Share

Part 15. Aku Ingin Pergi

Di dalam mobil dokter tampan itu, Naomi duduk mematung di kursi penumpang.

"Ada yang kau pikirkan?" tanya Faiq saat melihat wajah yang tadi ceria kini berubah sendu.

Laki-laki itu tak pernah rela melihat Naomi bersedih.

"Naomi khawatir, kehidupan menyebalkan ini akan memakan waktu lama," ucap Naomi tanpa mengalihkan pandangannya dari kuku-kuku di jari tangannya.

"Apa kau masih mencintainya?" tanya Faiq. Iya berusaha menyelami rasa di hati Naomi terhadap Raihan.

"Yang tersisa hanyalah muak, dan ingin pergi sejauh mungkin dari kehidupannya," aku Naomi jujur. Hatinya terlalu lelah untuk terus memupuk rasa cintanya terhadap Raihan.

Itulah yang dirasakan Naomi. Cinta yang dulu menggebu, kini sirna dalam sekejap oleh sebuah pengkhianatan.

"Abang tak tahu harus memberimu jawaban seperti apa. Yang pasti, Abang akan mendukungmu selagi itu bisa membuatmu bahagia dan masih terlihat pantas." Faiq berucap tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan lurus hadapannya.

"Jujur, sebenarnya Abang le
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status