Share

30. Memata-matai

"Mbak, Bayu tadi kayaknya lihat seseorang yang mirip banget sama Mas Rudi."

"Apa, bener, Le, yang kamu lihat tadi itu suaminya, Mbakmu si Rudi itu."

"Iya, Bu. Bayu yakin. Soalnya tadi orang itu juga merhatiin kita terus pas kita bagi-bagi nasi kotak di depan." ucap Bayu dengan mimik seriusnya.

"Apa mungkin Mas Rudi sudah tahu tempat ini ya, Yu?"

"Bayu juga gak tahu, Mbak. Mungkin tadi juga dia pas lihat kitanya gak sengaja. Mungkin saja kan karena kita tadi di jalan pas Mas Rudi juga melintas di sana. Terus lihat kita."

"Iya, juga, ya." di sambut anggukan oleh Ibu juga Bapak.

"Terus kemaren bagaimana pas kalian menyita rumah ibu mertuamu itu, Nduk? Bagaimana reaksi dari mereka?" tanya bapak karena penasaran.

"Iya, Nduk. Ibu juga penasaran. Akan tinggal di mana kalau mereka keluar dari rumah itu?"

"Rani juga gak tahu, Bu. Itu sudah bukan urut kita lagi."

"Kemaren sempat bersitegang si, Pak. Mereka mencoba beralasan. Tapi karena gertakan dari preman yang di bawa oleh Pak Indra dan jug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status