwa untuk menghidupkan Yun Jiao kembali. Pemberontakan tuan kota membuat dewa marah dan membakar kota Yuzheng dengan komet. Kota yang dipenuhi pohon ceri blossom rata dengan lautan api, tak satupun yang hidup, kecuali kekuatan cinta Mo Qifeng dan Yun Jiao yang abadi. Tapi bagaimana jika kekuatan belahan jiwa hidup di pasangan konyol Timmy dan Li Xiao Le di abat ke-20? Akankah kekuatan itu memperkuat cinta mereka? Ataukah menjadi bumerang dalam pernikahan mereka?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Kembali Bertemu

Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.

Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.

'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'

Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.

Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.

'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'

Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.

Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.

Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.

Mata sipit itu pun melebar.

Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.

Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?

Perempuan mungil dengan paras imut yang menggemaskan, tampak berlari kencang kemudian berhenti tak jauh dari tempat Timmy berdiri.

Ia tak bisa menyembunyikan binar kepanikan juga bingung mencari tempat persembunyian.

Beberapa detik Li Xiao Le terdiam menatap tong sampah di depannya, membuat Timmy penasaran apa yang akan dilakukan istrinya yang sedang hilang ingatan itu?

Tidak lama kemudian Li Xiao Le melepas jaket yang ia kenakan, lantas memasukkan jaket itu ke dalam tong sampah dengan cepat.

Li Xiao Le masih terlihat panik, kilat matanya yang indah mengedar ke segala arah.

Tak satupun tempat yang bisa digunakan untuk menyembunyikan diri, sementara dari kejauhan begitu banyak laki-laki bertubuh besar yang mengenakan setelan jas warna hitam tengah berlari ke arahnya.

Tak ada pilihan lain.

Begitu melihat Timmy di tempat itu, tanpa pikir panjang Li Xiao Le segera mendekat dan memeluk Timmy tanpa permisi.

Ia menyembunyikan wajahnya di dada pria tampan yang tidak lain adalah suaminya sendiri.

Sontak Timmy terkejut, tapi juga ada perasaan bahagia yang menyambangi hati.

'Mungkinkah Li Xiao Le sudah bisa mengingatku kembali?'

Tidak dapat menahan diri lagi, Timmy langsung membalas pelukan Li Xiao Le dengan erat.

Tanpa sadar genangan haru mulai mengembun di pelupuk mata.

Pohon ceri blossom yang tinggal rantingnya tiba-tiba mengeluarkan dua kuncup dan mulai bermekaran secara ajaib, layaknya musim semi.

Bubuk glitter warna biru perlahan juga berpendar mengitari pasutri yang sedang berpelukan.

Sampai semua laki-laki berpakaian jas hitam pergi melewati mereka, Li Xiao Le segera menjulurkan kepala dengan lucu.

Menengok ke kanan dan ke kiri memeriksa barangkali masih ada pengawalnya yang tertinggal di tempat tersebut.

Setelah dirasa aman, barulah ia mencoba melepaskan diri dari pelukan Timmy.

Tapi pelukan pria tersebut begitu erat, Li Xiao Le tidak bisa berkutik. Membuatnya berpikir yang tidak-tidak.

'Gawat! Jangan-jangan aku telah bertemu dengan laki-laki mesum?' pekiknya dalam hati.

Li Xiao Le kembali meronta mencoba melepaskan diri dari pelukan Timmy. "Hei! Lepaskan aku! Kenapa kamu begitu mesum?"

Timmy tersontak mendengar teriakan Li Xiao Le. Kedua tangannya terlepas dari tubuh mungil itu.

"Dasar laki-laki mesum!" Li Xiao Le kembali berteriak memaki. Tak lupa dia juga mengacungkan tinjunya memukul Timmy.

"Aw, aw, aw! Apa-apaan kamu ini? Kenapa kamu memukulku?" pekik Timmy terkejut sembari menangkis pukulan Li Xiao Le yang bertubi-tubi.

Sementara dua pengawal Timmy yang menyaksikan itu malah melongo bingung sendiri.

Mau melerai mereka adalah suami istri, kalau tidak dilerai kok ya kasihan majikannya.

"Kenapa kamu begitu mesum? Siapa yang menyuruhmu memelukku dengan erat begitu?" bentak Li Xiao Le galak sembari melotot tajam.

"Yang memeluk duluan siapa?" Kini Timmy tak mau kalah, ia juga mengeluarkan suara tinggi.

Li Xiao Le tersentak begitu ingat ia duluan yang memeluk laki-laki yang tidak ia kenal.

Kemudian ia meringis bego ketika diserang rasa malu yang begitu mendadak.

Namun, ia segera menatap Timmy lekat-lekat, menyadari ada air di pelupuk mata pria itu. Ia jadi penasaran. "Apa kamu baru saja menangis?"

Timmy baru sadar, ternyata Li Xiao Le belum juga bisa mengingatnya. Ia segera menggelengkan kepala.

"Tidak, baru saja debu masuk ke mataku." Timmy berbohong, dan segera menyeka air matanya.

"Oh ...." Li Xiao Le tampak mengangguk-anggukkan kepalanya, dan berkata, "Tapi ... terima kasih ya kamu telah menyelamatkanku hari ini."

Timmy nyengir sekilas dan sengit.

Kesal.

Baru seneng-senengnya bisa ketemu istri setelah dua tahun tidak bertemu. Eh ... malah digebuki, mana yang gebukin tidak minta maaf lagi.

Li Xiao Le segera berjalan menuju tempat sampah berniat mengambil kembali jaketnya yang barusan ia buang.

"Yah … jadi kotor ...." Wajah Li Xiao Le tampak sedih.

Timmy tersenyum, lantas melepas jaketnya sendiri untuk menyelimutkan jaket tersebut di tubuh Li Xiao Le yang mungil. "Pakai ini saja."

"Eh, tidak perlu."

"Tidak apa-apa pakai saja, udaranya sangat dingin, nanti kamu kedinginan jika tidak memakai jaket," ucap Timmy lembut dan sangat mengayomi.

Li Xiao Le kembali menatap Timmy lekat, dan bergumam dalam hati. 'Ternyata laki-laki ini baik juga.'

"Terima kasih, tapi aku tidak mengenalmu, bagaimana caraku mengembalikannya?" tanya Li Xiao Le pada Timmy.

Timmy tersenyum dan menjawab, "Tidak perlu dikembalikan, ambil saja tidak apa-apa."

'Ternyata laki-laki ini benar-benar orang baik.' Li Xiao Le kembali membatin. "Oh ya, perkenalkan namaku Li ...."

"Li Xiao Le 'kan?" Timmy mendahului.

"Kamu mengenalku?" Li Xiao Le tampak terkejut.

"Tentu saja, siapa yang tidak mengenal salah satu pewaris Liansheng Group yang sangat imut ini."

"Oh ...," 'ternyata kakek telah membuatku terkenal,' lanjut Li Xiao Le dalam hati, kemudian kembali berucap sembari tersenyum canggung.

"Ngomong-ngomong, maaf ya tadi aku memelukmu, soalnya tadi aku bingung mau bersembunyi di mana."

"Tidak apa-apa," jawab Timmy seraya tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, terima kasih atas jaketnya, lain kali kalau kita bertemu lagi aku pasti akan mengembalikannya padamu."

Timmy mengangguk dan melihat Li Xiao Le pergi setelah melambaikan tangan.

Tapi rasa rindu membuat Timmy tak ingin membiarkan perempuan itu berkeliaran sendiri.

Tanpa sepengetahuan Li Xiao Le, diam-diam Timmy mengikutinya.

Seperti yang Timmy duga, Li Xiao Le sama sekali tidak berubah meski ingatannya sedang terganggu.

Dia tetap perempuan ceria yang selalu ramah kepada semua orang.

Timmy tersenyum geli melihat tingkah lucu istrinya, meski umurnya sudah dua puluh tiga tahun, tapi sikap kekanak-kanakan belum juga meninggalkan si pemilik wajah imut. 

Li Xiao Le berlari kecil dengan ceria bak gadis remaja yang berangkat ke sekolah dengan riang.

Kemudian berhenti untuk membeli kembang gula dan bermain dengan anak-anak di pinggir jalan.

Gelak tawa Li Xiao Le terdengar sangat bahagia bersama bocil-bocil yang juga tampak tertawa.

Timmy pun tak bisa menyembunyikan senyum lebar di bibirnya.

"Tuan, tidakkah Anda ingin mengatakan pada nyonya, jika Anda adalah suaminya?"

Pengawal Timmy yang sejak tadi menyertai, tampak prihatin menyaksikan majikannya hanya bisa melihat istrinya dari jarak jauh.

Timmy menarik napas panjang, dan mengembuskan perlahan, ia terlihat tidak berdaya.

"Seandainya aku bisa mengatakan itu Wei, aku takut dia akan syok dan menderita sakit kepala seperti saat di rumah sakit. Aku hanya ingin jantungnya terus berdetak sampai kami menua dan mati bersama."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
ranii
dari bab 15 sampai seterusnya ketawa terus, mpe mules perlu
2025-04-21 11:59:05
0
user avatar
ranii
satu kata untuk novel ini, BENGEK, wkwkwkw,,,, karakternya lawak semua
2025-04-21 11:56:33
0
66 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status