Share

Rencana Indira

Bian terus menatap jendela. Di luar sedang hujan. Atensinya hanya berputar pada rintik yang jatuh dengan riak. Tak sedikit pun ia palingkan perhatiannya. Sejak semalam, dokter mengatakan bahwa ia sudah membaik. Anjuran untuk beristirahat di rumah pun sudah dokter tersebut sampaikan. Namun, Bian meminta waktu untuk berada di rumah sakit ini lagi setidaknya satu hari tambahan.

Bukan karena ia menyukai sakit atau karena ingin mencium bau obat-obatan yang menyengat, melainkan hanya karena di tempat ini ia merasakan keheningan. Tidak ramai dan tidak banyak tuntutan.

Baik Rentina maupun David ia pinta untuk pulang. Mereka cukup renta untuk mengurusi Bian siang dan malam. Bian sadar diri bahwa dia bukanlah anak satu-satunya mereka. Dalam arti kata, kedua adiknya juga membutuhkan kehadiran orang tua mereka. Bian tidak pernah semanja ini ketika ia sakit setelah kedua orang tuanya resmi bercerai. Biasanya ia akan merawat luka itu dengan sendiri dan setelah menikah, Byanca lah ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status