Share

Bab 17.

Nami mengedipkan matanya beberapa kali. Tatapannya tak lepas dari wajah Jhonatan yang perlahan menjauh dari wajahnya. Senyum teramat manis dari bibir manis yang baru saja mengecup bibirnya membuat wajah Nami memerah.

"Dah! masuklah. Aku tunggu di depan! semangat sayang..." ucap Jhonatan, tangannya tak henti mengelus pipi mulus Nami.

Nami hanya dapat mengangguk patuh, Jantungnya saat ini sudah terasa akan meledak jika ia tidak cepat-cepat menjauh dari Jhonatan. Perlahan tubuhnya berbalik, matanya sempat melihat sosok pria paruh baya yang sempat mengecup pipinya beberapa minggu lalu, namun Nami tak ingin menyapanya. Ia langsung masuk ke dalam ruangan lalu menutup pintu ruangan tersebut.

Jhonatan melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan ruangan Nami, ia hendak keluar tapi pria paruh baya itu masih berdiri di tempatnya, sehingga mau tak mau Jhonatan harus melewatinya.

"Kau sengaja melakukannya" ucap pria itu saat Jhonatan melewatinya.

Jhonatan menghentikan langkahnya, ia melirik sejena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status