Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.
Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.
Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.
Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.
Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sashuang menunggu sementara dia bergegas ke arah toko emas dan menunjukkan beberapa tael emas yang ada di dalam kantong tersebut.
Pemilik toko emas tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
“Kau yakin gadis itu mau menjual semua uang emas yang dia punya ini?”
“Bos Wu, gadis itu mengatakan jika dia membutuhkan uang untuk biaya hidup. Gadis itu cantik, tapi cara dia berpakaian sangat aneh. Kalau saja aku tak datang tadi ke butik, tentu dia akan terus menerus menjadi bahan olok-olok pegawai sana. Jadi bagaimana? Apa Bos Wu sanggup membayar uang tael emas satu kantong itu?”
Bos Wu tertawa lalu mengangguk. Kapan lagi dia mendapatkan emas dengan kualitas terbaik. Dia tak perlu tahu darimana asal uang emas yang dimiliki Sashuang selama mendatangkan banyak keutungan baginya dan toko.
“Aku sanggup membayarnya, bahkan jika dia masih memiliki sepuluh kantong lagi, aku akan membeli semuanya!” seru Bos Wu dengan sombong.
Bos Wu melempar-lemparkan kantong sutera milik Sashuang, kedua matanya berbinar-binar seakan dia baru saja menemukan harta karun berharga dari negeri antah berantah. Lelaki muda yang bekerja di tokonya sedikit bingung melihat wajah Bos Wu yang terlihat sangat ceria, tak biasanya laki-laki tua itu menunjukkan wajah senang.
Selama ini orang tahu, pemilik toko emas itu adalah seseorang yang sangat ketus dan menyebalkan!
Apakah perangai seseorang bisa berubah jika dihadapkan dengan sejumlah harta karun berharga?
“Lalu bagaimana, Bos?”
“Katakan pada gadis itu untuk memberikan nomor rekeningnya padaku, aku akan mentransfer sejumlah uang yang sangat besar ke rekeningnya,” jawab Bos Wu dengan semangat sembari menimang-nimang kantong sutera itu.
“Baiklah, akan aku sampaikan,” jawab pegawai toko.
Sementara di butik, perlakuan para karyawan terhadap Sashuang menjadi berubah drastis. Mereka memersilakan Sashuang untuk mencoba banyak model pakaian.
Akhirnya Sashuang mendapatkan cukup banyak setelan pakaian yang menurutnya sangat cocok.
Zheng Shi mendekatinya dan berkata dengan lembut, “Nona, sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya? Apakah kau tinggal di Distrik Kota Zhen?”
Sashuang menatap wajah Zheng Shi cukup lama, membuat laki-laki tampan itu menjadi salah tingkah.
“Permisi, apa ada sesuatu yang salah di wajahku?”
“Eh, tidak. Aku ... Aku tak tahu di mana Distrik Kota Zhen yang kau maksud. Aku tak punya rumah, aku pun baru tiba entah berapa saat yang lalu di sini.”
Dia buta akan waktu di bumi.
Sashuang hanya tahu perhitungan waktu dan penanggalan di langit, jika dia menjawab dengan jujur, reaksi pertama yang diberikan Zheng Shi pasti mengira jika dia adalah orang yang baru saja lepas dari rumah sakit jiwa.
“Oh, jadi kau baru saja tiba di kota ini? Apa kau mencari tempat tinggal?”
“Iya,” jawab Sashuang dengan polosnya, lalu memamerkan senyuman termanis yang dimilikinya.
“Kebetulan aku memiliki beberapa bisnis properti di sini, salah satunya aku memiliki beberapa komplek apartemen. Mungkin jika kau berminat, aku bisa membantumu mencarikan tempat tinggal, bagaimana?”
Setidaknya ada beberapa hal yang dimengerti Sashuang.
Di bumi, semua menggunakan mata uang yang berbeda dengan Kerajaan Langit, juga makhluk bumi memiliki banyak sebutan untuk sebuah tempat tinggal dan semua istilah-istilah asing itu membuatnya sakit kepala; apartemen, kondominium, villa, mansion, lalu entah apalagi setelah ini.
Orang-orang di bumi terlihat begitu berbeda dengan di langit, di langit mereka semua terlihat sangat anggun di mata Sashuang, belum lagi cara berbicara makhluk bumi pun berbeda, banyak istilah yang masih belum dipahaminya.
"Apakah untuk mendapatkan tempat tinggal, aku pun harus membayar dengan mata uang kalian?" tanya Sashuang ragu. Dia tak mau sampai kejadian di restoran dan di butik terulang kembali.
Dia tak mau dipermalukan untuk kesekian kalinya!
"Ya, semua menggunakan Yuan," jawab Zheng Shi.
Setiap Sashuang menatap wajah Zheng Shi, dia seperti melihat lingkaran cahaya emas mengelilingi laki-laki itu, auranya terliihat seperti aura seorang bangsawan. Wajah Zheng Shi benar-benar sangat tampan, bagaimana mungkin ada ciptaan Tuhan yang begitu sempuran di mata Sashuang.
Sashuang memalingkan wajahnya ke arah lain, dia takut jika terlalu lama memandangi wajah Zheng Shi dia bisa mimisan karena tak kuat menahan pesona laki-laki yang begitu sempurna itu.
"Kau baik-baik saja?" tanya Zheng Shi ketika melihat wajah Sashuang yang berubah menjadi sangat merah.
Tiba-tiba terlintas sebuah ide di kepala Sashuang, jika dia harus mencari tempat tinggal di bumi dan mengeluarkan sejumlah uang, kenapa dia tidak tinggal saja di tempat Zheng Shi dan membayar uang sewanya pada laki-laki itu?
Laki-laki itu begitu baik untuknya, dengan memberikan uang sewa itu pada Zheng Shi, Sashuang merasa dia bisa membalas kebaikan Zheng Shi. Dia tak pernah tahu, laki-laki di hadapannya itu justru tak begitu membutuhkan uang bahkan lebih senang menghamburkan uang!
"Bagaimana kalau aku ikut tinggal di rumahmu, dan aku membayar uang sewa itu untukmu? Bukankah dengan begitu kau bisa menghasilkan uang dariku?" ucap Sashuang penuh semangat.
Pernyataannya barusan membuat Zheng Shi tak mampu berkata-kata!
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah