Home / Romansa / KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA / 127. Wujud Asli Blue dan Grey

Share

127. Wujud Asli Blue dan Grey

Author: ReyNotes
last update Huling Na-update: 2025-09-13 12:11:34

Dalam perjalanan pulang, Bianca menertawai tingkah Rafael. Tetapi, ia suka dengan sikap jujur lelaki muda itu.

Saat Bianca membuka pintu rumah, pemandangan pertama yang ia lihat membuatnya tertegun. Ruang keluarga berubah total seperti kapal pecah.

Mainan si kembar berhamburan di lantai, bantal sofa sudah berpindah entah kemana, bahkan sebuah tenda dadakan dari seprai tampak terentang dari tangga hingga lemari besar di sudut ruangan.

Di tengah kekacauan itu, Geo jongkok sambil memunguti balok-balok kayu mainan. Wajahnya sedikit lelah, tapi tetap tersenyum ketika menoleh menyadari Bianca pulang.

“Hai. Sudah pulang? Selamat datang di perkemahan mewah,” sapa Geo, suaranya tenang namun terdengar geli. “Anak-anak ternyata punya imajinasi besar malam ini. Mereka bilang lagi glamping – glamour kemping di sini.”

Bianca menutup mulutnya, menahan tawa. “Astaga… ini rumah atau arena perang?”

Geo berdiri

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
happyface
dilamar di depan anak2 yg tidur. romantis tauuu
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
terima dong Bi, jangan sampe nggak. apa ga pengen grepe2 body Geo yang selama ini cuma bisa dilihat dan dibayangkan dong huahahaha...
goodnovel comment avatar
rianur378
betul betul betul
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   150. Pengganggu Sarapan

    Suasana sarapan yang semula hangat mulai tenang kembali setelah pembicaraan serius antara Geo dan Bianca. Blue dan Grey kini sibuk menyuap potongan sosis, tertawa kecil sambil saling menggoda. Geo memang sengaja memilih ruang privat agar tak harus bertemu langsung dengan tamu-tamu lain. Tapi rupanya, takdir punya rencana berbeda.“Mommy! Daddy! Itu Mr. Rafael!” suara Grey tiba-tiba memecah suasana. Si kembar menoleh ke arah pintu ruangan, di mana seorang pria muda dengan jas kasual rapi berdiri. Senyum ramah melekat di wajahnya.Bianca sontak menoleh, sedikit kaget. Geo, di sisi lain, langsung mengerutkan kening. Ia jelas tidak mengharapkan hal ini.Sebelum Geo sempat berkata apa pun, Grey sudah melambaikan tangan. “Mr. Rafael, sini! Sarapan sama kita!”Blue yang biasanya datar malah ikut mendukung. “Iya, Mr. Rafael! Masih banyak makanan!”Rafael berjalan mendekat dengan langkah percaya diri. Dengan senyum sumringah menyapa manis. “Terima kasih, Grey. Terima kasih, Blue. Kalau kalian

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   149. Sarapan Suami Istri

    Bianca terbangun lebih dulu. Ia mengernyit aneh karena merasa lelah– tidak seperti biasa. Saat merenggangkan tubuh, Bianca terbelalak ketika ada tangan yang melingkari dadanya.“Akkhhh,” jerit Bianca panik. Ia duduk tegak sambil memegangi ujung selimut yang menutupi tubuhnya.“Apa? Ada apa, Bianca?” Geo pun segera bangun, menatap sekeliling dengan sikap waspada.Bianca menatap Geo. Matanya mengerjap-ngerjap dengan cepat. Lalu, mengembuskan napas panjang.“Oh. Ya ampun. Aku lupa kita sudah menikah.” Bianca menggigit bibir bawahnya. “Aku tadi panik melihatmu tidur di sampingku.”Geo memicingkan mata tak percaya mendengar pernyataan istrinya. Rahangnya sampai mengeras menahan emosi.“Apa? Bisa-bisanya kamu lupa kita menikah padahal beberapa jam yang lalu kamu menikmati penyatuan kita?”Bianca hanya merespon dengan menyeringai. “Maaf.”Geo menggeleng tak terima. “Kamu harus diingatkan kembali bahwa kita adalah pasangan suami istri!”Detik berikutnya, Bianca harus pasrah kembali menerima s

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   148. Dasar Jenius!

    “Bagaimana perasaanmu? Sakit?” Geo terbaring dengan satu lengan merangkul tubuh Bianca yang beristirahat di dadanya. Napas keduanya mulai teratur, meski detak jantung masing-masing belum sepenuhnya tenang.Geo menatap Bianca serius kala tidak langsung mendapat jawaban, lalu menelusuri pipi istrinya dengan ibu jari. Bianca tersenyum tipis. “Aku baik-baik saja. Tidak separah yang kubayangkan.”Geo menarik napas lega. Tapi Bianca belum selesai bicara. Ia menambahkan dengan wajah serius, “Malah, aku menemukan sesuatu yang menarik.”Kening Geo berkerut. “Menarik?”Bianca memindahkan kepalanya dari dada Geo ke bantal, matanya berbinar seperti biasanya ketika ia membicarakan angka. “Aku baru sadar… aku bisa merasakan kenikmatan penuh tepat setelah hentakanmu yang ketujuh belas.”Geo terdiam lalu ternganga. Ia menoleh cepat, seolah tak yakin dengan apa yang barusan didengar. “Tunggu… apa kamu… menghitungnya?”Bianca mengangguk polos. “Terjadi begitu saja. Aku kan selalu menghitung. Itu refl

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   147. Malam Pertama

    Ballroom perlahan mulai lengang. Musik yang sejak tadi riang kini berganti menjadi iringan lembut, seolah menutup pesta megah yang baru saja berlangsung. Para tamu berjalan keluar dengan senyum puas, masing-masing menerima sebuah kotak mewah yang sudah ditata rapi di meja dekat pintu keluar.Kotak dalam balutan hitam matte dengan pita abu-abu mengilap. Di dalamnya ada satu set aromaterapi edisi khusus dari Richmont Fragrance, perusahaan wewangian terkenal dunia, lengkap dengan minyak esensial beraroma romantis. Tidak hanya itu, di sudut kotak terletak sebuah diffuser kecil berlapis emas—produksi terbatas dari Gold Dy yang merupakan perusahaan perhiasan kekinian dan memiliki cabang di beberapa negara besar.Seorang tamu berbisik kagum pada istrinya saat berjalan menuju lobi, “Souvenirnya luar biasa. Rasanya ini bukan sekadar hadiah, tapi karya seni.”Komentar itu menggambarkan kesan yang sama yang dirasakan semua tamu. Pesta ini bukan hanya megah, tetapi juga penuh perhatian pada det

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   146. Sempurna

    Setelah prosesi sakral selesai, suasana ballroom berubah menjadi lebih santai. Musik lembut mengalun, para pelayan sibuk menghidangkan hidangan pembuka di meja-meja bundar yang dihiasi bunga putih-biru elegan. Para tamu, satu per satu, mulai menghampiri Geo dan Bianca untuk mengucapkan selamat.Ketua dan pengurus RT di komplek perumahan tempat Bianca tinggal, menjadi yang pertama mendekat. Pria paruh baya itu tersenyum lebar sambil menyalami Geo.“Selamat ya, Pak Geo, Bu Bianca. Kami baru tau kisah kalian sebegitu harunya.”“Persis film drama, ya.”“Syukurlah kalian bisa bersatu kembali.”Bianca membalas dengan senyum penuh rasa hormat. “Terima kasih banyak, bapak-bapak dan Ibu-Ibu.”Setelah itu, kepala sekolah Blue dan Grey, ditemani beberapa guru, ikut maju. Sang kepala sekolah menyalami keduanya dengan hangat. “Selamat atas pernikahannya, Bu Bianca, Pak Geo. Kami benar-benar turut merasakan kebahagiaan yang ditularkan Blue dan Grey.”Geo mengangguk penuh kebanggaan, matanya melir

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   146. Sempurna

    Setelah prosesi sakral selesai, suasana ballroom berubah menjadi lebih santai. Musik lembut mengalun, para pelayan sibuk menghidangkan hidangan pembuka di meja-meja bundar yang dihiasi bunga putih-biru elegan.Para tamu, satu per satu, mulai menghampiri Geo dan Bianca untuk mengucapkan selamat.Ketua dan pengurus RT di komplek perumahan tempat Bianca tinggal, menjadi yang pertama mendekat. Pria paruh baya itu tersenyum lebar sambil menyalami Geo.“Selamat ya, Pak Geo, Bu Bianca. Kami baru tau kisah kalian sebegitu harunya.”“Persis film drama, ya.”“Syukurlah kalian bisa bersatu kembali.”Bianca membalas dengan senyum penuh rasa hormat. “Terima kasih banyak, bapak-bapak dan Ibu-Ibu.”Setelah itu, kepala sekolah Blue dan Grey, ditemani beberapa guru, ikut maju. Sang kepala sekolah menyalami keduanya dengan hangat.“Selamat atas pernikahannya, Bu Bianca, Pak Geo. K

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status