KEMBALINYA ISTRIKU

KEMBALINYA ISTRIKU

Oleh:  Muninggar88   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
35Bab
3.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Maharani harus rela bertukar peran dan tanggung jawab dengan suaminya. Karena imbas dari pemutusan hubungan kerja dari tempatnya mencari nafkah. Rudi harus rela kehilangan pekerjaannya sedangkan beban hidup mereka semakin banyak. Tidak ada jalan keluar selain memaksa sang istri secara halus untuk mencari peruntungan di negeri orang atas ide dari sang ibu. Rudi melalaikan tugasnya untuk menjaga putra mereka dan juga ingkar dengan janji mereka di hadapan penghulu dan para saksi. Rudi tega bermain hati dengan perempuan lain disaat sang istri sedang berjuang demi masa depan keluarga dan rumah tangga mereka. Adakah balasan yang setimpal untuk pria yang sudah berkhianat dan menipu istri sendiri dan berbuat tega hingga anak menjadi korbannya?

Lihat lebih banyak
KEMBALINYA ISTRIKU Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
35 Bab
1. Pesan inbox
"Rud, kamu sudah menghubungi istrimu?" tanya ibuku saat aku baru saja ingin menyesap kopi yang baru saja di buatkan oleh ibuku tercinta."Sudah, Bu. Tapi pesan Rudi belum ada satupun yang di tanggapi oleh Rani." Aku kembali melakukan aktivitas rutin pagi-ku dengan menikmati secangkir kopi dan tentunya di temani pisang goreng yang di buatkan oleh ibuku.Aku sangat menikmati hari-hariku dengan bersantai ria di rumah. Kalaupun jenuh aku akan pergi ke pemancingan ikan yang ada di desa sebelah. Laki-laki normal pastinya membutuhkan hiburan terutama untukku yang sudah tiga tahun ini di tinggal istriku untuk pergi merantau mencari peruntungan di negri sebrang.Siapa yang tidak enak. Uang datang sendiri tanpa harus bersusah payah banting tulang jika ada istri yang bisa kita manfaatkan. Toh dia juga mau sendiri dan mengerti kodratnya sebagai seorang istri yang harus patuh pada perintah dari suami. Hidupku saat ini sangatlah nyaman dan bukan aku saja yang merasakan terapi juga kakak, ibu, dan s
Baca selengkapnya
2. Pusing karena ulah sendiri
[Bang, katanya mau beli seserahan buat nikahan nanti, kapan?]Baru saja tangan ini meraih gawai yang sempat aku letakkan di atas meja rias yang ada di kamarku. Segera ku baca dari layar gawai dan ternyata pujaan hati yang mengirim pesan untukku. Pesan yang berisi tagihan. Karena aku sempat menjanjikan kepadanya untuk segera dan memilih sendiri seserahan serta mahar untuk acara pernikahan kami nanti. Sengaja aku tidak memberikan seserahan pada waktu aku dan keluargaku datang melamarnya. Karena aku juga tidak mau rugi keluar uang dua kali. Meski aku tidak ikut mencari uang. Tapi masalah untung rugi harus tetap aku perhatikan.[Iya, Sayang. Abang pasti tidak lupa. Sabar ya, uang Abang belum di transfer.]pesan balasan segera aku kirim.Yang menjadi salah satu alasan kenapa Lasmi mau menerima pinangan-ku meski dia tahu aku sudah beristri adalah karena aku memiliki mesin ATM yang tidak akan pernah surut isinya yang akan bisa menyenangkannya. Dia dulu adalah pujaan hatiku namun cinta ini be
Baca selengkapnya
3. Mengetahui kebusukan keluarga suami
Bagaimana hati ini tidak hancur setelah apa yang aku korbankan hanyalah sia-sia saja. Ternyata aku hanya di manfaatkan oleh mereka.Untung saja setelah mendapatkan gawai baru dari majikan lama-ku. Aku segera menginstal aplikasi biru dan juga aplikasi hijau. Aku sengaja membedakan nomer seluler yang biasanya aku pergunakan untuk menghubungi suami dengan nomer perpesanan dari aplikasi hijau. Aku tahu jika mas Rudi mengetahui aku memilih android canggih pasti dia akan marah karena aku menyisihkan uang hasil jerih payah-ku untuk kepentingan pribadiku. Nyatanya hampir tiga tahun ini aku yang telah di bodohi oleh mereka.Untung saja Allah telah membukakan pintu petunjuknya dengan mengirimkan mbak Yani untuk membongkar kedok para benalu itu.Satu bulan lebih aku sudah tidak lagi mengirimkan uang untuk mereka. Percuma, uang ku itu hanya mereka pergunakan untuk kesenangan mereka sendiri. Bagaimana dengan Zaki bayi kecilku. Yang sepat di di ceritakan oleh Mbak Yani. Bahwa ayah dan neneknya tela
Baca selengkapnya
4. Zaki yang tak berdaya
Setelah sekian lama akhirnya tangis si Zaki rendah juga. Namun dengan seiring redahnya tangisan tersebut, badan Zaki yang semula panas berangsur turun tapi bibir mungilnya semakin biru dan warna kulitnya terlihat memucat. Tak ingin pikir panjang lagi. Segera bayi ini aku turunkan ke atas kasur dari yang semula berada pada gendonganku. Badanku juga terasa sangat lelah, ingin secepatnya merebahkan diri ini di sebelah putra kecilku. Semoga saja dia baik-baik saja. Dan bisa beraktivitas seperti biasanya agar dia bisa kembali menghasilkan uang lagi untuk kami. Walau bagaimanapun dia adalah tulang punggung bagi kami setelah ibunya. Dari hasilnya yang setiap hari ia dapat itu uang membantu menutupi kebutuhan dapur rumah ibuku.Brak... Brak...Brak...!Mata ini masih sangat mengantuk, tetapi telinga ini sangat terganggu dengan suara pukulan pintu yang aku yakin itu suara dari pintu kamar yang aku tempati ini."Rud, Rudi. Cepat bangun. Itu di depan sudah di tungguin penyewa Zaki!" tak salah lag
Baca selengkapnya
5. Ada apa dengan Zaki
"Cepat kamu ganti baju Zaki dengan baju yang biasanya!" titah ibu memintaku segera mengganti baju Zaki dengan pakaian yang sudah Kumal dan bisa di bilang layaknya kain serbet."Iya, Bu, bentaran. Ini Rudi masih nyari gantinya. Yang kemaren kan belum sempat di cuci." Aku berada di depan keranjang pakain tempatku menyimpan baju ganti untuk Zaki. Hampir diri ini belum pernah membelikannya pakaian yang layak. Selama ini, pakaian yang di kenakan oleh Zaki adalah pemberian dari mbak Lestari, dan pakaian itu merupakan baju bekas dari anaknya. Dari pada tidak di pakai kan lebih baik di gunakan boleh Zaki. Jadi bisa mengirit uang jatah hanya sekedar untuk membeli baju untuknya. Toh Rani juga tidak akan tahu. "Halah, kamu itu kelamaan. Mending juga kamu ganti dengan pakaian yang kemarin saja. Emang siapa juga yang mau nyuci." Ibu segera mengambil baju yang tergantung di balik daun pintu kamar ini, yang kemarin di pakai oleh Zaki. Benar juga ucapan ibu, aku juga tidak punya waktu untuk mencuci
Baca selengkapnya
6. Kehilangan mesin uang
"Kami mohon maaf sebelumnya, Pak. Anak bapak sudah tidak dapat terselamatkan. Sepertinya Anak ini sudah beberapa waktu yang lalu meninggalnya. Apa anda atau ibunya tidak ada yang mengetahuinya kalau anak anda ini telah tiada?" ucapan dari seorang petugas medis dengan menatap selidik pada ku juga ibuku. Tentu saja aku sangat kaget dengan berita yang baru saja di sampaikan petugas perempuan tersebut. Bagaimana mungkin sakit panas yang semalam bisa sampai membuat nyawa dari anak semata wayangku ini melayang. Sedari pagi sebelum ia ikut penyewanya dia baik-baik saja. Dan waktu aku beri minum obat seperti biasanya juga dia menurut saja. Tidak mungkin juga karena telat makan. Karena aku kesiangan dan ibuku juga lupa untuk membuatkan makanan untuknya. Hanya air gula sebagai pengganjal sebelum Zaki aku beri minum obat agar dia tidak rewel pada waktu ikut penyewanya."Ba--bagaimana mungkin anak saya bisa meninggal, Sus? Anak saya ini hanya sakit panas saja kemarin." Aku mencoba menjelaskan ba
Baca selengkapnya
7. Hari yang sial
Akhirnya keuangan kami sudah lebih membaik dari sebelumnya. Ternyata sangat mudah untuk bisa mendapatkan sejumlah uang dari menjaminkan surat motor. Aku kira uang sebesar sepuluh juta dari dua surat motor yang ku gadai paling tidak cukup untuk satu mingguan ke depan. Aku harus segera menemui Lasmi. Aku sudah rindu dengan dirinya. Aku tahu dia pasti masih marah karena aku sempat memenuhi permintaannya. Aku akan memberikannya kejutan. Karena hari pernikahan kami pula sudah semakin dekat, hanya tinggal menghitung hari. Kami akan segera mempersiapkan pernikahan kami."Huek..., huek..., huek...," saat kaki ini hendak melangkah keluar kamar tiba-tiba terdengar suara seperti orang mabuk. Aku segera keluar kamar untuk mengecek sumber suara tersebut. Dan benar saja Eni yang ku dapati sedang bersama dengan ibuku, yang mana ibu sedang memijat pundak adik bungsuku."Eni kenapa, Bu?" tanyaku sambil menyelidik ke arah perempuan yang berstatus adik bagiku."Ibu juga gak tahu. Palingan juga masuk an
Baca selengkapnya
8. Ditipu suami dan keluarganya
'Ini baru awal. Akan ada hal yang tidak akan pernah kalian duga sebelumnya. Aku pastikan kalian akan membayarnya tuntas dan jauh lebih mahal dari setiap tetes keringat dan air mataku juga putraku!' gumam Rani dalam hati setelah membaca pesan yang beberapa waktu lalu yang masuk di aplikasi hijau miliknya. "Aku akan memulai permainan ini, semoga kalian bisa menikmati setiap permainan yang kita perankan masing-masing." Rani berucap sambil tersenyum miring.[Iya, Mbak. Terimakasih atas informasinya. Nanti akan aku kabari lagi.] balasan pesan dari Rani untuk seseorang.Benar-benar sudah mati hati nurani suami dan keluarganya. Ternyata selain mereka menipu dan memanfaatkanku. Mereka juga telah ingkar untuk menjaga dan merawat darah dagingku. Mereka tega berbuat ke*i pada bayi sekecil itu. Dan sangat aku herankan kenapa sebagai seorang ayah, mas Rudi justru membiarkan bahkan lebih ke arah mendukung dan ikut mendukung Menikmati.[Assalamualaikum.][Maaf, apa benar pemilik akun ini adalah Mah
Baca selengkapnya
9. Rencana Rani
Aku mulai menyusun rencana. Tentu saja untuk menjalankan rencanaku ini, aku membutuhkan bantuan seseorang. Untung saja dengan tangan terbuka mbak Yani menawarkan serta dengan sepenuh hati akan membantuku untuk menuntut keadilan bagiku juga Zaki.Sebenarnya setelah mendapatkan pesan pertama dari Mbak Yani. Aku sudah memutuskan untuk segera kembali ke tanah air. Namun majikan-ku menyayangkan akan keputusan yang aku ambil. Katanya lebih baik aku sedikit bersabar dan satu bulan lagi masa kontrakku sudah habis karena saat ini hanya melanjutkan kontrak yang sebelumnya.Namun setelah mendapatkan pesan yang berikutnya, lebih tepatnya beberapa hari yang lalu mengenai keadaan Zaki. Aku tidak pikir panjang lagi. Aku segera menemui majikan-ku dan menceritakan semua yang tengah terjadi di tanah air. Karena dasarnya mereka tipe orang yang berhati baik dan menghargai orang lain. Mereka pun mengijinkan bahkan jika terjadi sesuatu aku mereka tidak akan segan-segan untuk menolongku. Esok harinya kedua
Baca selengkapnya
10. Mulai mengabaikan suami yang tidak bertanggung jawab
Aku yakin saat ini mas Rudi dan keluarganya bakal gelabakan tanpa uang kiriman dariku. Selama ini mereka hidup dan bersenang diatas penderitaanku. Aku yang banting tulang, tapi mereka yang memanen hasilnya. Bodohnya aku. Sejak mendapatkan pesan dari Mbak Yani waktu itu. Saat itu pula aku mulai tidak menanggapi pesan-pesan yang mereka kirimkan ke nomerku. Aku juga menghentikan mengirimi mereka uang hasil jerih payah-ku. Sengaja memang. Daripada mereka yang menikmati hasil jerih payah-ku mendingan aku simpan sendiri untuk masa depanku. Aku ingin menjadikannya modal usaha dan juga mbeli sebidang tanah untuk aku bangun rumah sebagai tempat tinggalku nanti.Mendengar penuturan dan cerita dari Mbak Yani mengenai masalah yang sedang terjadi di dalam rumah ibu mertuaku. Aku jadi kepikiran dan menyusun rencana bersama dengan saudari ipar dari suamiku itu. Masalah keuangan yang tentu saja sedang mereka alami saat ini. Sering kali mbak Yani mendengar yang mereka keluhkan adalah uang dan uang se
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status