Share

MEMPERKENALKAN DIRI

Kami sampai di Jakarta, lebih dulu mengantarkan Nara karena dia harus bersiap hendak kembali ke Jepang malam ini, omanya sakit.

Kupeluk Nara, walau berat melepasnya, gadis yang selalu menghibur dan menemaniku selama ini.

"Balik lagi, kan?" ucapku meyakinkan.

"Iya, kuliahku aja belum selesai." Nara tertawa kecil.

Aku kembali memeluk Nara, melambai tangan.

Tinggalah aku berdua dengan Ustad Amar, padahal aku bisa naik angkot, tetapi Ustad Amar memaksa mengantarkan karena hari sudah hampir Magrib, aku tak kuasa menolak.

Saling diam walau di dalam mobil yang sama. Aku asyik menatap jalanan, senja di kota Batavia tak begitu indah seperti di desaku, batinku.

"Berta'aruf lah denganku."

Aku berpaling, memandang bahu yang masih sibuk menyetir. Masih diam membisu tak menanggapi ucapanya.

"Aku serius Bulan, berta'aruf lah denganku," ucapnya mengulang.

Jujur saja aku ingin tersenyum, dialah yang membuat hatiku lepas dari Azen.

"tapi... aku.... "

Aku tak melanjutkan ucapanku.

"Aku tahu semuanya, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status