Home / Pendekar / KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT / DISANDERA BAJAK LAUT

Share

KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT
KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT
Author: AKANYAWAN

DISANDERA BAJAK LAUT

Author: AKANYAWAN
last update Last Updated: 2024-04-14 14:15:26

Langit seketika mendung di tengah lautan luas, bahkan boleh dikatakan mulai gelap mengingat semua sudah menguning. Padahal hari ini adalah siang hari, pertanda cuaca tidak baik-baik saja. Dimana tanda akan adanya badai yang menerjang, tantangan terberat bagi orang-orang yang menyeberangi lautan. 

Namun suasana muram itu seakan sama dengan seorang Pemuda yang sedang tergeletak di kapal menatap langit yang suram. Pemuda bernama Sagara Byakta itu hanya bisa mengeluh dengan keadaan yang dimilikinya. Dapat dikatakan keadaannya sangat menyedihkan, terlihat dari keadaan dirinya yang semua orang melihatnya pasti tahu korban penyiksaan.

Kini, keadaannya sangat menyedihkan akibat sebuah kejadian yang menimpanya. Nasib orang terkadang tidak seindah yang dibayangkan oleh dirinya sebelumnya. 

"Seandainya aku dulu menurut apa yang dikatakan Ayah dan Ibu. Mungkin situasinya tidak seperti ini!" keluh Sagara setiap dia merenung dengan apa yang telah dilakukannya hampir lima tahun yang lalu. 

Keadan Sagara memang buruk sekali, bertahun-tahun menerima penyiksaan dari kru kapal yang sekarang ditumpanginya. Hingga kini dia tak memiliki tangan yang lengkap, hanya jerongkong yang tersisa. 

Seandainya Sagara Byakta manusia biasa, dia sudah dalam keadaan buntung. Namun anehnya dia bisa hidup dengan kedua tangan yang tinggal tulang saja. Hal itu karena setiap hari dia harus menerima siksaan yang tak dinyana sakitnya, sehingga menjadi kebiasaan yang membuatnya kebal. Menjadi kacung untuk melayani segala kebutuhan awak Kapal, menjadi orang paling rendahan di Kapal besar tersebut.

Kesalahan apa yang diperbuat oleh Sagara Byakta sampai seperti ini?

Sebenarnya jika dapat dikatakan kesalahannya tidak sebesar gunung seluas lautan. Namun tetap saja, tidak menghiraukan ucapan orang tua memang akan menerima akibatnya, banyak legenda orang bernasib tak mujur karena doa orang tua. 

Tepat lima tahun yang lalu, terjadi sebuah pertempuran antara dua Bajak Laut paling kuat di Laut Utara, orang-orang juga biasa menyebut laut China Selatan. Dimana Bajak Laut Tangan Besi yang dipimpin oleh ayah dan ibu Sagara Byakta menghadapi lawan yang sangat berat. Komplotan Bajak Laut Bendera Darah yang berasal dari  Negeri Tirai Bambu menyerang mereka. 

Pertempuran yang terjadi saat itu memakan korban banyak dari kedua belah pihak. Dimana kejadian tersebut berlangsung hampir satu bulan lamanya, dihentikan oleh adanya badai menerjang. 

"Kau mau kemana, Sagara?" keluh ibunya yang ketika melihat putranya pergi dari kapal menggunakan perahu kecil. 

"Aku tak ingin menjadi Bajak Laut, lebih baik menjadi manusia biasa saja di suatu pulau!" jawab Sagara membulatkan tekad setelah bertahun-tahun memendamnya. Memberanikan diri untuk pertama kalinya menentang kehendak orang tuanya menjadi penerus Bajak Laut Tangan Besi

Sagara memang tak menyukai pertempuran, terlebih tak menyukai bajak laut yang menurutnya seorang jahat. Baginya Bajak Laut adalah kriminal yang menyusahkan banyak orang, lebih baik tak pernah ada perompak di dunia ini. 

Hingga ibunya tak bisa mencegah kehendak putranya karena situasi sangat genting, dimana Bajak Laut Tangan Besi dalam keadaan terdesak. Memilih untuk pergi ke Utara menghindari pertempuran dengan harus kehilangan anak tercintanya. 

BRUK!! 

Namun lamunan Sagara Byakta harus terhenti ketika ada seseorang yang mengagetkan dirinya. Dimana wadah air yang terbuat dari kayu sengaja dipecahkan agar Sagara bangun, jelas membuat si pemuda hanya bisa merintih sambil menatap nanar. Kepedihan hatinya kembali diuji di hari setengah gelap tersebut, dia tampak sudah pasrah dengan keadaannya. 

"Disini kau bersembunyi, Kacung tidak tahu diri!" bentak lelaki yang baru datang. Tak ampun langsung menginjak tubuh Sagara yang sangat sudah kurus kering seperti hantu jerangkong. Jelas membuat kapal besar itu terganggu dengan bentakan dari orang tersebut. Membuat semua mata tertuju kepada dua orang yang saling bertikai tersebut. 

Kapal Bendera Darah yang kini harus dilayani oleh Sagara itu sangat besar, mengingat jumlah awak kapal ada lebih dari seratus orang. Dapat dibayangkan beratnya beban yang harus dipikul oleh Sagara seorang diri untuk melayani semuanya. Mulai memasak, mencuci hingga membersihkan kapal yang sangat besar tersebut. 

"Kenapa kau diam saja?" bentak lelaki besar dengan jenggot panjang hampir ke pusar tersebut. "Apa sekarang sudah menjadi tuli?!"

Namun seperti biasanya Sagara hanya bisa diam, dia tak bisa berbuat apa-apa dengan apa yang terjadi. Melawan itu hal yang mustahil dan lari dari kapal lalu menyeberangi lautan itu lebih tidak mungkin. 

Sagara hanya bisa mengutuk diri dengan apa yang terjadi padanya, setelah melarikan diri dari kapal Bajak Laut Tangan Besi. Justru malah tertangkap oleh Bajak Laut Bendera Darah yang menjadi musuh orang tuanya. Hal itulah yang membuat nasibnya sangat menyedihkan. Dia menjadi alat meluapkan kekesalan kegagalan mengalahkan musuh terbesarnya, Bajak Laut Tangan Besi. 

"Sampai kapanpun kau bicara panjang, dia tak akan pernah bicara!" ucap seseorang yang kini berada di belakang lelaki jangkung dengan jenggot panjang tersebut. 

"Kau selalu saja membelanya, padahal dia adalah tawanan kapal!" bentak lelaki Jenggot Panjang tersebut kepada wanita yang selalu membantu Sagara tersebut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   BADRIKA KALAPITU

    Kening si pemuda sudah berkeringat, dia seperti diinterogasi oleh seorang hakim ketika dituduh maling ayam.Adipati Mandalagiri mengangguk-angguk kepala sambil mengelus jenggot yang tak ada. Terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi pemuda di depannya."Kau harus bersyukur diberi kemampuan itu," ucap Adipati Mandalagiri sambil mangut-mangut.Sagara hanya bisa mengangguk, walau sebenarnya sudah tahu apa yang dibicarakan lelaki di depannya. Datuk Rambut Merah sudah menjelaskan semuanya kepadanya."Baiklah. Ayo dimakan, pasti kamu lapar," ucap Adipati Mandalagiri memutuskan untuk tidak bertanya lagi.Keduanya kemudian makan malam bersama sambil saling bercerita apa yang sebenarnya terjadi di Negeri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PEDANG MATAHARI

    Sosok pertama yang menyerang Sagara terjatuh ketika kepalanya terkena pukul sarung Pedang milik Samurai dari Selatan yang belum diketahui namanya itu. Sosok serba hitam tersebut malah tak sadar diri akibat pukulan yang sangat telak.Melihat hal tersebut, sosok serba hitam yang bicara menjadi gugup. Jika kawannya ketahuan, maka dia akan dicurigai. Sehingga dia mencari cara untuk bisa membawa kawannya meloloskan diri dari Mandalagiri."Teknik Pedang Bulan? Jurus itu sudah puluhan tahun menghilang," ucap Adipati Mandalagiri mengenal jurus yang diperagakan oleh Sagara."Ada hubungan apa dia dengan Bajak Laut yang hilang puluhan tahun lalu dari Tanah Jawa itu?"Sementara itu pertarungan terus terjadi, sosok serba hitam malah kepayahan. Namun dia terpaksa men

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   SOSOK SERBA HITAM MUNCUL LAGI

    BRUKK!Namun sebelum nyawa Adipati Mandalagiri akan melayang akibat serangan lawannya. Ada seseorang yang menolongnya dengan menggebuk sosok serba hitam menggunakan sarung pedang.Melihat siapa yang ada di depannya, sosok serba hitam itu terkejut."Kenapa dia ada disini? Bukankah seharusnya dia...?" tanya sosok tersebut dalam hatinya. Namun tak menyelesaikan ucapannya karena lawannya keburu menerima serangan. Padahal serangan tersebut hanya memakai warangka pedang yang dipegang secara menyilang dengan dua tangan.Pertarungan aneh terjadi ketika sosok serba hitam menyerang lawannya. Hal itu terjadi karena lawannya hanya menggunakan warangka pedang tanpa olah kanuragan.Namun yang lebih aneh lagi,

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PUTRA MAHKOTA?

    Betul saja apa yang dilihat oleh Sagara sebelumnya. Ada orang berpakaian serba hitam lengkap dengan topeng kayu yang dicat hitam. Persis seperti orang sebelumnya yang mencegat Sagara dan Putri Dara Murti dalam perjalanan pulang.Namun kini tampak aneh, mereka menyerang sore hari. Serta hanya dua orang saja yang datang ke Kediaman Adipati yang tidak memiliki orang dengan kedigdayaan tinggi itu.Sagara kemudian segera menuju ke pusat Kadipaten Mandalagiri untuk menyimpan kudanya. Beruntung meskipun sudah sore namun ada jasa penitipan kuda yang masih buka, sehingga dapat bergerak dengan mudah.Tujuan Sagara adalah kediaman Adipati Mandalagiri, dia yakin bahwa lelaki tua itu yang diincar. Namun ketika dia sampai di kediaman Adipati Mandalagiri, justru dicegat oleh prajurit kadipaten yang bertugas berja

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   RAHASIA TENTANG SAGARA

    "Justru karena aku bagian dari mereka, sehingga paham apa yang direncanakan. Terutama tentang tertua Istana, sepertinya dia yang punya rencana menyingkirkanmu, Randu Pandega!"."Bukankah semua ini dari Sepasang Iblis Tongkat Emas?" tanya Sagara lagi yang heran dengan ucapan Ratu Bajak Laut."Betul tentang itu, tetapi dia terlibat dengan pimpinan di Istana Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi, seperti mendukung ucapan Sang Ratu."Apa tujuannya berbuat seperti itu?""Menguasai dunia kedigdayaan, yang pertama adalah Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi."Jika begitu, berarti dia ingin merebut kekuasaan Negeri Perak juga?" tanya Sagara."Bukankah diri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   DATUK RAMBUT MERAH

    "Sekarang giliran dirimu, Randu Pandega!" seru Datuk Rambut Merah. "Meskipun ini luka luar, tetapi akan kucoba menyembuhkannya," ucap guru Dara Murti."Terima kasih sebelumnya, Datuk!""Tidak usah sungkan, itu sudah kewajibanku untuk menolong orang yang sakit," tambah Datuk Rambut Merah.Pada akhirnya Sagara dan Randu Pandega sudah merasa mendingan. Kini mereka hanya butuh istirahat serta perlu meminum ramuan untuk mempercepat penyembuhan.Ketika sudah selesai, Sagara punya pertanyaan kepada Datuk Rambut Merah."Apa Datuk paham dengan Pedang milik Samurai dari Selatan ini?" tanya Sagara sambil menjelaskan kenapa senjata itu ada di tangannya."Tentu sa

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   ILMU MENYALIN RUPA

    Tuan Putri itu akhirnya mengambil beberapa harta, lalu memasukkan ke dalam kain hitam. Setelah itu membiarkan harta sisa yang jumlahnya masih sangat banyak."Ini kamu ambil saja, untukmu secukupnya. Sedangkan sisanya kau bagikan ke rakyat kecil yang ada di Negeri Perak ini," ucap Tuan Putri Dara Murti. Meskipun punya niat baik dia tak punya niatan untuk mengembalikan harta ke Negeri Perak.Perempuan itu paham jika rakyat Negeri Perak memang sedang kesulitan sehingga membutuhkan uluran tangan. Hal itu terjadi akibat ulah para pejabat mereka yang terkenal tamak. Pajak yang dari masyarakat kadang tidak sampai ke pusat dengan tarif yang cukup mahal."Terima kasih, saya berjanji tidak akan merampok lagi," ucap pimpinan begal tersebut."Itu terserah kau, namu

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   GADIS BERPAKAIAN PUTIH

    Setelah itu para begal terkejut dengan kedatangan dua orang pemuda yang kini berada di belakang si gadis. Keduanya tampak tersenyum kepada gadis yang akan ditolongnya tersebut."Kalian? Kenapa bisa ke sini?" ucap gadis berpakaian hijau corak tersebut. "Sagara, dari mana saja?" tanya gadis itu lagi yang jelas adalah orang yang dikenalnya."Simpan saja pertanyaan itu Tuan Putri, nanti kami Jawab," ucap pemuda yang tak lain Sagara yang sedang berada di samping kanan sang gadis yang ternyata adakah Tuan Putri Dara Murti."Lebih baik kita cepat selesaikan pertarungan, lalu kita pergi dari sini!" seru pemuda satunya yang tak lain Randu Pandega, dia berada di samping kiri Tuan Putri.Lalu menatap lawan dengan posisi waspada. Ketiganya saling membelakangi

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   KERJASAMA SAGARA BYAKTA DAN RANDU PANDEGA

    “Tentu saja, aku berjanji,” ucap Randu Pandega. “Lagi pula kita bisa bekerja mengungkap tabir di Negeri Perak, kan?”Mendengar hal itu, Sagara kemudian menatap Randu Pandega ternyata tersenyum kepadanya. Tak ada salahnya jika dilakukan bersama, apalagi mereka adalah sahabat sedari kecil. Meskipun Sagara selalu menjadi korban ejekan dari Randu Pandega karena menjadi anak yang sangat lemah.“Sepakat?” tanya Sagara.“Sepakat!”Keduanya lalu bersalaman, pertanda mereka sudah baikkan. Keduanya memang saling segan sehingga timbul prasangka yang tidak baik. Kini semua sudah beres ketika keduanya berani jujur.“Aduh, aku melupakan sesuatu?” keluh Sagara yan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status