Home / Romansa / Jodoh Pilihan Dewa / 6. Li Xiao Le Putus Asa

Share

6. Li Xiao Le Putus Asa

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2025-02-27 11:21:12

Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.

Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.

Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?

Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.

Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.

Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.

Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.

Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?

Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.

Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.

Timmy hampir tidak bisa menahan diri, dia benar-benar sangat menginginkan Li Xiao Le saat ini, tangannya mulai bergerak, ingin meraih pinggang Li Xiao Le.

Untung saja saat itu Gendut datang menyadarkan mereka. "Bos aku sudah menyelesaikan pekerjaanku."

Secepat kilat Timmy kembali meletakkan tangan ke tempat semula.

Li Xiao Le juga tersentak, dia segera berdiri dengan wajah memerah, dia sangat malu. Dan berucap gagap. "Ma-maaf, aku tidak sengaja."

"Tidak apa-apa." Timmy juga tersenyum canggung dan tampak salah tingkah.

Sedangkan Gendut terus meringis melihat betapa kikuknya pasangan yang baru saja bertemu itu.

Sangat memahami Timmy, sudah pasti majikannya tersiksa dengan situasinya saat ini.

Ibarat mau maju salah, mundur pun juga salah. Memang sangat membingungkan.

"Hee … aku pulang dulu." Li Xiao Le buru-buru berbalik dan beranjak pergi.

"Xiao Le." Timmy memanggil membuat langkah Li Xiao Le berhenti.

"Hm?" sambut Li Xiao Le setelah menoleh.

"Aku akan mengantarmu pulang." Terlihat Timmy berjalan mendekati Li Xiao Le.

Li Xiao Le menunjukan senyum canggung di bibirnya kemudian berkata, "Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri."

"Tidak apa-apa, tidak baik perempuan pergi sendirian." Timmy langsung meraih jemari Li Xiao Le, dan berjalan keluar dari rumahnya.

Li Xiao Le terus menatap jemarinya yang sedang di genggam Timmy saat ini. Ada desiran aneh yang menyambangi dada.

Dia merasa ini bukan hal yang benar.

Li Xiao Le menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Timmy, membuat laki-laki itu refleks menoleh.

"Aku bisa jalan sendiri," ucap Li Xiao Le wajahnya terlihat kaku.

"Oh ...." Timmy mengangguk canggung.

Dalam hati Timmy terus memperingatkan diri sendiri. 'Bersabarlah Timmy, jangan gegabah.'

Di sepanjang perjalanan mereka sama sekali tidak bercakap, Timmy takut salah bicara, sementara Li Xiao Le merasa sangat gugup.

Dari sudut matanya yang indah Li Xiao Le melirik Timmy yang sedang fokus mengemudi, dia baru menyadari betapa tampannya pria di sampingnya ini.

Setelah tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di depan gerbang kediaman megah kakek Li, Timmy segera turun dan membukakan pintu untuk Li Xiao Le.

"Terima kasih, sudah mengantarku pulang," ucap Li Xiao Le sopan.

Timmy mengangguk sembari tersenyum.

Mendadak Li Xiao Le membeku.

'Astaga, senyuman itu, kenapa begitu manis?'

Li Xiao Le berbalik dan berjalan menuju gerbang, takut wajahnya yang merona ditangkap oleh Timmy.

Tapi setelah beberapa langkah Li Xiao Le berhenti dan kembali berbalik.

"Kak Timmy."

"Hmm?"

Timmy yang berdiri di samping mobil masih terlihat tersenyum, dia memang berniat akan masuk mobil setelah Li Xiao Le memasuki gerbang.

"Apakah boleh aku datang ke rumahmu lagi?"

Senyum Timmy semakin mengembang indah, ini yang Timmy nanti-nanti.

"Xiao Le, aku sudah bilang kita adalah teman, datanglah kapanpun saat kamu mau."

'Karena itu adalah rumahmu,' lanjut Timmy dalam hati.

Li Xiao Le tersenyum girang, dia benar-benar terlihat bahagia.

Berjalan dengan riang, kemudian menghilang di balik pintu gerbang yang begitu besar dan kokoh.

"Xiao Le, kamu dari mana saja?"

Suara berat kakek Li segera mengusik pendengaran Li Xiao Le setelah memasuki rumah mewah tersebut.

Senyum di bibir Li Xiao Le berangsur-angsur menghilang, dia mengembuskan napas kasar sekaligus kesal.

"Bersembunyi," jawabnya singkat.

"Xiao Le, kapan kamu akan menurut, dan tidak menyusahkan kakek lagi?"

"Kalau aku sangat menyusahkan Kakek, kenapa tidak membiarkanmu pergi saja? Kembalikan pasporku, aku ingin kembali ke negara I," jawab Li Xiao Le acuh tak acuh.

"Xiao Le, kenapa kamu ini sulit sekali diatur? Aku memilihkan jalan hidup yang lebih baik, tapi kamu selalu menolaknya, temuilah tuan muda Zhang, aku akan mengembalikan paspormu." Suara berat kakek Li terdengar begitu arogan penuh pemaksaan.

Li Xiao Le mendengkus kesal dan berucap memberontak.

"Kakek, aku sudah bilang aku tidak mau berkencan buta, aku belum ingin menikah, jangan terus memaksaku, atau aku benar-benar akan kabur dan tidak kembali ke rumah ini."

Senyum miring terbit di bibir kakek Li, dilanjutkan nada cibiran yang tidak enak didengar.

"Kamu kira dengan mengancam kakek, kamu bisa mendapatkan paspormu kembali? Memangnya kamu bisa pergi ke mana jika tidak punya uang?"

Li Xiao Le kembali mendesah kasar, dan berucap acuh tak acuh. "Terserah Kakek."

Li Xiao Le berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Dan menjatuhkan tubuhnya dengan kasar di atas kasur.

Rasa kesal membuncah, karena ketidakberdayaannya.

Dia sama sekali tak ingin menikah dengan Zhang Zui meski kakek Li mengatakan jika laki-laki tersebut akan menjadi asuransi bagi Li Xiao Le di masa depan.

Sebelumnya Li Xiao Le adalah influencer terkenal di negara I dengan penghasilan yang lebih dari cukup.

Tapi setelah pindah ke Hefei, Li Xiao Le merasa hidupnya sangat tidak berguna, bahkan menjadi tahanan rumah oleh kakeknya.

Perusahaan Liansheng Group milik kakek Li jelas bukan perusahaan kecil.

Mensejahterakan kehidupan cucu-cucunya tidak akan menjadi masalah.

Tapi di tengah banyaknya kalangan yang silau menatap kekayaan keluarga Li, Li Xiao Le justru merasa sangat miskin dan tidak punya apa-apa.

Semua aset yang dia hasilkan dari menjadi influencer disita oleh kakek Li.

Tidak ada uang, tidak diizinkan memegang gadget dalam bentuk apapun. Hingga Li Xiao Le merasa kembali hidup di zaman batu.

Tujuannya jelas, hanya agar Li Xiao Le tidak kembali mengingat Timmy, suaminya.

Li Xiao Le kembali mendesah.

Dia hampir putus asa dengan kehidupannya yang sangat membosankan ini.

Berpikir cukup lama, bagaimana cara melepaskan kekangan kakek Li?

"Mungkin menikahi pengusaha yang bernama Zhang Zui itu juga tidak buruk, aku bosan dikurung di rumah seperti ini."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jodoh Pilihan Dewa   66. Biarkan Aku Menemuinya, atau Aku Akan Mati

    Di salah satu ruangan hotel Li Xiao Le masih menangis tersedu-sedu sembari memegangi dadanya sebelah kiri.Bukan hanya dadanya yang sakit, serpihan ingatan samar saat mengenakan gaun pengantin juga datang silih berganti dengan tidak jelas, membuat kepalanya seperti ditusuk serpihan duri.Dia terus meraung kesakitan membuat orang yang menjaganya khawatir.Namun, saat melapor kepada kakek Li, mereka hanya mendapatkan cibiran kental."Biarkan saja."Kakek Li mengira Li Xiao Le menggunakan sedikit trik untuk mencoba melarikan diri.Kekek Li sudah tidak bisa mentolerir lagi, terlebih keluarga Zhang terus mendesak dan mempertanyakan status Li Xiao Le dengan Timmy.Kemunculan Li Xiao Le di layar kaca bersama Timmy saat menghadiri acara award, dan juga ketika Li Xiao Le mencium Timmy agar dibelikan jagung bakar itu juga tertangkap oleh kamera.Dan sekarang menjadi topik menggemaskan para fans di dunia maya.Terlebih saat aksi kejar-kejaran Li Xiao Le dengan Timmy kala meminta kaos di pelatara

  • Jodoh Pilihan Dewa   65. Berjuang

    Suasana ricuh tak bisa dielakkan sesampainya Timmy di Lianchen hotel.Wei Lian dan Wang Wei yang berjalan di depan segera menjejak dan memberi pukulan pada anak buah kakek Li yang mencoba menghalangi langkah Timmy untuk menemui istrinya.Timmy masih berjalan dengan tenang juga langkah yang lebar, ujung mantel abu-abu selutut yang ia kenakan bergerak melambai mengikuti irama langkah kakinya yang jenjang.Kilat matanya yang tajam fokus menatap ke depan, seakan tidak terpengaruh oleh baku hantam dua pengawalnya yang sedang membukakan jalan untuknya.Anak buah kakek Li kian berdatangan, Wei Lian dan Wang Wei semakin sibuk berbaku hantam di lobi hotel dengan begitu ricuh.Timmy pun juga sudah tidak bisa tinggal diam, kakinya segera menjejak setiap orang yang berusaha menghalangi.Tangan kokok yang ia miliki juga bergerak lincah menghantam wajah, punggung, dan apapun yang bisa dia hantam untuk memuluskan perjalanannya menemui sang istri demi mencegah pernikahan tidak masuk akal itu terjadi.

  • Jodoh Pilihan Dewa   64. Selamatkan Kota Dulu

    Senyum Timmy masih melengkung indah tatkala mengingat wajah cantik yang tersipu setelah kecupan lembutnya dini hari tadi.Jantungnya berdebar ….Sebahagia ini membuat Li Xiao Le senang.Terlebih saat Gendut menyerahkan hasil tes kesehatan Li Xiao Le.Meskipun sudah tahu bahwa Li Xiao Le hamil, tapi bukti otentik ini masih saja menimbulkan ekspresi histeria di wajah Timmy.Itu adalah senjata kuat untuk memenangkan hati kakek Li.'Aku akan segera menjemputmu Xiao Le.'"Cie... cie… ada yang berbunga-bunga nih, mau jadi ayah," ledek Gendut dengan ekspresi nyinyir.Timmy sangat bahagia hingga tak dapat menahan diri untuk menggila.Dipeluknya tubuh gempal gendut sembari tertawa lebar penuh suka cita."Ahahaha… astaga Bos, apa yang kamu lakukan? Nyonya Li bisa salah paham jika melihatmu seperti ini," pekik Gendut melihat tingkah majikannya yang seperti kejatuhan durian runtuh.Tapi bukannya melepas pelukannya Timmy justru mengguncang-guncang tubuh Gendut dengan gemas, hingga tubuh gempal it

  • Jodoh Pilihan Dewa   63. Di Kehidupan Ini Timmy Harus Mendapatkan Kesengsaraan

    Para penjaga mengira Li Xiao Le akan kabur. Membuat Li Xiao merengut sebal, dan mulai mengiba memelas."Kak Timmy, aku tidak bisa ke situ. Cepat ke sini!"Timmy tersenyum dan mendekat membawa paper bag di tangannya.Tanpa memperdulikan dua pengawal yang mengawasinya, Li Xiao Le memeluk Timmy dengan erat dan menghirup dalam-dalam aroma maskulin yang sangat ia rindukan.Timmy kembali tersenyum dan mencium puncak kepala Li Xiao Le. "Aku membawakan apa yang kamu minta.""Terima kasih, tapi biarkan aku seperti ini dulu, aku sangat merindukanmu.""Aku juga, bagaimana kabarmu dua hari ini? Apa masih mual-mual?""Hanya di pagi hari saja, selebihnya aku baik-baik saja.""Oh ya, aku juga membawakanmu vitamin sesuai dengan resep dokter Han, jangan lupa meminumnya secara teratur ya.""Aku sudah tidak sakit, kenapa harus minum obat?""Bukan obat, ini cuma vitamin, supaya kamu kuat dan tidak gampang pingsan seperti kemarin. Aku sangat khawatir jika kamu gampang sakit.""Iya, iya, aku akan meminumny

  • Jodoh Pilihan Dewa   62. Mempermudah Jalan

    Dua hari Li Xiao Le sudah merasa sangat tenang, batang hidung Zhang Zui tak lagi tampak di kediaman keluarga Li. Tapi ada hal lain yang justru mengusik kedamaiannya. Ngidamnya mulai tak aturan. Pukul dua dini hari dia masih marah-marah menginginkan makanan tertentu, membuat para pelayan puyeng. Sementara di sisi lain Timmy baru saja selesai menghadiri acara, perasaannya sedikit terusik dan sangat ingin menghubungi Li Xiao Le. Namun, bukan hanya tidak mendapatkan sapaan sayang, Timmy justru menemukan suara yang melengking-lengking menusuk pendengaran. "Xiao Le, kamu ini kenapa? Pagi-pagi buta begini berteriak-teriak seperti itu, kenapa kamu belum tidur?" tanya Timmy sambil menjauhkan ponselnya dari daun telinga. "Tentu saja belum tidur, kalau sudah, mana mungkin aku bisa menjawab panggilanmu. Sudah aku bilang aku tidak mau ayam seperti itu!" "Xiao Le, kamu ini bicara apa?" Timmy semakin bingung dengan teriakan tidak jelas Li Xiao Le. "Eh, maaf, maaf, bukan kamu, tapi aku sedang

  • Jodoh Pilihan Dewa   61. Haruskah Menyelinap Seperti Pencuri

    Kakek Li kembali ingin memukul Li Xiao Le, tapi saat itu Zhang Zui tertatih keluar dari toilet, perhatiannya terpecahkan kemudian menurunkan tongkatnya."Xiao Zhang, bagaimana keadaanmu?" tanya kakek Li pelan dengan suara sangat prihatin.Zhang Zui belum bisa menjawab lantaran napasnya tersengal, juga saking lemasnya akibat menguras seluruh isi perut selama satu jam lebih."Lihat, kelakuanmu pada calon suamimu, dia sampai lemas seperti itu." Kakek Li tidak berhenti merutuki Li Xiao Le.Li Xiao Le mengintip Zhang Zui yang duduk lemas tidak berdaya, lengkap dengan wajah pucatnya di atas sofa."Maaf," ucap Li Xiao Le pelan dari balik tubuh kakaknya."Apa begitu caramu meminta maaf pada calon suamimu?" bentak kakek Li."Aku takut dipukul Kakek kalau mendekat ke situ, dari tadi Kakek ingin memukulku 'kan!""Haish… kamu ini…." Kakek Li melayangkan tongkatnya ke udara lagi, kembali ingin memukul Li Xiao Le yang bersembunyi di belakang tubuh kakaknya."Jangan pukul dia, Kek!" Zhang Zui bersua

  • Jodoh Pilihan Dewa   60. Diam-diam Menyerang

    Masih tidak percaya gadis yang selalu ketus, dan mencoba menghindarinya tiba-tiba mengajaknya bermain dengan suara lembut.Zhang Zui menatap kotak yang dibuka Li Xiao Le saat ini.Itu adalah permainan catur china atau disebut juga dengan catur gajah.Zhang Zui meninggalkan keterkejutan, senyumnya mengembang indah dan segera duduk di dekat Li Xiao Le."Jika menang, apa hadiahnya?" tanya Zhang Zui sambil membantu Li Xiao Le memasang koin kayu pada papan catur.Belum sempat Li Xiao Le menjawab, dua pelayan tiba, mereka segera menyajikan dua cangkir teh dan juga kudapan berupa keripik jagung, manisan buah plum, dan juga semangkuk kecil permen berbentuk biji kacang transparan dan berwarna-warni.Dua pelayan itu lantas tidak segera pergi, mereka berdiri mematung tidak jauh dari Li Xiao Le, karena nantinya mereka harus kembali menuang teh hangat di cangkir Li Xiao Le dan Zhang Zui jika sudah kosong."Sudah aku bilang berkali-kali, kalian tidak perlu berdiri seperti manekin begitu, tidak perl

  • Jodoh Pilihan Dewa   59. Apa Gadis Ini Sudah Menerimanya?

    Lamunan Li Xiao Le buyar setelah bau yang sangat menyengat menyeruak masuk ke indra penciuman.Pelayan menyajikan semangkuk mie instan dengan rasa yang tidak dia suka."Siapa yang menyuruh kalian memasak mie luosifen?! Hoek!"Li Xiao Le berlari sambil membekap mulut menuju toilet.Tidak hamil saja dia sangat muak dengan mie instan dengan kuah kaldu siput dan babi yang sangat menyengat itu.Apalagi sekarang sedang hamil, serasa mau pingsan saja setelah mencium baunnya.Untung saja tadi dia sempat merampok pakaian Timmy. Aroma maskulin itu bisa menjadi obat mujarab untuk mengatasi rasa mualnya.Ia segera menjatuhkan diri di atas kasur sembari menutup wajahnya dengan t-shirt putih milik Timmy.Aromanya benar-benar sangat menenangkan seperti aroma terapi.Beberapa detik kemudian dia baru ingat kalau Timmy memasukan sesuatu di dalam tasnya.Li Xiao Le segera memeriksa.Matanya melebar dan terlihat sedikit kesal ketika ada kartu kredit di dalam sana."Apa karena aku terlihat sangat menyedih

  • Jodoh Pilihan Dewa   58. Berutang Budi Itu Tidak Enak

    Puluhan mata yang menyaksikan kekonyolan Timmy dan Li Xiao Le memunculkan ekspresi aneh yang berbeda-beda dari raut wajah mereka.Ada yang melongo dengan mulut ternganga.Ada yang melotot sampai tidak bisa berkedip.Ada yang gemes sambil meremas kedua tangan mereka.Ada juga yang mupeng sambil cekikak-cekikik tidak jelas dengan membekap mulut.Ada pula yang menutup matanya dengan telapak tangan tapi melirik dari sela jari.Juga ibu-ibu yang mesam-mesem sambil membekap kedua mata anaknya yang kebetulan saat itu sedang lewat.Image Timmy yang biasanya selalu tenang dingin saat di layar kaca, sirna sudah dengan kejadian ini.Sementara yang dilihat saat ini sudah mulai duduk sambil memegangi tubuhnya yang lumayan sakit karena membentur paving setelah tertindih tubuh istrinya.Dia sedikit gusar dengan tingkah Li Xiao Le yang mendadak menjadi aneh bin absurd.Sedangkan Li Xiao Le sama sekali tidak malu atau merasa bersalah, dia masih bersungut-sungut karena belum mendapatkan apa yang dia in

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status