Share

Bab 17 - Maira

HERU merasakan bau harum yang sangat menggoda ketika Maira duduk di sampingnya. Otomatis bagian sensitif Heru berreaksi.

“Eh, Maira… tinggal sendiri di sini?” tanya Heru sambil meneguk siropnya. Ketika mengangkat gelasnya, mata Heru bisa memandang wanita itu dengan leluasa.

Wanita itu cantik, manis. Kulitnya juga masih kencang. Rambutnya hitam dan lurus, dibiarkan tergerai. Ada titik-titik keringat masih menempel di dahinya, mungkin karena repot membawa barang-barang tadi, sedikit membasahi anak rambutnya. Tetapi itu justru menambah manis wajahnya. Bedaknya yang putih merata di wajah, dan bibirnya dipoles dengan lipstik merah… namun tidak terlalu merah.

“Sekarang, iya, sendiri,” jawab Maira sambil mengangkat rambutnya ke atas kuping, sehingga wajah dan lehernya menjadi lebih terbuka. Heru melihat, blus putih yang dipakai Maira, kancing atasnya terbuka sehingga menampilkan bagian dadanya hingga ke belahannya. Tampak gundukan kenyal mendorong blus itu hingga me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status