Share

Bab 80

Kumasukkan uang yang baru saja diberi oleh Mas Anam, otakku terus berpikir untuk melakukan sesuatu yang sekiranya akan membuat mereka kapok untuk tidak lagi semena-mena terhadapku. Mereka belum tahu sedang berhadapan dengan siapa sekarang. 

Kakiku terus saja melangkah entah sudah sampai dimana saat ini aku, kuputuskan untuk istirahat sejenak di warung dekat aku berdiri saat ini, tenggorokanku rasanya sangat haus, seperti habis berjalan puluhan kilometer jauhnya. Sembari minum dan duduk di kursi yang disediakan pemilik warung, aku memikirkan apa yang akan aku lakukan untuk membalas Riri si sombong itu.

Saat mataku melihat kekanan dan kekiri tiba-tiba mataku terhenti pada satu objek yakni bensin. Yah, ide brilian terlintas di otakku. Aku akan membakar rumah Riri si sombong itu. Rasakan kau Riri, kali ini riwayatmu akan tamat. Seandainya Riri cacat maka dengan sangat mudah aku akan merebut Mas Anam dari sisi Riri karena sudah kupastikan Ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status