Share

Bab 16 - Di Rumah Makan

RUDI meminta pelayan rumah makan menggabungkan meja untuk mereka. Setelah mereka duduk, Rudi berkata kepada Heru.

“Her, kamu sama Bunga ya, sekarang?” matanya menatap Heru tajam.

Aduh, Rudi! Kok pertanyaannya seperti itu? Muka Heru menjadi pucat, begitu juga dengan Bunga.

“Rudi,” tegur Astrid. “Pertanyaannya kok gitu sih? Emang kenapa kalau mereka bersama?”

Menyadari kesalahannya, Rudi jadi sibuk menjelaskan. “Sorry… sorry… maksudku… kalian…” Dia mengacukan dua telunjuknya, kiri dan kanan, lalu didempetkan. Dia mengangguk-angguk ke arah Heru dengan mimik nakal menggoda.

Heru dan Astrid mungkin sudah mengenal sifat Rudi yang ceplas-ceplos semaunya, tidak memikirkan orang lain mengerti atau tidak. Tetapi Bunga, bisa saja dia akan mengira kalau Heru itu suka ganti-ganti pacar!

Akhirnya Heru mengambil inisiatif. “Bunga, jangan kamu dengarkan bos Wiro ini!” katanya.

Ketiga temannya itu menjadi bingung. “Kok Wiro?” tanya Bunga.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status