Sementara di luar sana, Riyan ngomel sendiri sambil masuk kedalam mobilnya.
"Key... Key... Sampai kapan pun gue gak akan nyerah buat dapetin lo." Gumannya pelan. Mobil Riyan melaju di jalan raya dengan mulus, tak terasa dia sudah berada di depan caffe nya sendiri tapi di lihatnya mobil Riko tampak terparkir rapi di sisi caffenya.
Dalam hatinya bergumam. "Ngapain Riko malem-malem ke caffe gue." Setelah menghenti mobilnya Riyan pun turun.Sementara di sisi caffenya Riko terus menatapnya, sambil menebarkan senyum palsu kearah Riyan.
"Hei Riyan." Sapanya kemudian, perlahan dia berjalan mendekati Riyan.
"Mau apa lo?!" Nada Riyan terdengar sinis, karena, ternyata Riko malam itu tidak sendirian.Ada tiga orang lelaki di belakangnya.
"Tenang Gue gak bermaksud jahat kok." Riko tersenyum lagi, kali ini sambil merangkul pundak Riyan, dengan tangan kanannya. Riyan pun menjadi sedikit risih. "Tolong jelasin ke gue, apa maksud lo ngirim foto hasil editan yang
KEESOKAN HARINYASeperti biasa Pagi-pagi begini, Keyla pasti sedang berkutik dengan kegiatan nya di dapur. Dua hari yang lalu dia pernah merasa sangat terpuruk, sehingga semua pekerjaan nya hampir-hampir ia lalaikan semua. Keyla sedang mengiris bawang bombay untuk mencampurkan adonan omelet nya. Menurut nya membuat menu sarapan pagi harus lah lebih praktis."Sayang?" sapa Andriek tiba-tiba sambil memeluk Keyla dari belakang."Andriek! Apaan sih lo ngagetin aja!" Keyla memarahi nya karena Andriek terasa membuat jantung nya copot.Lelaki itu tersenyum. "Maaf, emang kamu lagi ngelamunin apa?" Tanya nya."Apa perlu gue kasi tahu.""Sejak kapan sih, kamu udah mulai main rahasia-rahasian sama Aku." Andriek semakin mempererat pelukan nya."sejak hari ini.""Jangan, Aku mau kamu selalu terbuka sama Aku." Sambung Andriek lagi."Iya bercanda doang kok, udah ah minggir lagi masak nih, ganggu tau!" Keyla berusaha menyingkirkan tanga
Andriek kini memperbaiki posisinya, dia merentangkan tangannya, dan mulai merasakan angin yang berhembus sangat dingin. Setelah satu menit akhirnya keyla kembali. Keyla kemudian duduk di tepian ranjang tiba-tiba saja Andriek langsung menarik pundaknya. Hingga membuat tubuh sang isteri jatuh menindih tubuhnya.Sejenak mereka saling berpandangan..Saling mengagumi keindahan yang mereka miliki. Tanpa ragu dan tanpa harus menunggu lama, Andriek pun semakin mendekatkan wajahnya, serta menempelkan bibirnya pada bibir keyla. Dalam sekejap keduanya berciuman terasa hangat manis bercampur menjadi satu."Aku mencintai kamu sayang." Ucap Andriek lembut di sela-sela ciuman mereka. Ia lanjutkan lagi kali ini lebih panas. Dia memainkan lidahnya di sana. Membuat pertahanan Keyla seketika meruntuh, nafasnya pun berpacu sangat kencang. Sesekali Andriek memberinya jeda untuk mengambil oksigen. Kini tangan Andriek menelusuri setiap lekuk tubuh indah Key, hingga membuat wanita itu be
Keyla pulang dengan sakit hati yang ia bawa, kenapa Riko tega sekali mengacam dirinya. Apakah sekarang dia benar-benar akan menghancurkan pernikahan yang baru saja Keyla bina. Sungguh kejam Riko, hatinya telah di butakan oleh cinta. Keyla turun dari taksi membayar dan kemudian masuk dengan langkah yang tak pernah ada semangat. Ketakutan datang seperti mengikat dirinya.Ceklek...Dia membuka pintu kamar, meletakan baby Ken di atas box bayi. Perlahan langkahnya mendekati ranjang tempat tidur yang telah menjadi saksi cinta mereka. Keyla membaringkan tubuhnya memejamkan mata untuk sejenak. Dia lelah, bukan, bukan fisiknya yang lelah tapi otaknya.Bagaimana mungkin dia akan pergi meninggalkan Andriek, lalu menceraikan Andriek dengan paksa. Bukan kah itu suatu kebodohan? Dia baru saja akan memulai rumah tangga mereka dengan cinta. Setelah adanya perjodohan paksa. Ya itu dulu, ketika Keyla tak pernah bisa berpikir sangat jernih.
Di kantor Reza.Andriek masih terlihat sibuk di meja kerjanya. Hari ini adalah, hari kedua dia bekerja, tentu nya itu masih sangat berat bagi dia, di tambah lagi, dia belum memiliki sebuah pengalaman layaknya pekerja yang profesional.Ceklek...Terdengar pintu di buka. Dan muncul lah wajah tampan si Reza dengan segala pesona yang ada di dalam dirinya. Dia tersenyum. Andriek menatapnya saja."Hai, bagaimana jabatan yang ku berikan? Apa kau masih susah mengimbanginya?" Tanya Reza datar. Sambil memperhatikan setiap inci wajah sahabatnya itu."Ya, ini sangat sangat membuatku pusing tujuh keliling Reza. Eeh bukan Reza, maksudku president." Jawabnya pelan.Reza tersenyum sedikit. "Sejak kapan, Aku memerintahkan mu mengubah nama panggilanku Ndriek?""Sejak Aku mulai bekerja di perusahaan milikmu Pak.""Ah Kau ini biasa sajalah.""Kenapa? Bukankah itu suatu penghormatan yang ku lakukan buat atasanku. Bos lebih tepatnya." Andriek mem
"Gue rasa pertemuan kita udah cukup Rik, gue mau pulang dan masih banyak kesibukan yang musti Gue kerjain." Jawab Key mantap sambil mengangkat tubuh mungil baby Ken yang masih dalam keadaan tenang di atas meja."Jika, itu pilihan yang terbaik buat lo, pergilah tapi setelah ini jangan pernah menyesal lo ngak akan pernah liat Andriek untuk selamanya."Keyla langsung menghentikan aktifitasnya sejenak, Riko benar-benar membuat pikiran nya semakin gundah. "Apa ini artinya lo ngancem gue?""Ya, tentu saja ini adalah sebuah ancaman, permainan baru akan segera di mulai Key.""Apakah lo udah gila?""Gue hanya gila karena cintamu. Semoga lo ngak akan salah dalam bertindak." Riko tersenyum licik. Strategi terakhir yang dia miliki adalah dengan cara mengancam."Gue ngak takut sama ancaman lo!""Oh, benarkah? Bagaimana jika Andriek pergi dari dunia ini selamanya meninggalkan lo sendiri dan tentu nya itu karena kesalahan dari lo sendiri.""A
Jam dinding menunjukan pukul 09:00 WIBDan Keyla teringat akan janji orang misterius itu, agar menemui nya di caffe mawar. Ya, keyla akan menepati nya lagian ini berhubungan dengan suami nya. 10 menit kemudianTaksi berhenti tepat di depan halaman yang cukup luas milik caffe mawar. Kendaraan yang terparkir pun tidak terlalu banyak. Apa mungkin karena ini masih pagi ya? mungkin saja. Sehingga para pengunjung belum memenuhi caffe itu. Dengan langkah yang sedikit ragu Keyla menjejak kan kaki nya pada anak tangga. Kini jantung nya seperti berhenti untuk berdetak, ada kegugupan yang dia rasa. Namun pada akhirnya dia buka juga pintu penghalang itu. Dia menatap kesekeliling cafee hatinya bertanya di mana orang misterius itu? "Dreett.." Ponsel milik nya bergetar, dengan tangan yang gemetar keyla langsung merogoh tas nya untuk mengambil ponselnya. "Lo nyariin gue? Gue pakai baju merah samperin gue kesini." Keyla langsung menekan tombol off dan se