Share

BAB 8

Mas!"

"Gani!"

Zahra dan Mas Gani kompak teriak, sementara aku tersenyum pada mereka.

"Kenapa?"

"Mas, tolong jangan lakukan itu!" pinta Zahra.

"Kenapa?"

"Aku malu, Mas."

"Iya, Gan. Apalagi, banyak temanku di area ini. Tolong, selamatkan harga diriku. Jangan arak kami," pinta Mas Beni dengan melas.

Aku tertawa. Lucu. Mereka sungguh lucu.

"Untuk apa malu, Mas? Zah? Bukannya kalian sudah tak memilikinya lagi? Bahkan berzina saja kalian tak malu pada Allah. Ini cuma dilihat makhluknya Allah saja, kalian malu?"

"Mas, tolong."

"Jangan mau enaknya saja kamu, Zah. Kamu menyakiti Ibu dan aku, kamu juga harus menerima konsekwensinya. Arak saja mereka!"

"Aku janji nggak akan melakukannya lagi, Mas. Aku khilaf."

"Aku tak peduli nantinya mau kamu lakuin apa nggak, karena itu sudah bukan urusanku."

"Mas, jangan begitu."

"Sejak kapan?" tanyaku.

"Ya? Sejak kapan kalian berhubungan di belakangku dan Mbak Sinta?" tanyaku sambil menatap tajam Zahra, dan juga Mas Beni.

"E-empat tahun."

Mataku membeliak se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
sekarang hanya nonton iklan makanya saya lancar bacanya
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
kenapa nggak langsung talak tiga mas
goodnovel comment avatar
Bhed Rangon
ko susah banget mau baca terusannya banyak persaratannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status