Share

Kenzy Meminta Maaf

Oh, my God, syukurlah! 

Aku masih bisa bernapas dengan normal meskipun di depan pintu sana---aku melihatnya dari kaca cermin di atas wastafel---Kenzy masih berdiri dengan senyum usilnya. Cukup membuat marah sebenarnya tapi aku nggak melakukannya. Nggak ada gunanya, kecuali mengulur-ulur waktu dan akhirnya mati kelaparan. Tentu saja aku nggak menginginkan hal yang paling memprihatinkan sekaligus konyol itu terjadi. 

Bagaimana dengan Papa, nanti? 

"Sorry, Kenzy kataku setelah membalikkan badan dengan santai dan sempurna, "Aku mau lewat!"

Tanpa ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status