SERANGAN MISTERIUS

"Zhang Hao yang akan memimpin Kapal akan pergi ke mana!" jawab Sagara yang jelas membuat Zhang Hao semakin kesal dengan sikap dari Sagara yang merasa dipermainkan. 

"Kita akan kemana?" tanya Mei Ling penuh tanda tanya. 

Ketika mendengar Mei Ling yang bicara, Zhang Hao tidak bisa menyanggah ucapannya. Mau tak mau dia harus mengambil keputusan apa yang sekarang harus dijalani oleh mereka. Jika sikapnya seperti Sagara, harga dirinya sebagai orang paling tua jelas dipertaruhkan.

"Tentu saja kita harus ke Kekaisaran Han Zhou, membalas apa yang telah terjadi!" ucap Zhang Hao sambil mengepalkan tinju. 

"Bagaimana?"

"Baiklah, kita akan pergi ke sana. Zhang Hao sendiri yang memimpin dalam perjalanan ini!" ucap Sagara yang akan naik ke atas kapal yang ada di Pelabuhan kecil di Pulau tersebut. Pulau sepi itu seperti tak bernyawa, jelas ada bahaya yang mengintai di Pulau.

"Ada apa?" tanya Mei Ling yang heran ketika Sagara dan Zhang Hao tiba-tiba berhenti bergerak. Alangkah terkejut ketika melihat apa yang sebenarnya terjadi di depan mereka. 

Mei Ling melihat ada banyak Kupu-kupu yang terbang mengelilingi Kapal Bajak Laut Bendera Darah. Kupu-kupu tersebut ada banyak warna, jelas membuat semua orang yang melihatnya kagum dengan apa yang terjadi. 

"Apakah ini Pulau Kupu-kupu yang tertulis dalam kitab itu?" keluh Sagara yang pernah membaca kitab pemberian Sang Ratu. Dimana di salah satu halaman pernah dijelaskan ada Pulau bernama Pulau Kupu-kupu, di sana hidup ribuan jenis Kupu-kupu beraneka warna dan bentuk yang cantik. 

"Kitab apa yang kamu maksud?" tanya Mei Ling tampak heran dengan sikap dari Sagara yang terkesan menyembunyikan sesuatu. 

Butuh beberapa waktu untuk Sagara langsung menjawab, dia memang perlu waktu untuk berpikir. 

"Kitab yang dulu orang tuaku beri. Jika ada Pulau Kupu-kupu yang sangat indah dan menyimpan banyak misteri!" jawab Sagara yang pada akhirnya berbohong, memberitahu apa yang terjadi sebenarnya adalah aib hubungannya dengan Ratu Bajak Laut.

"Misteri?" tanya Mei Ling tampak penasaran dengan apa yang diucapkan oleh Sagara Byakta. 

"Kalau tidak salah di Pulau Kupu-kupu ada sebuah tanaman langka yang bisa mengobati luka apapun dan langsung sembuh. Incaran bagi orang-orang yang menginginkan keabadian!" tambah Zhang Hao yang ternyata juga mengetahui tentang rahasia Pulau Kupu-kupu yang tersembunyi. 

Membuat Mei Ling hanya bisa tersenyum kecut karena dia yang tak paham tentang hal tersebut. Berbeda dengan Sagara dan Zhang Hao yang paham tentang rahasia umum dua lautan tersebut. 

"Namun sepertinya ada orang lain di Pulau ini!" ucap Sagara Byakta yang melihat jejak kaki yang bukan dirinya dan kedua temannya. 

Terlihat ada jejak kaki besar di pelabuhan kecil tersebut, jelas mereka datang setelah kedatangan ketiganya. Mengingat sebelumnya tak jejak kaki mencurigakan tersebut. 

Mei Ling dan Zhang Hao langsung memegang pedang tanda waspada dengan apa yang terjadi di Pulau Kupu-kupu. Tahu jika ada banyak orang yang mencari tumbuhan yang konon membuat orang sakti mandraguna tersebut. 

"Merunduk!"

Mendengar ucapan dari Sagara Byakta, kedua temannya langsung mengikutinya. Paham jika ada sebuah serangan yang datang mirip pisau pendek yang bergerak sangat cepat. Namun sayangnya pisau tersebut hanya menerjang angin karena target mereka sudah waspada, dapat menghindar beberapa detik sebelumnya. Ketiga awak kapal Bajak Laut Bendera darah itu baru menyadari memiliki kemampuan yang mumpuni, bahkan ada rahasia pada masing-masing anggotanya.

Ketiga orang dari Bajak Laut Bendera Darah tersebut melihat ada banyak pasang mata di balik pepohonan yang memperhatikan mereka. Juga ada di beberapa titik di antara batu besar yang ada di pinggir lautan, jelas mereka akan menyerang. 

Sagara bahkan menyadari jika orang yang sedang bersembunyi berjumlah sangat banyak, bahkan lebih dari seratus orang. Jelas ketiganya harus bersiap, takut hal yang tak diinginkan betul-betul terjadi. 

"Sepertinya ada puluhan orang yang ada di tempat ini?" keluh Zhang Hao yang juga menyadari sesuatu. 

"Bahkan lebih, mungkin ratusan!" tambah Sagara yang membuat Mei Ling terkejut mendengarnya. Paham jika bahaya yang mengintai mereka berjumlah sangat banyak dan bersenjata lengkap. 

"Apa kita akan mati di sini?" keluh Mei Ling yang merasa putus asa dengan banyaknya bahaya yang menimpa. 

"Kita sudah melewati hadangan besar, tidak mungkin menyerah di sini!" ucap Sagara Byakta yang menggunakan posisi seperti ketika mengalahkan Feng Go Si Pengkhianat. Tubuhnya diarahkan ke depan dengan pedang seperti akan diayunkan bersiap membuat gerakan seperti teknik sebelumnya. 

Pedang Tengkorak diarahkan ke depan yang membuat kilatan cahaya akibat cepatnya gerakan tersebut. Membuat gemuruh gugur serta kilatan cahaya yang langsung mengenai batu besar di samping Pulau Kupu-kupu. 

BYAR! 

DUARR!

Batu tersebut hancur menerima serangan yang dilakukan oleh Sagara menggunakan pedang Tengkorak dengan “Teknik Bayangan Paus Pembunuh”. Jelas membuat Zhang Hao dan Mei Ling hanya bisa melongo melihat apa yang terjadi. Dimana Sagara betul-betul memiliki kemampuan dalam menguasai Pedang Tengkorak yang memang sangat berbahaya.