Share

Bab 50 Menumpahkan Amarah

“Brengsek, apa yang telah kukatakan tadi?? Hah!!” umpat Bara bermonolog pada dirinya sendiri.

Tangan kanannya mengepal sempurna dengan memukul-mukul meja kerja yang berada di depannya. Tak seharusnya dia mengatakan hal itu pada gadis yang masih ia cintai. Hanya karena dirinya yang gugup sehingga kata-kata yang keluar dari mulutnya tak sesuai dengan isi hati. Terlambat sudah. Tamparan dari Rena tadi juga tidak akan membuat semua kembali seperti semula.

Bara mengembuskan napasnya dengan kasar. Ucapan sang Tante malam tadi perlahan kembali berputar di otaknya.

“Apa karena sindrom itu dia menjauhiku? Ren, apa kamu menderita sindrom MRKH seperti yang dikatakan Tanteku? Kalau iya, kamu tidak sedang baik-baik saja sekarang,” gumam pria itu kembali bermonolog pada dirinya sendiri.

Tanpa berpikir lagi dia segera bergegas ke luar ruangan. Pandangannya menyapu habis semua sisi meja kerja Rena yang berada di samping meja sekretarisnya. Kosong. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status