Share

22. Hadiah untuk Lintar

Setelah berlalunya Dian, datang seorang staf kantor lainnya. Staf itu memberitahukan Lintar, bahwa dirinya diminta untuk menghadap atasannya yang merupakan pemilik utama perusahaan tersebut.

Saat itu juga, Lintar bangkit dan langsung keluar dari ruangannya untuk menemui bosnya yang berada di ruangan utama di kantor tersebut.

Lintar disambut hangat oleh rekan kerjanya, terutama rekan kerja wanita. Sikap mereka sangat mengganggu Lintar dan membuatnya merasa tidak nyaman.

Meskipun demikian, Lintar selalu berusaha menyembunyikan perasaan tidak nyamannya itu. Lintar tetap menjaga sikap, ia selalu menampakkan keceriaan dan selalu tersenyum ramah kepada semuanya.

"Hai tampan!" sapa salah seorang wanita sambil tersenyum menyambut kehadiran Lintar.

"Pak Lintar sini dulu dong!" teriak wanita lainnya.

'Menyebalkan sekali sikap mereka, memangnya aku ini artis?!' umpat Lintar dalam hati.

Lintar hanya tersenyum sambil mengangguk pelan, ia tidak menampakkan sikap tidak senangnya kepada rekan-r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status