Share

The New Story

Gemetar, aku menekan bell pintu rumah. Tante Martinna dan Om Glend mengantarkanku sampai di belakang mobil mereka, yang berarti di sudut luar dapur kami. Mereka sempat melambaikan tangan ke arahku tadi---sebagai motivasi kalau semua akan baik-baik saja--- sebelum akhirnya aku memberanikan diri menekan bell. 

Diiing, diiing! 

'Hellooo, any home?' 

Dalam hati aku terus berdoa, semoga Kenzy sudah nggak mabuk lagi. Sudah mandi dan berpakaian. Hiii, aku benar-benar ngeri tadi, membayangkan … Kalau seperti itu lagi, aku harus bagaimana, coba? Kenapa dia sampai separah itu? Kenapa dia nggak sadar, itu bisa menambah kerusakan hidupnya? 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status