Share

Boy Marah Besar

Setelah acara pertemuan dengan kawan lamanya kini kedua orang tua Maya bergegas menuju kamar karena badannya sudah sangat lelah apalagi ibunya yang tadi harus ke pasar dengan seribu drama yang dialami majikan dan anaknya.

Begitu juga dengan Maya yang ingin masuk ke kamar namun dicegah oleh Boy.

"Ada apa sih pak?" tanya Maya kaget.

"Ikut saya," ajak Boy terus menggengam tangan Maya erat.

"Mau kemana pak? Aku mau bersih-bersih," protes Maya.

"Jangan membantah," gertak Boy dan Maya hanya diam saja.

"Handoko antarkan kami, cepat," suruh Boy dengan suara sedikit meninggi.

"Si..siap pak," jawab Handoko lalu bergegas melajukan mobil dengan arah yang tidak jelas, setiap kali ditanya Boy hanya meminta lurus dan lurus saja.

"Pak," panggil Handoko hati-hati.

"Apalagi? Udah saya katakan jalan aja lurus," pekik Boy kesal.

"Saya tau pak, tapi.." jawab Handoko terpotong oleh Boy.

"Tapi apa? Jangan banyak protes, mau saya potong gajimu selama 6 bulan?" ancam Boy serius.

"Aduh jangan pak,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status