Share

bab 9. Bantuan Gibran

"Mas Sean, bangun Mas, sudah pagi." Dira membangunkan Sean di kamarnya. kini Sean tak mengunci pintu kamarnya.

"Uh ...." Sean menggeliatkan tubuhnya. Dilihatnya Dira berdiri di dekat ranjangnya. Tubuhnya terlihat sudah mandi. Sean segera menarik tangan Dira, masuk dalam pelukannya. Dira kaget, dan segera melepaskan pelukan itu.

"Kenapa, aku kan suamimu?" tanya Sean bingung.

"Iya— tapi aku kan malu." Pipi Dira bersemu merah.

Sean tersenyum, "Iya, maaf ya, aku —"

"Sudahlah.," Dira bangkit dari samping Sean. "Bangunlah, dan shalat subuh. Aku mau membuatkan kopi untukmu, eh, pengin sarapan apa?"

"Hem, kaya kemarin, nasi goreng itu tuh, sama telor ceplok setengah matang."

"Oke, Mas, aku buatkan?" Dira melenggang, namun segera Sean menarik tangan istrinya.

"Apa nggak sewa asisten rumah tangga saja, aku nggak mau kau cape. "

"Nggak usah, Mas kan tahu, aku masih bisa melakukanya dan sudah terbiasa. nanti saja kalau aku butuh." jawab Dira. walaupun tak menyukai dengan adanya asisten rumah tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status