Share

15 : Obrolan Hangat Pertama

Saat itu Nirmala baru saja menidurkan Kamal ketika ia melihat Risma memperhatikannya dari pintu dengan raut terenyuh.

“Siang, Bu Risma,” sapa Nirmala, mendekati Risma.

Saat melihat Nirmala, Risma ingin menangis. “Rasanya saya seperti ngelihat Navia lagi,” ujar wanita paruh baya itu, mengusap lengan Nirmala lembut.

Nirmala terlihat canggung, lagi-lagi Navia yang dibahas.

“Maaf, ya, Bu, karena wajah saya mirip sama mendiang nyonya Navia.”

“Kenapa kamu minta maaf?”

“Karena muka saya mirip sama beliau, keseimbangan rumah ini jadi sedikit kacau. Apalagi buat nyonya Ria, saya nggak bisa bayangin gimana perasaan beliau waktu ngelihat saya pertama kali.”

Risma tertawa kecil, mengajak Nirmala untuk duduk di sofa yang ada di kamar Kamal.

“Saya harap kamu nggak terlalu memasukkan hati semua yang Leria bilang ke kamu. Dia memang perempuan yang agak posesif, dari dulu begitu,” ujar Risma, menggenggam tangan Nirmala. “Saya juga harap kamu bisa memaklumi kalau bakal banyak orang yang kaget waktu nge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status