Share

31. Blue dan Grey

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-08-15 17:26:28

Di ruang bersalin yang bercahaya putih terang, suara detak monitor jantung berpadu dengan napas terengah Bianca. Billy berdiri di sisi tempat tidur, menggenggam tangannya erat, sementara Windy berada di sisi lain, mengelap keringat di dahinya.

“Sedikit lagi, Bianca! Tarik napas… dorong!” suara dokter memberi arahan dengan tegas namun penuh semangat.

Tangisan pertama pecah, memenuhi ruangan. Seorang bayi lelaki mungil, kulitnya kemerahan, diangkat tinggi sebentar sebelum dibersihkan.

“Selamat, ini bayi pertamanya! Lelaki!”

Air mata mengalir di pipi Bianca, tapi ia belum sempat memeluk putra pertamanya ketika rasa sakit kembali menyerang. Hanya beberapa menit kemudian, tangisan kedua terdengar—bayi kembar lelaki keduanya lahir dengan suara tangis yang lebih lantang, seolah dunia harus tahu ia sudah datang.

Keduanya diletakkan di pelukan Bianca. Hangat, kecil, namun terasa begitu nyata. Bianca menatap wajah mereka bergantian… dan jantungnya berdetak tak karuan. Garis rahang mungil itu, h
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Lisa Anggraini
semoga ga jadi menikah deh sama amara
goodnovel comment avatar
ReyNotes
makin lama komentar kaka ini makin bikin aku ngakak. makasii, Kak......
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
selamat ya Bi atas lahiran si kembar tampan Blue dan Grey, semoga sehat selalu selamat juga buat Bil Bil yang ga perlu kruk lagi buat jalan, semoga makin sehat ya, biar jadi paman yang jagain Bi dan si kembar dan buat papah nya si kembar, selamat masuk mulut buaya betina rrraaawwwhhrrrr
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   264. Penasehat

    “Nina?”“Mmm... Iya.”Taylor mengerutkan kening mendengar suara yang dibuat-buat itu. Jantungnya yang tadi berdebar kencang mulai berdetak teratur. Ia menghela napas berat.“Nggak baik ngerjain Uncle sendiri lho, Grey!” sungut Taylor sambil menyandarkan punggung.Terdengar suara kekehan. Lalu deheman kecil yang membuat tawa kecil itu hilang. Taylor menggelengkan kepala.Itu pasti teguran Geo pada Grey yang barusan mengerjainya dengan berpura-pura merubah suaranya seperti suara wanita.“Ada apa, Grey?”“Kata Kakek, Uncle punya apel jenis baru? Sudah panen? Kok belum dikirim ke mansion? Aku kan mau coba. Uncle tau kan buah favoritku apel?”Sekali lagi, Taylor menggeleng mendengar rentetan pertanyaan keponakannya. “Iya. Ini Uncle sedang siap-siap mau ke mansion bawa apel.”“Yeayyy. Aku izin gak sekolah ya, Dad. Aku mau tungguin Uncle Taylor.”“Tidak!”Taylor mendengar percakapan keponakan dan kakaknya. Ia senyum-senyum sendiri mengetahui bahwa akhir-akhir ini Grey sedang malas sekolah de

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   263. Balasan Pesan

    Taylor menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan Nina di mansion. Ruang keluarga itu langsung sunyi. Geo dan Bianca saling berpandangan begitu Taylor selesai bercerita.“Nina tidak menghubungiku sama sekali.” Bianca menggeleng sambil menatap layar ponselnya.“Nggak papa, Bi. Mungkin Nina butuh waktu sendiri untuk berpikir.” Taylor menyahut.“Tapi... Kalau kamu memang mencintai Nina, kamu harus memperjuangkannya, Taylor.”Pernyataan Geo membuat Taylor hanya bisa menghela napas. Baginya jelas, Nina keberatan dengan masa lalunya. Apalagi itu berhubungan erat dengan Bianca.“Mungkin memang sudah takdirku, Kak. Atau karma yang diberikan Tuhan. Aku pasrah saja jika pada akhirnya aku hanya sendirian tanpa pendamping.”“Kamu bicara apa, Taylor? Tuhan menciptakan mahluknya berpasangan!” Geo tak setuju dengan ucapan Taylor.“Aku hanya menduga, Kak. Cinta pertamaku pada Sel

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   262. Kita Putus!

    Mendengar ucapan Bianca, Taylor segera menghubungi Nina. Mereka berjanji bertemu di kafe milik keluarga Nina.Perasaan Taylor berubah tak enak kala melihat wajah Nina. Setelah duduk berhadapan, Nina bahkan tidak memulai pembicaraan dan terlihat malas menatap wajah Taylor.“Kamu marah karena hubunganku dengan Selina dulu?” Pelan, Taylor bertanya.Nina menggeleng. “Semua orang punya masa lalu. Tetapi, aku melihat... sepertinya, kamu masih sangat perhatian pada wanita itu.”Segera, Taylor menggeleng tegas. “Tidak, kamu salah menilai. Itu hanya spontanitas membantu menenangkan. Kisah kami sudah selesai.”“Yakin? Aku juga baru tau bahwa keluarga Willson memiliki masalah pelik. Kamu dan Elara pernah akan menabung benih di rahim Bianca?” Nina menggeleng-geleng tak percaya. "Itu sangat gila!"“Saat itu kami memiliki alasan dan semua sudah berlalu. Kami sudah sama-sama saling memaafkan.”

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   261. Alasan Sentimentil

    Tepat saat Taylor berlari dan menangkap tubuh Elara yang lunglai, Nina datang. Ia terkejut melihat Taylor yang begitu perhatian. Nina segera mengalihkan pandangan dan menghampiri Bianca.“Kamu tau kami di sini?” bisik Bianca.“Aku tadi melihat pengawal Blue dan Grey di luar.” Nina melirik Taylor yang masih menemani Elara. “Siapa dia?”Bianca menghela napas panjang. “Maaf, kamu jadi melihat ini semua. Tidak perlu dipikirkan yang tidak-tidak.”Nina terdiam. Di sudut sana, Taylor dan Edgard masih menenangkan Elara. Hingga akhirnya Geo memanggil Bianca.“Bagaimana menurutmu, Sayang?” tanya Geo.“Aku baru tau niat Taylor dan Selina dulu ternyata bukan hanya untuk menguasai harta keluarga Willson, tetapi ada alasan sentimentil lain.” Bianca menghela napas berat.Geo menatap Blue dan Grey. Blue tetap dengan wajah datarnya sementara wajah Grey lebih melunak.Saat Geo dan Bianca masih berbincang, Edgard menghampiri. Lelaki tua itu dengan santun menyapa.“Salam kenal. Saya Edgard, paman Elana a

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   260. Kita Berubah

    Taylor tidak mungkin menghindar dari pengawalan. Lagipula, ia juga butuh pengamanan jika sesuatu hal buruk terjadi. Ia juga dengan pasrah melapor pada Geo.Setelah diskusi panjang, akhirnya yang bisa ia lakukan adalah mengatur pertemuan rahasia di sebuah restoran. Dalam ruang private di mana pengawal hanya berjaga di depan saja.“Oke, Blue, Grey. Ingat rencana kita baik-baik. Hari ini juga masalah ini harus selesai.”“Iya, Uncle Taylor. “ Blue dan Grey mengangguk setuju.Mereka menunggu Elara karena sengaja datang lebih awal. Taylor membawa beberapa kamera agar bisa merekam kejadian saat pertemuan dengan Elara. Ia merasa bingung karena jantungya berdebar kencang.Suara ketukan heels membuat mereka menoleh pada pintu. Seorang wanita tinggi masuk dan langsung tersenyum pada Blue dan Grey. Ia hanya menunduk singkat pada Taylor dan mengambil jarak agak jauh.“Terima kasih atas pertemuan ini. Saya, Elara.” Wani

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   259. Bicara Serius

    Taylor mengangkat tinggi kedua alisnya. Detik berikutnya, ia tergelak. Namun langsung berhenti setelah kedua anak kembar di depannya menatapnya tajam.“Kami sedang serius!” Blue mendengus kasar.Akhirnya, Taylor mengajak keponakan-keponakannya duduk di sofa. Ia menatap wajah Blue dan Grey bergantian lalu menggeleng keras.“Wajah kalian... sangat jelas adalah paduan wajah Geo dan Bianca. Kecerdasan dari Bianca. Watak dan postur tubuh dari Geo. Wanita gila mana yang mengakui kalian anaknya?”“Namanya Elara.” Grey menyahut.Sekali lagi, Taylor menggeleng. “Uncle tidak kenal dengan nama itu. Seingat Uncle, keluarga Willson juga tidak pernah memiliki kerabat bernama Elara.”“Kami juga tidak langsung percaya. Wanita itu minta kami melakukan tes DNA untuk memastikan.”Taylor mengibas tangan. “Sudah. Abaikan saja. Jangan buang-buang waktu kalian dengan urusan begini.”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status